Kopi D’Journey.

Sajian kopi tubruk yang…

Photo : Manual brew Kopi D’Journey / dokpri.

BANDUNG, akwnulis.com. Jalan Supratman Kota Bandung relatif lengang ketika raga ini melintasinya. Jadi bisa relaks menyetir tanpa khawatir tiba-tiba ada yang mlipir. Mendekati nomor 44 terasa keinginan mampir semakin kuat, maka tanpa perlu banyak bersikap tapi berpikir cepat. Banting setir ke kiri dan masuk ke area kantor yang asri.

Ternyata feeling so good, disambut ramah oleh petugas resepsionis dan langsung diantar ke ruang bapak sekretaris.

Gayung bersambut lagi, beliau lagi relatif santai sehingga bisa leluasa berdiskusi dan menimba pengalaman dalam menjalani dunia birokrasi.

Hal yang lebih penting adalah suguhannya, meskipun beliau sedang shaum sunah senen-kamis tapi tetap ngegrinder-in biji kopi sendiri pake grinder manual yg stainless trus menyeduh manual dengan pola kopi tubruk dan disajikanlah…. kurang ajar ini tamu ya, udah tahu pribumi lagi shaum.. eh malah minta dibuatin kopi, maafkan kakanda.

Kopi yang disajikan adalah kopi jabar dengan kode west java P.88 hasil roaster D’Journey. Pastinya dengan diseduh tubrukpun tetap muncul acidity medium dan body mediumnya dengan after taste selarik citroen hadir meskipun akhirnya hilang kembali.

Diskusi berlanjut dan sruputan kopi tubruk semakin menyemarakkan pertukaran pendapat dan kalimat yang menghasilkan sebuah jalinan kesepahaman tentang konsepsi dan arti kolaborasi.

Hatur nuhun seduhan kopina pak, jangan kapok bikin kopi buat akyu…. ahaay ngarep. Wassalam (AKW).

HQ Pool Bali.

Tadinya jalan tapi jadinya nggak bisa diam.

Photo : HQ pool Kuta Bali / dokpri.

KUTA, akwnulis.com. Seiring takdir yang bekerjasama dengan waktu, selaras nasib yang tak terbayang berurutan dan tertib. Itulah kehidupan yang senantiasa hadir dengan kejutan-kejutan, baik sesuatu yang menyenangkan atau mungkin menyesakkan dada serta diikuti dengan berlinangnya air mata.

“Segitunya Kakak?” Sebuah tanya muncul dari neng cantik yang baru tuntas meracik milk tea pesanan di salah satu counter minuman di Lippo Mall Kuta, “Ini pesanannya sudah jadi kakak”

“Makasih neng”

Sedikit tertegun karena lamunan buyar oleh sapaan yang datang tanpa disangka. Yang pasti sebutan kakak memberi semangat berbeda, seakan masih umur generasi millenial…. padahal sebenernya…. lebih dekat ke generasi kolonial heuheuheu…🤣🤣🤣.

***

Berjalan sambil menenteng eh menyeruput tea di sebuah mall di lembur batur serasa gaya, meskipun teanya hambar karena zero sugar.. eh no sugar alias tanpa gula, tetapi khan dengan wadahnya yang bermerk… jadi ikutan gaya hahahaha…. jalan nya ke belakang mall dan menuju ke arah pantai….

“Lha kamu dimana?”

“Kebetulan di Bali, jadi nyempetin beredar di mall trus bergegas ke pantai”

“Aiih ngabibita aja, awas yach”

***

Sore ini acara mandiri sehingga perlu dimanfaatkan berjalan-jalan sendirian… aslinya… sendirian di mall dilanjutkan bergegas menuju pantai, sambil menenteng minuman teh gaul jaman sekarang. Perlahan tapi pasti sang kaki menapaki pasir yang terhampar seolah tanpa ujung. Lalu berjalanlah tanpa banyak pertimbangan, sedikit melamun menikmati suasana pantai yang tidak bisa ditemukan setiap hari di kota bandung.

Photo : HQ pool Kuta Bali / dokpri.

Sejalan juga dengan jadwal latihan olahraga rutin low impact yang diusahakan setiap hari, maka jalan di pantai ini bisa memenuhi target olahraga low impact hari ini, cukup berjalan kaki dengan santai minimal 45 menit.

Maka…

…bergeraklah kedua kaki membawa raga menyusuri pantai di belakang Lippo Mall Kuta ini menuju pantai segara dan dilanjutkan lagi ke arah pantai kuta…. klo ngikutin kontur pantai yaa sekitar 2 km,atau versi gugelmap bisa ditempuh berjalan kaki sekitar 29 menit, pas lah… bergeraak.

Ternyata…. butuh 1 jam lebih untuk sampai di area pantai kuta, banyak gangguan penglihatan di sepanjang pantai. Jadi banyak terdiam dan tertegun sesaat, “Astagfirulloh…. hal adzim”… baru melangkah lagi… terdiam lagi… dan berjalan lagiii… diam lagiii.

Tiba di dekat pantai kuta, rasa haus kembali mendera, padahal tadi es tea ukuran jumbo sudah tandas disruput…. pas moo beli sebotol air mineral, terlihat sebuah kolam renang yang terletak tidak jauh dari pantai… wah wah wah.. boljug (boleh juga) nich…

Mendekatt……

Ternyata kolam renang yang bisa digunakan oleh umum, artinya siapapun bisa menggunakannya dan posisinya strategis, sangat dekat dengan bibir pantai.

Maksudnya nggak langsung nempel dengan pantai, tetapi dibatasi pasir dan jalur pejalan kaki, langsung akses ke kolam renang…. mantab.

Ukurannya.. kira-kira yaa.. panjang 20 meter dan lebar 10 meter dengan kedalaman 1,5 meter. Biayanya lumayan, 150 ribu/orang…. mihiil, eh tapi ternyata bisa juga dengan belanja makanan minuman minimum seharga itu, makanan minumannya di resto samping kolam renang.

Jam operasionalnya mulai jam 07.00 sampai jam 21.00 wib. Ntar jam 23.00 sd jam 06.00 wib besoknya adalah saatnya masa perawatan air…. aih jadi inget wajah lagi perawatan…nggak boleh sembarangan terpapar matahari… (maaf nggak nyambung yach).

Monggo, yang kebelet renang, ya tinggal buka baju, jeburrr deh…. tapi celana renang wajib dipakai, karena kalau enggak… bisa viral hahahaha.

jebuurr…….

Segaar dan pengalaman menyenangkan, sambil sebagian tubuh terendam air kolam renang yang bersih.. maksudnya air tawar, wajah memandang hilir mudik manusia yang mengunjungi pantai antara pantai kuta dan pantai segara. Selamat berbasah ria kawan, Wassalam (AKW).

***

Catatan :
Namanya HQ pool (headquarter pool), Klo kita moo maen ke pantai kuta dan parkir di seberang hard rock hotel, tinggal masuk area pantai, jalan ke kiri sekitar 300 meter… nah disitu posisinya. Monggo.