HQ Pool Bali.

Tadinya jalan tapi jadinya nggak bisa diam.

Photo : HQ pool Kuta Bali / dokpri.

KUTA, akwnulis.com. Seiring takdir yang bekerjasama dengan waktu, selaras nasib yang tak terbayang berurutan dan tertib. Itulah kehidupan yang senantiasa hadir dengan kejutan-kejutan, baik sesuatu yang menyenangkan atau mungkin menyesakkan dada serta diikuti dengan berlinangnya air mata.

“Segitunya Kakak?” Sebuah tanya muncul dari neng cantik yang baru tuntas meracik milk tea pesanan di salah satu counter minuman di Lippo Mall Kuta, “Ini pesanannya sudah jadi kakak”

“Makasih neng”

Sedikit tertegun karena lamunan buyar oleh sapaan yang datang tanpa disangka. Yang pasti sebutan kakak memberi semangat berbeda, seakan masih umur generasi millenial…. padahal sebenernya…. lebih dekat ke generasi kolonial heuheuheu…🤣🤣🤣.

***

Berjalan sambil menenteng eh menyeruput tea di sebuah mall di lembur batur serasa gaya, meskipun teanya hambar karena zero sugar.. eh no sugar alias tanpa gula, tetapi khan dengan wadahnya yang bermerk… jadi ikutan gaya hahahaha…. jalan nya ke belakang mall dan menuju ke arah pantai….

“Lha kamu dimana?”

“Kebetulan di Bali, jadi nyempetin beredar di mall trus bergegas ke pantai”

“Aiih ngabibita aja, awas yach”

***

Sore ini acara mandiri sehingga perlu dimanfaatkan berjalan-jalan sendirian… aslinya… sendirian di mall dilanjutkan bergegas menuju pantai, sambil menenteng minuman teh gaul jaman sekarang. Perlahan tapi pasti sang kaki menapaki pasir yang terhampar seolah tanpa ujung. Lalu berjalanlah tanpa banyak pertimbangan, sedikit melamun menikmati suasana pantai yang tidak bisa ditemukan setiap hari di kota bandung.

Photo : HQ pool Kuta Bali / dokpri.

Sejalan juga dengan jadwal latihan olahraga rutin low impact yang diusahakan setiap hari, maka jalan di pantai ini bisa memenuhi target olahraga low impact hari ini, cukup berjalan kaki dengan santai minimal 45 menit.

Maka…

…bergeraklah kedua kaki membawa raga menyusuri pantai di belakang Lippo Mall Kuta ini menuju pantai segara dan dilanjutkan lagi ke arah pantai kuta…. klo ngikutin kontur pantai yaa sekitar 2 km,atau versi gugelmap bisa ditempuh berjalan kaki sekitar 29 menit, pas lah… bergeraak.

Ternyata…. butuh 1 jam lebih untuk sampai di area pantai kuta, banyak gangguan penglihatan di sepanjang pantai. Jadi banyak terdiam dan tertegun sesaat, “Astagfirulloh…. hal adzim”… baru melangkah lagi… terdiam lagi… dan berjalan lagiii… diam lagiii.

Tiba di dekat pantai kuta, rasa haus kembali mendera, padahal tadi es tea ukuran jumbo sudah tandas disruput…. pas moo beli sebotol air mineral, terlihat sebuah kolam renang yang terletak tidak jauh dari pantai… wah wah wah.. boljug (boleh juga) nich…

Mendekatt……

Ternyata kolam renang yang bisa digunakan oleh umum, artinya siapapun bisa menggunakannya dan posisinya strategis, sangat dekat dengan bibir pantai.

Maksudnya nggak langsung nempel dengan pantai, tetapi dibatasi pasir dan jalur pejalan kaki, langsung akses ke kolam renang…. mantab.

Ukurannya.. kira-kira yaa.. panjang 20 meter dan lebar 10 meter dengan kedalaman 1,5 meter. Biayanya lumayan, 150 ribu/orang…. mihiil, eh tapi ternyata bisa juga dengan belanja makanan minuman minimum seharga itu, makanan minumannya di resto samping kolam renang.

Jam operasionalnya mulai jam 07.00 sampai jam 21.00 wib. Ntar jam 23.00 sd jam 06.00 wib besoknya adalah saatnya masa perawatan air…. aih jadi inget wajah lagi perawatan…nggak boleh sembarangan terpapar matahari… (maaf nggak nyambung yach).

Monggo, yang kebelet renang, ya tinggal buka baju, jeburrr deh…. tapi celana renang wajib dipakai, karena kalau enggak… bisa viral hahahaha.

jebuurr…….

Segaar dan pengalaman menyenangkan, sambil sebagian tubuh terendam air kolam renang yang bersih.. maksudnya air tawar, wajah memandang hilir mudik manusia yang mengunjungi pantai antara pantai kuta dan pantai segara. Selamat berbasah ria kawan, Wassalam (AKW).

***

Catatan :
Namanya HQ pool (headquarter pool), Klo kita moo maen ke pantai kuta dan parkir di seberang hard rock hotel, tinggal masuk area pantai, jalan ke kiri sekitar 300 meter… nah disitu posisinya. Monggo.

Sedikit damai di Pantai Kuta.

Mencari sejumput damai disini..

Photo : Senja di pantai Kuta / dokpri.

KUTA, akwnulis.com. Menginjak pasir pantai di sore yang berangin memberikan ketenangan, bukan semilir lho… tapi hembusan kencang yang mungkin bisa menerbangkan harapan.

Memandang ke sekitar, sekian banyak mahluk yang sedang hadir bersama menikmati pemandangan alam dengan persepsi berbeda. Ada yang berbunga bersama pasangannya, ataupun yang sedang bersedih karena sekeping hatinya tertinggal disini.

Beberapa remaja bersendagurau sambil bermain air di tepi pantai, sementara remaja lainnya sibuk mengabadikan momen sunset pake kamera DLSRnya dan Smartphonenya.

Jepret… jepret.. jepret…Sepuasnya sepanjang memori mencukupi.

Jadi ingat masa lalu, dimana aktifitas mengambil gambar photo via kamera itu adalah sesuatu yang cukup butuh pengorbanan, termasuk keterbatasan pengambilan gambar karena harus sesuai dengan roll film yang dibeli. ISOnya musti pas, ada yang 200 atau 400, masangnya juga musti bener, klo nggak… semua gambar photo yang diambil akan hancur atau istilahnya ‘kebakar‘,… atau kadang photonya numpuk dan seolah ada siluet mahluk lain… hiiiy.

Belum lagi, proses cetaknya nggak sembarangan, musti ke Toko cuci cetak photo dan hasilnya ada 2 ada photo gambar dan ada negative photo….. ah.. masa lalu yang sudah terlewati.

Aih kok jadi melamun siih…. padahal khan tujuan kesinih adalah dalam rangka menenangkan pikir memberi rongga leluasa di jiwa di sela tugas yang tak rela jikalau manusia ini bersantai barang sebentar saja.

Kembali berjalan, menjejakkan hati eh…. kaki diantara kelembutan pasir pantai yang terdiam dalam kepasrahan. Sambil menikmati semburat jingga diujung pantai, menghiasi horizon langit bertabur warna.

Meskipun lalu lalang manusia yang cukup banyak tetap bergerak dengan arah masing-masing, dengan pikiran masing masing dan niat yang berbeda satu sama lain.

…….Mungkin kesamaannya adalah bagaimana menikmati suasana, menyerap rasa dan akhirnya sedikit rilex serta sejumput damai menyeruak di pantai Kuta. Wassalam (AKW).

Sunken Pool & Sunken Bar

Berenang sambil bersantai…

Photo : Sunken Pool / dokpri.

KUTA, akwnulis.com. Bersantai sesaat ditengah tekanan tugas dan target yang harus tuntas segera adalah salah satu obat mujarab yang bisa mengembalikan mood serta semangat untuk terus berkarya, bertugas dan ceria.

Caranya tentu beraneka macam, tapi di kala bertugas di luar kantor maka fasilitas hotel tempat menginap bisa dimanfaatkan untuk lepaskan penat.

Salah satunya adalah disini, di sebuah kolam renang yang memiliki multi fungsi, selain sebagai kolam renang tempat berenang dan bercengkerama dengan kesegaran air, sekaligus bisa sambil kongkow dan makan cemilan dengan posisi sebagian tubuh masih terendam air kolam renang, asyik khan?.

Inilah salah satu tempatnya, Sanken Pool & Sanken Bar. Sebuah kolam renang yang merupakan fasilitas hotel Inna Garuda Kuta di Bali ini memanjakan penginap untuk bersantai sejenak.

Kedalaman kolam dewasa 1,5 meter dan dipinggir sebelah kiri terdapat area untuk berenang anak dengan kedalaman 1,15 meter serta terdapat pagar pembatas dari stainless, sehingga relatif aman bagi anak yang sedang berenang tidak akan loncat ke kolam yang lebih dalam.

Photo : Sunken Bar Inna Garuda Kuta / dokpri.

Jadi beres berenang merapat ke sisi bar, pilih kursi dan segera pesan makanan atau minuman. Sayangnya diriku nggak bisa sempurna menikmatinya, karena pas nge-jebur ke kolam dan berusaha berenang dengan gaya batu andalan.. ternyata rekan sekamar dipinggir kolam memanggil sambil memperlihatkan smartphone yang dititipkan.

Segera menelepon setelah menepi dan, “Hallow..”

“Segera meluncur ke Denpasar, bawa berkas lengkap!!!”

“Siyaaap”

Sunken bar-nya gatot (gagal total), segera beringsut setengah berlari menuju kamar, mandi dan berganti pakaian secepat kilat dan langsung menghambur menuju kendaraan yang akan membawa diri bersama kawan untuk bergabung dalam diskusi pekerjaan di Kota Denpasar.

Cusss……….

Ngopay Ngojay di Ohana Bali

Ngopay Ngojay di Ohana Kuta.

Photo : Kolam renang anak & dewasa di Ohana Hotel / dokpri.

KUTA, akwnulis.com. Mendarat di Bandara Ngurai Rai, trus meluncur menuju hotel adalah hal yang lumrah, tetapi yang bikin degdegan adalah memilih hotelnya begitu mendadak dan pertimbangan utamanya adalah budget, budget dan budget… baru tentang lokasi dan kenyamanan.

Awalnya memang dikala jari jemari menjelajahi aplikasi perjalanan online untuk menemukan berbagai hotel murah di sekitar Kuta Bali, tetapi tentu tidak hanya murah tetapi juga memiliki standar kenyamanan. Jadi dalam waktu yang terbatas, melototin pilihan photo-photo hotel dengan harga pas di kantong.

“Lha.. nggak dibayarin kantor mas?”

“Sttt…. jangan ribut, ini mah non-Budget”

“Ooh… xixixixi….”

Jadi petualanganpun harus di jalani, meskipun cukup pede karena dilihat dari photo-photo dan cek lokasi via gugelmep memang masih di sekitar area Kuta meskipun bukan di jalan utama…. nah lo.

***

Jam 23.58 wita, kaki menjejak di lantai hotel disambut senyuman satpam dan resepsionis. Alhamdulillah hotelnya lumayan, meskipun jauh dari area pantai (klo jalan kaki) tetapi lebih tenang karena tidak mudah tergoda oleh hiruk pikuk keramaian seperti di sekitar kuta-legian-dan sekitarnya.

Photo : Kamar di lt.3 / dokpri.

Dengan harga 350Ribuan/malam udah dapet kamar hotel yang cukup bersih dan tenang, Bed yang besar juga ada kursi luarnya di mini balkon….. tapi lorong menuju kamarnya agak sempit, jadi mirip masuk ke lorong kamar kost-kosan hehehehe….. atau mungkin lantai ini aja kali….. jadi gampang akses ke kamar.

Over all untuk ruangan dan kelengkapannya cukup baik dengan kamar mandi yang memadai.

Yang menarik adalah terdapat juga kolam renang di lantai dasar, cukup buat bermain-main dengan sang buah hati (klo ikut maksudnya)… yang memang sudah dari sonohnya anak kecil mah seneng main air. Karena sekarang sendirian, ya sudah… tidur aja segera.. eh mandi dulu deh, baru tidurrr…

Nama hotelnya adalah Ohana Hotel Kuta, liat di traveloka lebih megah dari kenyataannnya tapi ya memang iklan harus begitu… ditampilkan semenarik mungkin dengan sudut photo dan pencahayaan yang memberi hasil lebih wah… yaaa mirip kamera jahat yang bikin wajah bercorak menjadi lembut tanpa jejak… kenyataannya juga lumayan, dengan budget terbatas dapat hotel yang bisa memberikan kenyamanan, menghilangkan penat dan mengembalikan kesegaran untuk menyongsong kerjaan yang nggak kelar-kelar.

Masuk kamar, lalu mandi, sholat, nyalain tivi… dan tivi nonton diriku… alias dotonton tivi…. yaaa karena diriku yang langsung terlelap, ternyata jam dinding di kamar sudah menunjukan waktu yang melewati tengah malam.

Photo : Nikmati Kopi Hotel / dokpri.

Esok harinya turun ke lantai 1, Sarapan pagi lumayan variatif, tapi karena hanya buah potong yang boleh dimakan di pagi hari, maka potongan semangka dan melon menemani makan pagi kali ini, sambil memperhatikan anak kecil dan kakaknya yang bersiap bermain air di kolam renang (Kolam renangnya di tengah-tengah dan untuk akses ke ruang makan akan melewati pinggir kanan kiri kolam renang).

Tak lupa secangkir kopi hotel dinikmati sambil mereka-reka rencana dan mempersiapkan diri untuk bertugas hari ini, cemunguuutz…

Jebur….

“Brrrr dingiiiin!” Celoteh sang kakak, diikuti adiknya meloncat ke tengah kolam untuk bercengkerama dengan air kolam renang di pagi ceria. Mereka tertawa dan duniapun penuh dengan canda. Selamat menjalani hari di pulau bali. Wassalam (AKW).

Swimming pool near Kuta Beach

Menikmati kesegaran kolam renang di hari terakhir..

Photo : Kelapa Pool / dokpri.

KUTA, akwnulis.com. Perjalanan ke pulau dewata PP melalui bandara baru kertajati KJT tentu memberikan nuansa berbeda, masing-masing individu akan mendapatkan pengalaman berbeda tergantung dari sudut pandang dan nilai prinsip hidup yang diamininya.

Terus terang, butuh waktu lebih lama untuk tiba di bandara kertajati sebelum terbang, begitupun dikala pulang, diperlukan 2,5 jam perjalanan lagi hingga akhirnya tiba di rumah bersua dengan keluarga jika dibandingkan dengan penerbangan melalui bandara husein sastranegara…

Tetapi jangan salah kawan, banyak hal baru yang ditemukan, dirasakan, dimaknai dan akhirnya disyukuri maka perjalanan penerbangan inipun memiliki banyak arti penuh nilai-nilai hakiki.

Tapi…. sekarang nggak bahas dulu itu, biarkan semua berjalan dan proses perpindahan penerbangan via bandara Kertajati ini berjalan (semi) alami.

Malam ini ingin menulis tentang sepenggal perjalanan kemarin, setelah ngopay di beberapa tempat di pulai dewata, diawali dengan sruputan domba kopi, dilanjutkan kopi black eye eh panon hideung di Ubud sekaligus bercengkerama dengan luwak asli di Balistar coffee, hingga menikmati kopi seduh praktis dengan pilihan kopi luwak dan kopi peaberry lanang… maka pasangan ngopaynya manaaa?…

Tagline ngopay tak lengkap tanpa ngojay… maka inilah ceritanya, cekidot….

Photo : Garis biru di tengah Kelapa pool / dokpri.

Pertama adalah Swimming pool dengan nama Kelapa pool, tersembunyi di halaman belakang hotel, dengan airnya yang biru memggemaskan, bentuk kolam yang tidak kaku serta dilengkapi jembatan kayu plus tempat bersantai di pinggir kolam. Kedalamannya juga disesuaikan dengan kebutuhan bersantai para penginap, dimulai dari ukuran kedalaman 40 cm untuk anak, lalu 1,15 meter untuk kolam dewasa dan di paling tengah kedalaman 1,5 meter ditandai dengan garis biru gelap yang memanjang membelah kolam renang.

Beberapa kamar hotel yang pool acces, bisa langsung buka pintu dan.memghambur ke kelapa pool, tapi tentu harga kamarnya mihil… nggak nyampe… ini juga kebeneran aja diajakin nginep disini…. malem sebelumnya di hotel lain yang berbeda.. tapi ada juga kolam renangnya.

***

Lalu…..

Kopi RenBis BUMD

Sensasi minum kopi praktis sambil bikin sesuatu….

Photo : Kopi & Topi / dokpri.

KUTA, akwnulis.com. Menjelang malam, suasana di sepanjang jalan Kuta Bali tetap semarak, hilir mudik manusia dengan segala passion dan keinginannya, menjadikan malam yang ramai dengan celoteh serta dentuman musik yang menggetarkan hati.
Tetapi karena tugas negara harus tuntas dikeesokan hari serta kekuatan raga ada batasnya, maka diputuskan memisahkan diri dari semarak malam dan kembali ke tempat menginap untuk bergumul dengan laptop kesayangan dan mencumbui aplikasi microsoft office untuk menghasilkan sesuatu yang berguna.

Tetapi sebelum tiba di hotel, menyempatkan diri mampir di Toko oleh-oleh Khrisna di dekat bandara I Gusti Ngurahrai yang memang buka 24 jam…… Belanjaaa…….

Nggak ding…..

Photo : Isinya 2 bks kopi luwak & 2 bks lanang peaberry / dokpri.

Cuman nyari kopi asli yang penyajiannya praktis buat menemani kerja malam depan laptop malam ini.

Berkeliling menyusuri rak-rak besar di Toko Khrisna pas midnight guys… tetep rame banyak orang… hingga akhirnya menemukan pilihan kopi yang memang praktis dalam penyajiannya.

Sekotak kopi ini harganya Rp 52ribu, isinya 4 buah bungkusan, 2 buah kopi luwak dan 2 buah kopi lanang peaberry yang dibuat oleh Bali Iswara….. ditambah sebuah topi pelindung panas juga buat sedikit bergaya dikala beredar di pulau dewata.

***

Di kamar hotel 2320, kopi praktis ini dieksekusi. Tinggal buka, trus khan ada telinganya kanan kiri. tempat aja di dinding gelas, buka bungkusnya… tingggal currrrr…. perlahan tapi pasti, air panasnya mengekstraksi…. meneteslah cairan kopi yang harum dan penuh misteri.

Hmmmm….. bikin semangat nich.

Sang mata ternyata tetap segar padahal jam hampir mendekati pukul 01.00 dini hari….. maka diisi dengan kutrat kotret dan membuat power point tentang Rencana Bisnis BUMD berdasarkan pasal yang ada dalam Pmdn 118/18….. ketikkkk…. ketik.

Rencana bisnis adalah rincian kegiatan (BUMD) dalam jangka waktu 5 tahun yang selanjutnya di break down dengan RKA, yaitu rencana kerja dan anggaran pertahun.

Photo : Beberapa slide presentasi renbis rka / dokpri.

Permendagri 11/2018 ini merupakan turunan dari PP 54/2017 yang memberikan pegangan pasti dalam menyusun arah kebijakan BUMD sehingga singkron dengan perencanaan daerah dan berproses secara bertahap dengan pelibatan seluruh elemen terkait (stakeholders) baik internal maupun eksternal.

Maka bergabunglah ilustrasi gambar kopi dan pasal – pasal di Permendagri ini dalam bentuk power point yang mungkin berguna untuk siapapun yang memerlukan..
monggo sedooot….

Selamat menikmati kopi dan mempelajari presentasi tentang rencana bisnis ini…. ketik ketik.. sruputttt. Wassalam (AKW).

***

Catatan :
Buat yang moo download sabar dulu ya, plug in nya lagi diinstal dulu. Jadi sekarang liat capturenya dulu aja yaa… Maaf.