Cerita KOPI + LEMON + gula

Kumpulan pengalaman rasa kohitala ditambah lemon dan ups… gula.

CIMAHI, akwnulis.com. Sebuah penamaan dari produk yang dijual memiliki berbagai nama yang berbeda padahal bahan dasarnya sama atau relatif mirip dan identik. Tapi itulah sebuah makna kreatifitas dan hak dari sang pembuat atau peracik atau bisa juga owner dari sebuah usaha yang menghasilkan suatu produk. Tidak jauh – jauh diskusi perbedaan nama ini tentu berhubungan dengan sajian kopi atau tepatnya varian kopi yang bermacam-macam sebutan padahal itu – itu juga.

Dalam tulisan kali ini tentu berusaha menghadirkan kenyataan yang dirasakan oleh penulis dari sajian produk varian kopi yang ada. Jadi level enak atau rasa segar mungkin berbeda bagi setiap individu, tapi itulah hak penulis untuk menceritakan apa adanya. Kali ini adalah produk varian kopi yang disajikan dingin dengan campuran lemon dan ternyata tetap butuh sentuhan sirup gula meskipun hanya setetes dua tetes tapi ternyata memang itu resepnya. Ini dia  tulisannya, silahkan :

1. Lemcoff
Pertemuan pertama dengan sajian lemcoff ini sudah sekitar 1 tahun lalu tepatnya di bulan maret 2022 dimana seorang kawan memesan pada saat meeting di sebuah cafe di Cimahi selatan yaitu Cafe OTUTU. Sajiannya simpel dan memang tersaji dingin dengan mengunakan es batu dan jelas hasil kocokan antara espresso tambah lemon serta sirup gula. Rasanya menyegarkan, pahitnya tertutupi rasa manis asam segar dari lemon. Tapi buatku memang terlalu manis karena memang standarnya kopi hitam tanpa gula (kohitala) saja yaitu manual brew V60 dengan beannya adalah arabica manglayang.

Lemcoff ini adalah singkatan dari Lemon dan coffee, gulanya nggak disebut tapi tetap melengkapi sajian kopi dingin ini. Ini tulisanku di awal tahun 2022, MENIKMATI LEMCOFF.

2. Sparkling lemon coffee
Nah yang kedua adalah sebuah sajian kopi dengan lemon dan sirup gula plus soda jikalau menilik namanya. Tetapi hasil koordinasi dan lobi dengan sang barista maka opsi soda bisa dihilangkan. Ternyata tidak menghilangkan kenikmatan yang ada, apalagi 3 helai daun mint menyempurnakan sajian lemon kopi kali ini.

Sparkling lemon coffee ini ditemukan di sebuah cafe kopi di daerah kuningan kota tepatnya di jalan Cijoho dengan nama cafenya adalah DOMO coffee. Sebuah nama dari basa jepang yang artinya rumah.

Urusan rasanya menyegarkan dan jelas cukup manis karena menggunakan sirup gula, dan lebih aman ke lambung karena tanpa soda. Sebab soda tidak bisa membersihkan dosa.

3. Es Komon
Nah yang ketiga adalah sajian kopi lemon di salah satu cafe di Kota Cimahi tepatnya di BIABY COFFEE. diberi nama Komon adalah singkatan juga yaitu dari Kopi lemon hehehehe, sama aja ternyata artinya.

Opsi sajiannya ada yang kopi dan lemon tambah sirup gula dan ada yang ditambah sirup leci. Tapi bisa juga order tanpa sirup gula, maka yang hadir adalah kopi dingin yang pahit dan asem tapi tetap menyegarkan karena disajikan dalam kondisi dingin.

4. Lemonade Coldbrew
Sajian kopi dan lemon yang keempat adalah lemonade coldbrew yang dikemas dengan botol dan tutupnya yang unik tentu dengan rasa yang menyegarkan tetapi tetap tidak lepas dari sirup gula meskipun dalam takaran terbatas. Termasuk nuga sudah dibuat dengan kemasan baru yaitu kemasan kaleng yang praktis. Tetapi penulis lebih suka dengan model botol yang bertutup khas dengan ikatan tali rami sebagai pengencang tutupnya.

Lemonade coldbrew ini adalah andalan dari sebuah cafe brnuansa hitam dan gelap di daerah ruko pancawarna Kotabaru Parahyangan yaitu Cafe KUROCOFFEE. Kuro coffee sendiri berasal dari bahasa jepang yang artinya kuro itu hitam jadi kuro koffie adalah kopi hitam.

Terdapat juga pilihan yaitu espresso dan lemon tambah gula di kocok semangat dengan berjugling lalu disajikan di gelas kaca sungguh enak juga rasanya. Namanya lupa euy, tapi yang pasti jangan banyak – banyak karena ada unsur gulanya.

5. Mandarin Americano
Berbeda juga nama sanian kopi dan lemon di Cafe Jurnal Risa jalan Braga Bandung. Ini jeruknya memggunakan jeruk mandarin campurannya ditambah irisan jeruk mandarin yang dibakar dan diletakkan diatas kopi jeruknya.

Rasanya menyegarkan dan tentu menyenangkan. Apalagi bosa menikmati lalu lalang orang yang bergerak di sekitar jalan braga kota bandung dengan segala aktifitasnya, bisa menerbitka inspirasi dan kesempatan untuk menumpabkan ekspresi.

6. Red Sparrow
Nah kalau ini adalah penamaan bagi kopi lemon dari sebuah cafe yang lagi happening di Cimahi Selatan yaitu INARA Coffee. Lokasinya agak tersembunyi tapi cukup ramai karena tempatnya nyaman dan parkir kendaraan yang memadai.

Hadir di tempat ini bersama ibu negara dan anak semata wayang untuk menikmati kebersamaan di hari libur sekaligus menikmati sajian manual brew V60nya dengan beannya arabica puntang. Nah sebagai pengeimbang maka dipesanlah kopi lemon dengan nama lucu ini. Srupuut.

Begitulah kawan – kawan tulisan singkatku tentang kohitala yang harus berdamai dengan berteman sama lemon dan gula, ternyata menciptakan aneka nama dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Perbedaan itu wajar namun yang pasti rasa pahit dan asam adalah kombinasi hakiki dari sajian ini. Mari kembali ke konsepsi kopi hitam tanpa gula dan menjalani kehidupan dengan ceria. Selamat menikmati, Wassalam (AKW).

SINYAL HADÈ – fbs

Cerita singkat bahasa sunda antara emak – emak, sinyal dan menara.

KUNINGAN, akwnulis.com. Sebuah ide menulis itu memang ajaib, bisa hadir tiba – tiba tanpa ada tanda – tanda. Maka tindakan terpenting adalah segera tangkap idenya dan langsung eksekusi dengan kumpulkan kata – kata dan diurutkan sesuai tema. Jika sudah berurutan dan bertautan biasanya kata itu bergerak dan mengalir menjadi jalinan kalimat yang menyenangkan.

Kali inipun sama, ide hadir disaat melihat beberapa emak – emak begitu serius dengan layar hapènya dan terlihat wajahnya kesal karena proses videocallnya tidak lancar. Gambarnya ada tapi suara tiada, atau sebaliknya suara hadir tetapi gambarnya hancur sampai titik nadir. Sementara disekitarnya terlihat antene atau menara BTS berdiri gagah menjulang.

BTS itu bukan grup band korea Beyond the Scene ya atau yang awalnya adalah bangtan boys grup band asal korea selatan yang terdiri dari J-hope, RM, Jin, V, Junhook, Jimin, Suga. Tetapi Base Transciever Station yaitu infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara perangkat komunikasi dengan jaringan operator.

Maka hadirlah tulisan singkat berbahasa sunda dengan tema atau ide dasar tentang emak – emak, hapè dan antene BTS dengan setting di halaman rumah, adegan berlanjut dengan dialog emak – emak dan suaminya yang mencoba konunikasi via videocall dengan anaknya di benua yang berbeda. Singkat cerita tentu happy ending menjadi penutupnya. Untuk yang penasaran, silahkan membaca dan menikmatinya.

***

FIKMIN # SINYAL HADÈ #

Bi Icih ulak ilik kana hapè bari rada berengut, “Kunaon gambar videona butut ieu tèh?”

Mang Aja melongkeun bari ucang anggè. Bi Icih jejebris bari leuleumpangan di buruan. Hapè mah keukeuh dicekel ku leungeun, bari dipelong.

Nyai… nyaii, kumaha di dinya?”
Dina hapè kaciri beungeut Nèng Konah kunyam kunyeum ngan hanjakal euweuh soraan.

Bangkawarah hapè tèh, geuning euweuh soraan” Bi Icih ambek teu sirikna hayang ngababètkeun hapè, tapi lebar da mahal hargana.

Abah ulah cicing waè, bantuan jikan keur riweuh tèh!!” Murang maring ka salaki, nu keur melongkeun dina bangbarung.

Kadieu geulis, sinyalna saè geura” Mang Aja nyalukan. Bi Icih ngadeukeutan bari jamotrot. Gèk diuk dina lahunan salakina.

Hapè disambungkeun deui, vicol ka arab. Teu lila nyambung, kaciri bengeut anakna bèngras jeung ngoncrang sorana. “Sinyalna alus didieu mah” Bi Icih ngagorowok bari nyarandè.

Pasti atuh, da antèneuna gè hurung tur badag” Mang Aja mairan bari peureum beunta.

***

Itulah tulisan singkat kali ini. Jika ada yang masih ‘roaming‘ dengan bahasa sunda. Maka seperti biasa, isi pertanyaan di komentar atau DM via instagram dan twitter dengan nama akun @andriekw plus bisa juga japri ya. Selamat menikmati longweekend minggu ini dan akan berakhir sesaat lagi. Semangat baru menghadapi senin esok hari. Wassalam (AKW).

Catatan : Mohon maaf gambar ilustrasinya bukan emak – emak, ternyata di dokumen photo pribadi yang ada hanya bapak – bapak berkumpul di sekitar menara BTS serta seorang pemuda sedang menelepon sambil duduk cingogo.

GERAK CEPAT, ternyata..

Bergerak cepat dalam agenda ketat, ternyata….. ngopi dulu aja.

BANDUNG, akwnulis.com. Agenda kegiatan kedinasan begitu bertumpuk dan berkaitan. Pembagian tugas dan peran dalam tim menjadi tumpuan, meskipun beberapa agenda memang harus hadir secara pribadi karena perlu pengawalan dan penghormatan. Sementara agenda lainnya penting juga karena membahas sebuah agenda besar yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi.

Akhirnya rumus skala prioritas menjadi perhitungan meskipun mungkin memiliki subjektifitas tinggi tapi minimal mengeliminir ketidakpuasan dan rasa kekuranghormatan. Tapi dari pusat menjadi konsentrasi pertama dan disetting agenda pertemuan lebih pagi sehingga selanjutnya bisa bergabung di rapat lain yang mengundang multi stakeholder. Eh ternyata ada rapat juga yang cukup strategis terkait perencanaan pembangunan gedung pelayana, ya udah belok dulu dan setelahnya baru bergabung di aula besar untuk mengikuti pertemuan dalam posisi.menutup acara… hehehe ya by feeling saja untuk kesimpulannya ditambah bisikan singkat dari rekan kami yang memimpin pertemuan ini dari awal tadi.

Jangan tanyakan makan siang karena memang waktu terasa begitu cepat bergerak, apalagi satu agenda lagi tentang pengumpulan eviden dari sebuah sistem pengawasan eksternal yang juga perlu segera dipenuhi. Makan siang lewat, tapi kalau shalat dhuhur tetap harus sempat.

Tiba-tiba telepon berdering dan melihat siapa yang menelepon langsung diangkat dan sebuah kabar mendadak untuk hadir rapat exit meeting dengan pemeriksa eksternal dengan lokasi di kantor pusat. Tanpa banyak tanya, langsung bergerak dan bertindak. Karena memang posisi kantor di luar kota bandung atau tepatnya bandung coret dan menjelang sore ini tentu lalu lintas paha seksi  (padat terhambat seluruh jalan terisi), maka pilihannya menggunakan roda dua yang bisa mempercepat pergerakan dengan kelincahannya menembus kemacetan.

Ngeeeng…. ngeeeng… Motor meliuk dan bergerak cepat. Alhamdulillah tiba di tempat rapat dan setelah memastikan kepada petugas, langsung masuk dan duduk di kursi yang kosong.
Setelah duduk dengan sejumlah cucuran keringat dan engah nafas yang masih diatur plus rambut yang teracak oleh permukaan helm bergegas buka smartphone untuk melihat apakah ada kiriman dokumen via whatsapp sebagai bahan pertemuan sore ini.

Tring…. ada surat undangan pdf tentang pertemuan exit meeting ini tetapi divisi kita tidak diundang. Hanya 4 divisi yang menjadi lampiran undangan. Walah apa yang salah?….

Ternyata….. jawabannya datang sesaat kemudian dari bapak yang menelepon tadi. Sebuah luncuran kata maaf dengan ekspresi penuh kesalahan, karena menyangka diri ini masih bertugas di divisi lama. Padahal 3 bulan lalu sudah bergerak dan berpindah di divisi yang berbeda hehehehe.

Ya sudah karena memang sudah di tempat meeting, lanjutkan saja mengikuti sampai akhir, siapa tahu mendapatkan informasi dan wawasan yang berguna sekaligus bercengkerama dengan rekan – rekan divisi lama yang hadir pada pertemuan ini.

Sebuah hikmah yang menjadi catatan penting atas kejadian ini adalah jangan terburu-buru meskipun yang neleponnya orang penting, lakukan cek dan ricek dulu baru bergerak. Eh tapi juga ini bentuk loyalitas sehingga tanpa ba bi bu lagi, berangkaaat.

Selanjutnya mungkin perlu juga diinformasikan bahwa sudah berpindah jabatan. Ah tapi nggak usah, biarkan saja. Hikmah lainnya adalah bisa berada di pusat kota dan akan segera beredar mencari makanan berat untuk mengganti makan siang yang terlewat. Sebagai sinyal kelaparan adalah rasa pusing sebelah yang mulai mendera, sinyal salatri.

Tapi ada juga obat mujarab sebelah sini, sajian kohitala kopi hitam tanpa gula arabica puntang di Gesa Cafe menjadi pendamai dari segala kericuhan hari ini.

Selamat menikmati dinamika pekerjaan dengan suka dukanya. Tetap semangat dan bersyukur. Wassalam (AKW).

SALSÈ – fbs

Cerita pagi tentang keseharian.

CIMAHI, akwnulis.com. Hari jumat pagi yang begitu segar dengan sentuhan lembut angin tipis memberi inspirasi menulis tentang sesuatu. Tanpa perlu basa basi dan lawan kemalasan menulis dengan membiarkan jemari menari di keyboard virtual smartphoneku ini. Maka hadirlah kembali tulisan singkat berbahasa sunda, silahkan :

FIKMIN # SALSE #

Mimitina mah hudang sarè tèh asa salsè, hapè jempè. Padahal biasana ba’da shubuh geus trang tring sora pesen nu asup. Ninyuh cikopi dibaturan gorèng ulèn jeung bala-bala, nikmat pisan.

Mandi, neukteukan kuku, nepika nyisir ngagolep beulah tengah, hapè jempling. Dirèrèt hapè hurung sakumaha ilaharna. Geus saged, hapè dibawa, ngiclik ka garasi rèk ngaluarkeun motor si kukut tèa.

Bari ngahaneutan motor, hapè dicoo. Aman teu aya nanaon. Tapi… diilikan tèh aya tanda perboden leutik dina layar luhur. Gebeg, boa bèak pulsa mumul kuota. Langsung dipencèt nomer hapè jikan…

Tuut.. tuuut.

Pulsa anjeun teu cekap kanggo nelepon!”  Èta waleranna, diterjemahkeun kana basa sunda.

Langsung kèsang tiis renung dina tarang, jajantung jadi gancang jeung pipikiran cus cos kaditu kadieu.

Motor dipareuman, lumpat ka gang tukangeun imah. Rèk meuli pulsa jeung kuota di kios Bi Asih. Hanjakal nutup kènèh, digedor suwung jelema. Tungtungna mah nyanghunjar bari cirambay, duit 10 rebu dikeukeuweuk maturan.

****

Itulah tulisan singkat 150 kata tentang sebuah fenomena. Bagi yang penasaran tentang cerita tersebut atau ingin menambah dan juga menentang kejadian itu, tentu dipersilahkan karena ini hanya cerita fiksi reka saja meskipun diangkat dari ide keseharian. Isi di kolom komentar atau japri seperti biasa. Selamat bekerja di hari jumat minggu ini, semangaat. Wassalam (AKW).

3 Pesan moral di KOPI KLOTOK.

Menggali makna di kunjungan kedua ketiga dan seterusnya..

KALIURANG. akwnulis.com. Memarkir kendaraan agak jauh dari tempat yang dituju terpaksa dilakukan karena ternyata begitu banyak kendaraan yang ada dan terparkir berderet memenuhi lahan parkir juga halaman penduduk yang ada. Hilir mudik manusiapun tak terelakkan, tapi itulah kenyataan. Maka langkah kaki menjadi tergesa karena tahu akan apa yang dihadapi selanjutnya.

Benar saja, sesaat memasuki halaman rumah model sederhana beratap genting tanah seadanya sudah mengular antrian manusia menuju pintu masuk yang terbuka dan menyebarkan aura kesetaraan dan kesabaran.

Mengapa disebut setara dan butuh kesabaran?” Seorang kawan yang baru sekarang berkesempatan datang kesini bertanya penasaran. Jawaban pertama adalah jawaban universal yaitu dengan senyum yang seimbang. Dilanjutkan dengan orasi bersemangat sambil pelan tapi pasti melangkah mengikuti antrian. Disebut setara karena disini tidak ada urusan pangkat baik jenderal atau kopral, juga tidak ada atasan bawahan, tidak ada juga orang kaya dan orang miskin ataupun yang nanggung yakni kaya belum tapi gayanya nggak mah kalah hehehehe… juga yang sosialita dengan tas brandednya sama saja dengan emak bersahaja yang penampilan sederhana, intinya semuanya sama, antri dan tak perlu dirapihkan. Semua otomatis menyesuaikan.

Kalau urusan kesabaran, sangat jelas terpampang depan mata. Suhu panas, desak desakan, keringat bercucuran, tapi semua ikut antrian. Ada sih yang sedikit cemberut tapi mayoritas hepi hepi aja dan sambil bercanda. Padahal buruan atau yang ditujunya adalah sajian makanan dan minuman sederhana. “Tapi mengapa banyak orang memburunya?’

Dari celotehan dalam antrian dapat ditebak bahwa banyak pengantri bukan yang pertama datang kesini. Mereka terlihat senang dalam antrian dan bersiap mengambil giliran. Piring seng dipilih lalu ambil nasi sendiri dan memilih sayur lodeh yang tersedia. Pilihanku kali ini adalah sayur lodeh rawit karena butuh kepedasan untuk melengkapi cucuran keringat ini ditambah sambel dadaknya dan telur dadar khas rumah makan ini serta yang tak kalah pentingnya adalah sajian kopi sederhana yang menjadi judul rumah makan beken ini, rumah makan KOPI KLOTOK KALIURANG.

Tak lupa pesan juga pisang gorengnya yang nikmat dimakan bersama panas panas. Tanpa bicara menit, pisang goreng sudah sirna dari piringnya dan bersemayam di perut masing-masing. Nikmat gan.

Setelah dapat makanan tentu ada perjuangan selanjutnya yaitu mencari meja atau tempat kosong. Disini rumus kesetaraan dan kesabaran kembali hadir, maka bisa saja semeja dengan orang yang tidak dikenal dan terjadilah perkenalan sehingga menjadi akrab bak saudara yang dipertemukan disini. Kebetulan kali ini rombongannya berbelas orang. Jadi berbagi tugas saja, ada yang antri dan ambil 2 porsi, ada juga hunting meja dan menduduki dengan setia serta satu tim lagi berburu minuman baik kopi klotok sebagai ikon juga kopi susu dan es reh manisnya yang dingin dan manis… ya iya atuh namanya juga es teh, gimana seeeh.

Pesan kopinya di tempat terpisah tapi kebetulan dekat dengan meja yang sudah diduduki tim pemburu meja, jadi begitu mudahnya memesan tambahan minumannya, bisa es jeruk atau jeruk es. Bagi yang penasaran apa itu kopi klotok maka ini penjelasan lengkapnya, klik saja KOPI KLOTOK. Sebuah tulisan singkatku beberapa tahun lalu menjelaskannya.

Selanjutnya ada pesan moral ketiga setelah kesetaraan dan kesabaran, yaitu kejujuran. Ini dilakukan pada saat transaksi pembayaran, sang kasir hanya bertanya apa yang kita makan dan disebutkan angka sekuan rupiah, bayar dan pulang. Jikalau bohongpun tidak ketahuan, tapi disini semua jujur atau berusaha jujur. Pikiran jadi melayang ke istilah di priangan ‘darmajidahar lima ngaku hiji (makan lima tapi mengaku hanya satu) atau perilaku ini disebut ‘ngalibur.’ Perilaku remajaku yang sudah ditinggalkan karena merugikan pemilik kedai, warung atau rumah makan.

Beranjak ke halaman belakang ternyata banyak orang yang gelar tikar dan duduk lesehan dengan riang gembira serta jalan jalan di pematang sawah dengan kehijauan padi yang mendamaikan. Termasuk juga aroma romantisme muda mudi yang sedang pedekate ataupun sekedar pacaran sambil lesehan di tikar pandan ditemani sajian makanan dan minuman sederhana yang secara tak sengaja tertangkap jepretan kamera.

Maka seruputan kopi klotok di halaman belakang ini menjadi penutup kenikmatan siang ini, namun kembali menguatkan kenangan bahwa sajian makanan dan minuman sederhana ini memiliki makna mendalam seolah mengobati kerinduan rasa dan suasana dari sajian alami neneng moyang… eh nenek moyang yang wajib didatangi dan dinikmati lagi dikemudian hari. Menikmati kesetaraan, kesabaran dan kejujuran dalam satu frame aktifitas makan siang yang tak terlupakan. Wassalam (AKW).

Angka Nol, Huruf O & Aku.

Hubungan O – nol – kopi O dan Kinerjaku plus SPBU.

SAGULING, akwnulis.com. Tulisan ini terinspirasi dari komentar atau laporan akuntabilitas normatif dari mamang tukang SPBU yang selalu bilang, “Dimulai dari nol ya.” Sebuah kalimat biasa yang berubah menjadi berbeda karena banyak didengar oleh aneka telinga dari seantero nusantara disaat siapapun berurusan dengan pengisian bahan bakar kendaraan bermotor.

Termasuk juga dari sisi romantisme, kalimat tersebut menjadi bagian penting percakapan gombalisme bahwa hubungan kita dimulai dari nol atau diawali dari tidak ada apa-apa. Bisa juga yang marahan dari pasangan yang sedang merajut hubungan, maka kalimat ini sebagai pangbeberah atau penguatan agar hubungan yang retak bisa kembali berlanjut meskipun menyisakan noktah kewaspadaan khawatir terjadi lagi kejadian yang sama di masa yang akan datang.

Dikaitkan dengan kopi maka sebuah pengalaman penting tentang nol atau hurup O ini adalah pengalaman ngopi di negeri singa. Nggak perlu nyebut tepatnya tahun berapa, pokoknya pernah aja beredar disanah. Pas memasuki sebuah cafe di daerah bukit bintang, maka salah satu pilihan utamanya tidak jauh – jauh yaitu kopi dong.

Bentar – bentar, perasaan nggak ada daerah bukit bintang di singapura mah, itu di malaysia coy… hehehe salah. Maksudnya di malaysia ya bro. Nah pas masuk ke cafe yang jelas ada menu kopinya. Maka simpel saja, order kopi donk. Bayar dulu dan langsung mencari meja kosong. Tak berapa lama datanglah pelayan dengan gelas kertas dan berisi kopi agak keruh. Wah takutnya salah, langsung diicip. Ternyata kopi susu.

Hampir saja refleks memanggil pelayan tadi dan ajukan komplen karena tidak pesan kopi susu. Tapi sahabat di sampingku mencolek dan berkata, “Dikau yang salah kakak, disini klo mau pesen kopi hitam, bilangnya KOPI O” sesaat terdiam dan wajah melongo lalu perlahan mengangguk dan terdiam atas informasi baru ini.

Itulah sepenggal kisah 8 tahun lalu disaat berkenalan dengan huruf O atau angka nol yang terkait dengan kopi di sebuah cafe di bukit bintang yang dikawal oleh adinda calon Ph.D yang sekarang sudah menjadi salah satu pejabat tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Huruf O dan angka nol memang tidak serta merta sama apalagi jika dipijitnya dengan keyboard, tentu beda letak dan bentuk. Namun jika dituliskan dengan tangan maka bisa samar dan menjadi sama termasuk sebutannya. Setuju khan?….

Hubungan dengan angka nol ini berkaitan dengan pekerjaan dan tugas sehari-hari baik dari sisi kinerja penyelesaian pekerjaan yang harus dilakukan dengan memelototin aplikasi SIDEBAR. Baik meneruskan surat ke atasan, mendisposisi dan distribusi surat kepada bawahan dan rekan sejawat juga parafisasi digital untuk surat yang akan ditandatangan elektronik oleh pimpinan. Maka angka nol ini menjadi sangat penting, karena jika angka nol sudah bertengger di dashboard sidebar, berarti pekerjaan sudah dituntaskan untuk hari itu. Besok tentu hadir lagi surat – surat elektronik lainnya yang harus dituntaskan.

Selain itu juga angka nol menjadi bukti kinerja anak buah kita yang sudah disetujui oleh kita dari pelaporan tugas pekerjaan sehari – hari dilengkapi photo aktifitas dan deskripsi aktifitas minimal 300 kata. Ini aplikasi yang berbeda, tapi itulah aplikasi yang membantu kita melaporkan pelaksanaan tugas rutin dan tugas tertentu dari pekerjaan kita.

Demikianlah sekelumit kisahku dengan huruf O dan angka nol termasuk berkaitan dengan kopi, yaitu Kopi O. Karena diluar kopi o-pun akan terasa aneh jika kopi tanpa huruf o berarti kpi dong hehehehe… Have a nice weekend yang berakhir beberapa jam lagi.

Oh ya, yang punya cerita tentang angka nol dan huruf O, silahkan berbagi di kolom komentar ya. Wassalam (AKW).

COLD BREW Coffee GAMBINO

Suasana panas saat yang tepat lakukan sruputan pendinginan dengan minum kopi coldbrew.

CIMAHI, Akwnulis.com. Suasana gerah dan suhu yang panas di siang hari sedikit menyiksa raga dan mengganggu mood yang ada. Ditambah panas tubuh yang hadir dari dalam karena pembakaran kalori dan penimbunan lemak dari asupan makanan yang mayoritas karbo dan gula. Diawali oleh gehu dan bala-bala, dilanjutkan 2 buah roti unyil dan 2 biah bakpia melengkapi menu makan siang yang bersahaja. Sejumput nasi putih, yang ditaburi acar tongkol, tempe geprek pedas, tahu baso, dan tumis kiciwis serta kerupuk.

Maka rasa panas dari dalam dan luar ruangan melengkapi suasana dan menguasai raga sehingga pipi terlihat memerah dan nafas terengah. Maka pilihan untuk menceburkan raga pada kesegaran air dingin di kamar mandi menjadi prioritas. Buka pintu kamar mandi, jebur jebur jebur… sueger rek.

Tapi ternyata tak bertahan lama kawan, baru beberapa saat keluar kamar mandi ternyata pori – pori wajah kembali berkeringat padahal baru tuntas handukan. Begitu membara siang ini, oh my God.

Maka berbagai upaya harus dilakukan, pertama dengan berwudhu dan berlama-lama menikmati kesegaran air dari keran pancuran di belakang rumah. Lalu shalat duhur di mushola ditemani semilir angin siang yang memberikan harapan. Alhamdulillah.

Badan sudah relatif adem, apalagi perasaan tentu lebih tentram setelah lapiran rutin kepada Illahi Rabb. Tapi memang suasana di luar rumah cukup panas dengan sinar mentari yang begitu tajam memancarkan cahayanya seolah begitu dekat dengan permukaan bumi ini. Maka perlu dilakukan tindakan pendinginan yang lebih komprehensif dan terpadu. Ealaaah bahasanya begitu meninggi….

Sebagai pelengkap kesegaran, maka teringat bahwa di kulkas punya kopi khusus. Sebotol kopi coldbrew bermerk GAMBINO yang dibeli beberapa hari lalu di KKV, itu toko yang lagi viral di Kota Bandung. Langsung segera menuju kulkas, buka pintunya dan pilihan mata langsung tertuju pada botol hitam bertuliskan COLDBREW coffee.

Botol hitam kopi coldbrew langsung dibawa ke halaman belakang ditemani gelas kecil kaca kesayangan. Sambil menikmati kehijauan di taman belakang maka botol dibuka, dikucurkan eh dituangkan ke gelas kaca dan langsung disruput dengan segera. Wuih rasanya seger kawan, dinginnya itu yang bikin nikmat. Kalau dari sisi rasa kopinya biasa saja malah cenderung hambar, tetapi sebagai produk kopi hasil proses coldbrew tentu sudah cukup.

Kelebihannya adalah packing produk dalam bentuk botol dan penamaan produk yang jelas serta sudah bisa bertengger di rak toko KKV tentu melalui proses kurasi yang cukup ketat. Sehingga jangkauan pasar cukup luas. Oke lah hayu sruput lagii….. ahh segaaar.

Sambil menyeruput coldbrew kopi ini teringat beberapa pertemuan dengan si coldbrew ini dan diabadikan menjadi tulisan. Beberapa tulisanku bersua dan menikmati coldbrew kopi ini diantaranya adalah :
1. Coldbrew di CUPBA coffee
2. Coldbrew at CALIA resto Melbourne
3. Algoritma Specialty Coffee
4. Coldbrew Biji Kang Yudha
5. Coldbrew Kelapa Muda Subang
6. Coldbrew di Korea

Bagi yang penasaran sebotol coldbrew coffee ini bisa menemukan di rak toko KKV PVJ Bandung atau mungkin di tempat lain, maklum baru ketemunya di satu tempat ini saja. Tapi kalaupun mau buat kopi dengan metode coldbrew di rumah juga tidak sulit kok guys. Step stepnya sederhana yang penting kualitas biji kopinya yang terjaga.

Selamat menikmati hari ini dan selalu bersyukur atas semuanya. Wassalam (AKW).

Asal Usul SODIC 1.0

Langkah awal itu penting..

CIMAHI, akwnulis.com. Sebuah peralihan tugas terjadi sebagai sebuah konsekuensi memilih menjadi pegawai negeri sipil duapuluhan tahun yang lalu. Maka sebuah perubahan, perpindahan ataupun perbedaan adalah dinamika yang menjadi warna warni perjalanan karier dan kehidupan. Sebuah kalimat ajaib yang menjadi pegangan adalah JASUNI (Jalani Syukuri dan Nikmati).

Maka adaptasi terhadap suasana baru, teman baru, pimpinan baru termasuk tugas – tugas kedinasan yang baru adalah tantangan yang harus dihadapi eh dijalani, disyukuri dan tentu harus dinikmati. Semangaaat.

Nah salah satu yang memantik ide dan perlu dibuatkan sebuah produk meskipun mungkin itu dianggap sangat sederhana tapi itulah bara harapan yang diawali dari percik ide kecil yang nanti akan didukung oleh persilangan keinginan dan perbedaan yang akhirnya akan mengobarkan api unggun ide menjadi kenyataan.

Sepercik ide inipun diawali dengan diskusi para pejabat terdahulu dan dielaborasi dalam pikiran serta diperhitungkan kemungkinan – kemungkinan agar ide sederhana ini bisa menjadi legacy.

Ide apa seeh, bikin penasaran aja?”

Walah ada yang sudah tidak sabar ya, tapi tenang kawan. Pertanyaan itu menjadi penyemangat agar ide ini menjadi nyata. Idenya sederhana, membuat kumpulan istilah dan singkatan di sektor sosial. Lebih tepatnya mengumpulkan istilah – istilah dan singkatan yang berkaitan dengan sektor sosial atau kesejahteraan sosial.

Sebagai contoh saja, pas hari pertama kerja langsung dihadapkan dengan retorika tentang PPKS, PSKS, PSK, PKS dan LKS. “Apa nggak nyesek tuh?” Ya sementara manggut – manggut saja seolah paham tentang aneka singkatan tersebut sambil nebak – nebak.

Tebakan yang bener cuma PSK aja, sementara singkatan lainnya salah kaprah, malah LKS itu yang dipahami adalah Lembar Kerja Siswa ternyata Lembaga Kesejahteraan Sosial yang jelas tercantum singkatan dan definisinya dalam regulasi yang teratur dan berstrata.

Dikemudian hari barulah perlahan tapi pasti mulai.mengerti bahwa PPKS adalah Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial, PSKS adalah Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial PSK adalah Pekerja Seks Komersial, PKS (Perjanjian KerjaSama) dan LKS adalah (Lembaga Kesejahteraan Sosial).

Maka semangat untuk mewujudkan ide dalam pemgumpulan istilah dan singkatan ini menggebu, apalagi didukung semangat anak – anak muda di unit humas, maka hayu gaskeun…

Eh tapi namanya apa ya untuk judul proyek ini?”

Pertanyaan sederhana namun perlu pemikiran keras karena akan menjadi pondasi ide ringan ini. Kami saling berpandangan – pandangan dan sedikit kebingungan. Sebagai pemecah suasana, maka disampaikan bahwa judulnya tidak harus formal tetapi santai namun memiliki makna mengena.

Ide pertama adalah KUDIS yaitu singkatan dari Kumpulan Istilah dan singkatan di lingkungan  sosial. Wah bagus sudah ada satu, tapi itu khan nama salah satu penyakit kulit, aduh nggak mau gatal gatal garuk garuk. KUDIS atau scabies dalam bahasa kesehatannya jelas nama penyakit kulit yang sudah dikenal luas, penyebabnya adalah tungai atau mite bernama Sarcaptes secabiei… lha kok malah bahas penyakit kudis sih, kembali ke Laptop. Tring.

Beberapa saat terdiam, menjadi beberapa jam dan beberapa hari, diskusi tentang judulnya terhenti tapi semangat mengumpulkan istilah dan singkatan di sektor sosial terus berlanjut.

Setelah satu minggu berlalu, maka pertemuan untuk evaluasi proses pengumpulan istilah dan singkatan sektor sosial ini terlaksana. Kembali membahas berapa yang sudah terkumpul dan apakah ada ide untuk judulnya. Semua masih terdiam. Tiba-tiba ilham muncul di kepala atas ijin Illahi Rabb, yaitu SODIC sebuah singkatan dari Social Dictionary (Kamus Sosial). Wuih english bro, tapi kenapa tidak untuk menjadi pilihan judul.

Apalagi cenderung mirip dengan sebutan SiDDIk yang artinya Jujur, salah satu sifat utama dari Nabi Muhammad SAW. Bungkus guys. Maka langkah awal sudah dimulai dan segera penyusunan SODIC 1.0 disempurnakan untuk tahap pertama.

Nanti yang penasaran dan butuh tentang SODIC 1.0 ini tinggal download linknya saja karena akan disetting dalam format e-book. Seiring hari ini adalah senin pagi, maka ucapan selamat bertugas dan bekerja tentu lebih tepat. Khusunya juga bahwa mari jadikan pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan ini adalah bagian dari ibadah. Hatur nuhun, Wassalam. (AKW).

***

Link download SODIC 1.0, KLIK AJA DISINI.

KOPI TELOR ASIN (KaTeA)

Akhirnya pecah telor asin.

BREBES, akwnulis.com. Setelah sekian purnama mendapatkan amanah tugas baru, maka momentum kali ini menjadi begitu bermakna. Karena akhirnya pecah telor bisa kembali bergerak lintas batas provinsi menyeberangi provinsi tetangga tentu secara kebetulan dirayakan dengan hadirnya telor juga, tepatnya telor asin.

Ada kebetulan yang seolah tidak disengaja, tapi itulah hal yang nyata. Apalagi keberangkatan kali ini penuh dinamika. Berbicara perubahan rencana sudah menjadi kelumrahan saja. Mulai dari jam keberangkatan, kendaraan yang digunakan hingga rencana acara yang akan dilaksanakan termasuk kepastian keberangkatan personil yang akan mengikuti perdin lintas provinsi ini.

Secara dampak tentu jelas, ada yang ngedumel karena berbagai dinamika ini. Ada juga yang sering diam dan terlihat lebih banyak merenung dan (mungkin) berdoa agar keberangkatan ini menjadi nyata. Juga ada yang cuek saja apa adanya dan menikmati setiap detik perubahan yang ada. Akhirnya plan E yang dipakai, pasukan terbagi menjadi beberapa kendaraan, beberapa waktu dan beberapa personil. Seru pokoknya.

Nah kembali ke core tulisanku yang mengaitkan diri serta tulisan dengan kopi, jangan dimaknai dengan kejenuhan dan kebosanan. Tapi itulah sudut kata yang menjadi penjuru imajinasi dan penguat semangat dalam membuat tulisan sehingga memunculkan citra tentang peminatan dan kekhasan dalam sebuah tulisan. Nah kebetulan itulah yang menjadi rangkaian cerita kali ini.

Kalimat yang cocoknya adalah ‘pecah telor’ dan ‘telor asin’ ditambah kopi jadilah KOPI TELOR ASIN. Cocok khan?… jangan nyebut memaksakan kehendak, tapi itulah sebuah cara menyatukan makna dan menambah pemahaman tentang arti kalimat dalam perspektif jalinan kata.

Trus gimana ilustrasinya om?”

Maksudnya nyambungin gambar kopi dan telor asin?.. gampang banget atuh. Pertama keluarkan dulu gelas kaca kesayangan dan kedua tentu dituangkan kopinya, kopi hitam tanpa gula dari termos eh tumbler mini pribadi. Lalu telor asinnya dibelah dan dibariskan dengan seksama. Ada telor asin original, telor asin pindang dan telor asin bakar. Telor asin biasa yang rasanya seperti telor asin umumnya hehehe.

Kalau telor asin pindang ada tambahan rasa rempah yang menyerap pada tekstur putih telurnya. Beda lagi dengan telor asin bakar, selain rasa khas telor asin juga ada rasa smoky yang khusus meskipun tetap rasa smoky-nya lembut. Berbarislah dengan segelas mini kopi, jadilah Kopi Telor Asin (KaTeA).

Jangan dibayangkan minum kopi dicampur telor asin mentah, bakal beranfakan semua. Rasa kopi bercampur amis telur bebek, perlu perjuangan untuk menikmatinya.
Telor asinnya jelas berasal dari sebuah kios di rest area Tol jateng pasca keluar dari Tol Cipali, sambil sejenak merenggangkan otot kaki karena duduk diam di dalam Hiace, juga menyempatkan diri sholat asyar di Mesjid Al Khobir atau mayoritas tujuan utama adalah menuju toilet demi menandai lokasi ini dengan menyimpan kenangan dan menitipkan sesuatu.

Itulah sejumput kisah sore menjelang malam ini, sebuah perjalanan menuju daerah Temanggung Jawa Tengah. Bismillahi Mazreeha Walmursaha, Wassalam (AKW).

Silaturahmi, Kopi & Sensasi.

Bicara agenda, lalu prioritas dan akhirnya tuntas lalu bercengkerama dengan sajian kopi.

CILEUNYI, akwnulis.com. Hari minggu kali ini agak ekstra berfikir dan mengatur jadwal karena banyak sekali undangan yang terjadwal di waktu yang sama. Sebuah kegalauan tingkat tinggi antara berbagai kepentingan yang tentunya harus diambil keputusan. Tetapi setelah menakar dengan logika, rasa dan perkiraan keterbatasan manusia maka pilihan menemani kedua orangtua untuk hadir dalam acara Silaturahmi keluarga besar KARTADIBRATA yang tentunya berdurasi panjang.

Namun pilihan itu tentu berdampak pada tidak bisa hadirnya di 3 undangan yang berbeda, yaitu undangan nikahan dari pegawai di kantorku, undangan nikahan kolega istri dan undangan nikahan anaknya teman semasa perjuangan dahulu. Hapunten ka sadayana.. mugia ngawujud janten keluarga SaMaWa (sakinah, mawaddah, warahmah) tea geuning.

Maka menjelang magrib tadi, raga baru bisa bersua dengan kesegaran air yang membasuh rasa dan memberi ketenangan untuk bersiap menghadapi rutinitas senin esok hari. Apalagi hari kemarin juga beberapa aktifitas dilakukan salah satunya adalah menghadiri acara silaturahmi warga sekaligus bersukarela untuk mengabadikannya serta mempermudah akses bagi siapapun via upload di channel youtubeku. Selain acara silaturahminya juga pembahasan dari sang penceramah cukup menggetarkan hati.

Kegiatan tentang makna silaturahmi pada acara temu warga RT 04 pasca idul fitri 1444 hijriah yang secara lengkap terekam jelas pada video MAKNA SILATURAHMI – Ust.Marna Suhendar, Lc di channel youtubeku. Ada hal yang prinsip tentang silaturahmi itu 3 yaitu : MENGENAL (taaruf) – MEMAHAMI (tafahum) – SALING MEMBANTU (Taawanu).

Jadi cocok dengan istilah anak Zelenial sekarang, bhkan hanya “Tak kenal maka tak sayang” tetapi “Tak kenal maka taaruf.” Agar lebih mengenal satu sama lain.

Sebagai mood booster kali ini sangat berhubungan dengan silaturahmi tadi, karena hadirnya biji kopi arabica Papua ini karena hasil silaturahmi dan saling memahami sehingga menghasilkan saling mengirimkan hehehe. Mengirimkan kue – kue dan atau kopi. Menariknya disini adalah kopi yang dikirimkan adalah berbentuk biji yang membuat diri ini leluasa untuk berkreasi, hatur nuhun bu Kusnadi.

Biji kopi arabica PAPUA ini dari Arvac coffee  single origin Kopi Pegunungan Bintang dengan notenya adalah berry, fruity, peach dan chocolate. Langsung saja berproses supaya tidak menimbulkan kepenasaran. Metode manual brew V60 adalah yang termudah. Sieett….

Jengjreng…. sudah hadir dihadapan mata cairan kohitala arabica papua dan gelas kaca kesayangan. Maka sebelum diminum untuk menikmati, jangan lupa di abadikan tanpa banyak komentar.

Cetrek…
Sruputtt..

Aliran cairan kopi memasuki mulut dan menari dengan lidah untuk memberikan kepastian tentang berbagai rasa yang perlu diidentifikasi sederhana. Pertama untuk bodynya memang medium ke strong, pahit yang semakin mendalam namun tidak harus ninggal. Aciditynya sih low dan terkuasai kepahitan bodynya sementara aftertaste ada muncul dark chocholate dan peach serta menjadi agak nyereng seperti ada unsur fermentasi atau daun mint. Yang pasti overall, sajian kopi arabica papua ini memberi kenikmatan dan sensasi bercerita.

Sruputannya menenangkan hati dan mendamaikan suasana sekaligus memberikan penguatan untuk mempersiapkan esok hari yang kembali bergulat dengan rutinitas dan berkutat dalam pola tugas fungsi sesuai kenyataan dan dukungan anggaran. Semangaaat, Wassalam (AKW).

****