BULAKLAUT, akwnulis.com. Sebuah momentum penting dan nikmat dalam jalinan kisah kehidupan ini adalah disaat angin berhembus menembus dedaunan dan secangkir kopi hitam tanpa gula sedang menempel di ujung bibir. Tinggal sedikit bergerak, maka kenikmatan kopi melengkapi sejauh mata memandang deburan ombak pantai selatan.
Apalagi raga ini terasa segar dilindungi oleh keteduhan pepohonan yang rindang dan rapi berjajar sepanjang pantai. Ditemani secangkir kopi dan sebutir kelapa muda segar yang jatuh dari pohonnya… halaaah jangan ngarang, kelapa mudanya khan memang beli dari ibu-ibu tukang dagang.
Sruputan kopi hitam bergantian dengan air kelapa muda yang segar disertai selaput kelapa muda yang ‘lumèho’ atau seperti lendir maka kenikmatan semakin lengkap memanjakan lidah dan rasa dalam momen mengkopi eh mengopi kali ini.
Kopi Kalapa / Dokpri.
Ah celoteh singkat ini tak berlanjut karena mulut dan lidah lebih memilih memaknai rasa air kelapa dan segelas kopi yang penuh arti. Srupuut…. Alhamdulillah. Wassalam(AKW).
CISARUA, akwnulis.com. Ternyata pemilihan tema dan konsistensi dalam menjaganya terasa semakin dimudahkan dengan setiap momentum yang ada. Tema blog ini dalam tulisannya memang fokus di dua kata, yaitu Ngopay & Ngojay. Dalam pengertian bebasnya yaitu tulisan santai tentang seputar kopi, pokoknya yang terkait atau bisa dikait-kaitkan dengan kopi, ngopi atau ngopay. Lalu tema ngojay adalah sagala we yang urusannya ngojay, berenang kolam renang, laut, balong eh kolam dan urusan air.
Yang termudah adalah ngopilah di sisi kolam renang. Lengkap sudah Ngopay & Ngojay.
Tapi kesempatan itu tidak bisa setiap saat, maka momentum seperti ini segera diabadikan dan selanjutnya tentu dipublikasikan.
Klo di cafe kopi, bisa pesan kopi tapi belum tentu ada kolam renang. Sementara kalau sengaja ke kolam renang untuk berenang, belum tentu dapet kopi nikmat sesuai harapan. Apalagi jika sambil berenang minum kopi, dijamin bakal ditegur oleh pengelola karena jelas menyalahi aturan dan akan mewarnai sedikit kolam renang hehehe.
Anti pahit pahit club / Dokpri.
Maka disinilah momentum takdir memainkan peran dan capture the moment perlu insting yang terasah serta smartphone stanby untuk segera menjepret kenyataan.
Nah kali ini akan berbagi dengan salah satu memontum 2-Ngo ini…. sebuah tempat eksotis di cimahi utara bisa mempertemukan keduanya. Secangkir kopi tanpa gula dengan nuansa biru dari kolam renang yang ada. Tidak lupa tulisan di gelas kertas kopinya adalah ‘Anti pahit pahit club’.
Kopinya memilih cafelatte karena semua berbasis kopi mesin, manual brew V60nya nggak ready hiks hiks hiks. Tapi gpp, segelas latt tanpa gula bisa menjadi pilihan menikmati kopi sambil bersantai di pinggir kolam renang. Lumayan atuh ah.
Jangan dibahas besar dan kecilnya kolam renang, tapi mari nikmati kebersamaan secangkir kopay dengan tempat ngojay.. ay ay ay.
Sejenak membiru / Dokpri.
Sruputlah segera karena desir angin di dataran tinggi cimahi utara eh Bandung Barat ini cepat sekali mendinginkan suhu kopi. Sruput.. dan sruputt… habiis.
Lokasi : TIBRA Cafe & Coffee, Jl. Kolonel Masturi 508A Cisarua KBB.
CONDONGCATUR, akwnulis.com. Pagi hari sudah kembali menikmati semilir angin kota Yogyakarta dengan memegang erat pinggang mas gojek yang melaju sedikit kencang karena sebuah permintaan. Udara segar dihirup bersama berbagai nuansa kenangan yang begitu kental di kota ini. Sulit memang melupakannya.
Melewati ruas jalan besar dan sesekali masuk jalan kecil plus menyusuri sisi kampus UGM dan terus menuju sebuah hotel yang tertera dalam surat undangan, Hotel JW Marriot Yogyakarta. Perjalanan 17 menit dari jalan sosrowijan ke lokasi. Setelah berterima kasih dan pijit tombol bintang lima dilanjutkan dengan prosesi photo selpi dengan background hotel yang dituju.
Cetrek… Cetrek..
Kepagian disini / Dokpri.
Ini penting guys, karena setiap photo aktifitas dinas ini bernilai rupiah. Tentu dengan pelaporan rutin dalam aplikasi kegiatan harian dilengkapi syarat lainnya. Kebetulan juga seneng photo selpi, jadi ya saling melengkapi hehehehehe.
Materi rapat nanti di bahas di nota dinas, dalam tulisan singkat ini lebih menyoroti sajian kopinya sekaligus tempat ngojaynya yaitu kolam renang, lha terlalu bertele-tele masa iya berenang di kolam ikan. Apalagi hotel bertabur bintang maka jelas standar kolam renangnya segede gaban. Entar ah, di jam istirahat coba beredar.
Ternyata, keinginan menggabungkan Ngojay (berenang) dan Ngopay (ngopi sruput kopi) langsung cespleng dikabulkan Tuhan. Pertama adalah ruang meeting dilantai 2 acara Kemenparekraf ini tersedia mesin kopi… yuhhhu… minimal espresso, latte cappucino, americano bisa direquest.
Setelah bersabar 24 jam lebih karena ‘gagal ngopi’ hehehehehe.. lengkapnya di tulisan ini YOGYA, KOPI & MATI. maka sekarang diberi jawaban dan kesempatan yang lengkap. Bisa ngopay daaan….
Kedua, ternyata pemandangan dari koridor depan ruang meeting tersebut adalah kolam renang infinity pool yang luas… Alhamdulillah lengkap sudah.
Maka sebelum acara resmi dimulai, langsung pesen kopi caffelatte dan mengabadikannya dengan background kolam renang.
Cetrek…. inilah hasilnya.
Ngopay & Tempat Ngojay / dokpri.
Sebuah gambar yang mewakili tema besar dari blog ini yaitu ngopay dan ngojay, memberi kesan tersendiri. Meskipun jelas bahwa ini bukan hanya kebetulan dan keberuntungan saja. Tetapi sebuah takdir dari Illahi Rabbi. Maka tunduk syukur dan berdua adalah sebuah ritual pribadi dari segala kemudahan ini. Baru setelah itu srupur tiada henti…. eh… maksudnya sruput dulu dan jika dimungkinkan pesan lagi. Karena petugas hotel yang menggawangi mesin kopi tetap setia berada disisinya dan disibukkan dengan reques para penikmat dan pecinta kopi yang hadir dari berbagai penjuru nusantara untuk hadir di meeting ini.
Sebuah nama tersemat untuk secangkir kopi ini, yaitu Mariotalatte Yogya. Maafkan jika terkesan maksa, namun itulah keindahan kata yang menjadi pengingat tentang sebuah rasa, kesan, tempat dan kenyataan.
PREANGER, akwnulis.com. Buka puasa penuh kebahagiaan, disambut dengan sukacita dan rasa syukur tiada hingga dikala bisa mencapai hari ke-13 di bulan Ramadhan 1442 H ini. Seteguk qurma dan 3 butir air mineral menjadi pembuka, dilanjut shalat magrib dan bersiap makan besarr…. tapi sebagai peran pencitraan, photo yang hadir adalah sepiring salad, padahal… ada kawan-kawan eh makanan lain yang menemani persuapan malam ini.
Dilanjutkan dengan shalat tarawih berjamaah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yaitu menggunakan masker dan jaga jarak, plus membawa alat shalat masing-masing.
Bismillah…..
Nah, beres tarawih bersama ternyata ada pertemuan lagi…. alamak, udah nggak konsentrasi, pengen segera pulang. Bercengkerama dengan keluarga kecil yang setia menanti.
Photo : Buah & sayur pembatal / dokpri.
Tapi, tugas adalah amanah dan dengan segala keikhlasan hati, musti dijalani. Meskipun tentu ada sejumput rasa keluarga yang menyeruak tanya, kenapa belum juga pulang untuk segera bersua.
Disinilah peran hati dan setampuk doa, semoga keluargapun bisa ikhlas dengan keadaan dan saling mendukung demi kemajuan.
Sebagai penguat konsentrasi dalam pertemuan malam ini, maka kehadiran secangkir cafelatte adalah jawaban tepat. Perpaduan susu skim dan espresso berpadu lembut memenangkan hati dan memberi efek untuk memgembalikan konsentrasi.
Berpikir lebih fokus dalam kerangka solutif dengan berusaha mengarahkan sebuah keputusan yang mengerucut serta dapat ditentukan tingkat keberhasilan dalam implementasinya.
“Emang ngobrolin apa?”
Pertanyaan kepo hadir menemani, tapi bukan jawaban yang hadir untuk menghilangkan dahaga keingintahuan tetapi senyuman terbaik yang biasanya jitu menunda rasa penasaran orang lain terhadap aktifitas kita.
Photo : Cafelatteku Yummy / dokpri.
Mungkin tidak lama rasa penasaran itu akan kembali dengan pertanyaan yang sama, atau malah terlupa karena ada urusan lain yang lebih prioritas di masing-masing sektornya.
Akhirnya pertemuan tuntas dan hasilkan butir-butir kesepahaman yang harus ditindaklanjuti. Keluar dari tempat pertemuan, Alhamdulillah berkesempatan memgambil gambar suasana kolam renang di suasana malam. Ada lampu-lampu berwarna yang menceriakan suasana serta rasa yang berbeda. Maka tak lupa diabadikan untuk disajikan di blog ini.
Yuk ah pulang, untuk bersiap besok berjibaku dengan tugas rutin dan tugas NRP (nampi rupi-rupi padamelan)… atau menerima tugas – tugas lain diluar tupoksi yang kerap menghampiri di senin pagi.
CIREBON, akwnulis.com. Terdiam dalam temaram sambil merenungi sebuah kenyataan ternyata bisa menghadirkan sejumput rasa nyaman. Kegalauan yang mendera bisa berangsur mereda karena dibelai oleh desau angin malam yang tanpa beban masa lalu.
Photo : Swimming poll Luxton Cirebon / dokpri.
Ada sebuah keinginan untuk membuka helai pakaian dan bercengkerama dengan kesegaran air kolam renang. Tetapi apa mau dikata ternyata jam operasionalnya yang membatasi perjumpaan ini.
Jadi cukup mematung dan menyerap energi malam sambil tiduran diatas rangkaian rotan berbentuk kursi santai. Terasa tulang punggung relax dan dapat berisirahat setelah seharian menopang pergerakan raga yang tak henti mengerjakan bejibun aktifitas.
Area kolam renang ini terletak di lantai 5 Hotel Luxton Cirebon, sebuah kolam renang berbentuk dinamis karena berlekuk dan multifungsi. Selain bisa untuk berenang juga merupakan tempat bersantai sambil menikmati sajian minuman hangat.
Ada kolam renang dewasa dengan kedalaman 1,5 meter dan dibatasi tangga melengkung tersedia juga kolam renang anak, lebih aman karena dengan pembatas yang jelas. Tetapi tetap pengawasan orang dewasa menjadi kewajiban. Karena bagi anak kecil, dalamnya kolam dewasa itu sangat berbahaya seperti dalamnya keinginan dan permintaanmu dikala ditanyakan tentang apa yang kamu mau. Terpaksa mundur teratur tanpa banyak gaya.
Ah kok jadi nglantur ya?…. musti ngopi dulu klo model gini mah. Tapi suasana sekarang, hasrat nongki – nongki terpaksa harus ketat kendali karena secara nyata kita semua belum terbebas dari pandemi.
Photo : Suasana Siang hari / dokpri.
Jadi puaskan diri dulu dengan memandang air kolam yang mulai temaram serta langit kota Cirebon yang mulai ceria ditemani sang bintang. Selamat malam, Wassalam. (AKW).
SUMEDANG, akwnulis.com. Semilir angin dan sebuah senyuman menyambut hadirnya raga di sebuah tempat alami yang memberikan kedamaian hati. Jiwa sudah bergerak duluan menyecap kesegaran dan keindahan alam yang begitu sempurna.
Dibawah langit yang biru terlihat puncak sebuah bukit dilengkapi dengan berbagai bukit lainnya yang saling mengisi hingga akhirnya hamparan sawah dan gemericik air sungai menjangkau kesadaran bahwa syukur nikmat atas maha karya Illahi tidak akan berhenti.
Melengkapi semua lanscape alam yang begitu mendamaikan hati ini, sebuah kolam renang buatan…. iya pasti buatan atuh, hadir juga dihadapan. Sehingga yang berharap berenang dengan tenang karena dasar kolamnya keliatan, bisa segera buka baju celana dan nyebur di kolam renang.
Tapi tentu saja, yang pertama adalah mendokumentasikannya dengan smartphone kesayangan meskipun ternyata agak sulit mendapatkan gambar tanpa ada orang yang sibuk juga berpose bersama temannya… ya sudah jepret aja.
Kolam renang berair jernih ditemani suasana alami yang murni tentu kenikmatan tersendiri. Ditambah bonusnya adalah manakala sudah bosan di kolam renang tapi masih ingin bermain air… gampang…. keluar dari kolam renang di sisi kanan dan langsung turun ke sungai…
Hah?…
Photo : Sungai alami sejernih hati / dokpri.
Iya aslinya, disamping kolam renang ini adalah sungai kecil berbatu dan berair jernih sejernih cintaku padamu … ahaaay. Memang untuk berenang agak susah, tetapi bermain air dan bercengkerama dengan keluarga, ini alternatif yang menyenangkan juga.
Siapa tahu bertemu udang kecil, burayak, kehkel dan anak bogo… (jangan komplen dengan istilah ini, ini adalah sebutan untuk jenis-jenis ikan kecil alami yang ada di sungai)…. menyenangkan bukan. Tapi…. jikalau bercengkerama disini jangan banyakan, nanti melanggar protokol phisical distancing, apalagi jikalau bercengkeramanya dengan pengunjung lain hehehehe… kecuali yang masih jomlo buat nambah database… itu beda tujuan hehehehe.
Yang pasti tempat ini recomended untuk menyecap suasana alam baik dari sisi perasaan, penciuman dan penglihatan juga sajian makanan yang menggugah selera. Hanya saja fasilitas parkir yang belum memadai serta akses jalan kaki yang lumayan sekitar 600 meteran dan sedikit menanjak, butuh perjuangan.
Oke selamat sore, semoga aktifitas hari ini penuh keberkahan, sehat dan kenyang. Selamat jam seginih, Wassalam(AKW).
***
Lokasi :
PUTRI RIVER INN Belakang Kantor Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan. 45311.
Biarkan turun naik & naik turun yang penting sruput dulu.
Photo : Ngopay & Ngojay di Intercontinental / dokpri.
DAGO, akwnulis.com. Semilir angin pagi menyambut raga yang galau karena didera dengan bertubi tekanan luar dalam. Tahapan perjalanan rollercoaster mengemuka dalam minggu-minggu ini.
“Siapa suruh keluar zona nyaman, dan tertarik dengan tantangan”
Sebuah pendapat terngiang ringan di telinga kanan, seakan menegaskan bahwa turbulensi rasa dan angin puting beliung kenyataan ini memberi berjuta makna.
Hidup itu tidak selamanya datar kawan, adakalanya menanjak dengan drastis lalu terjerembab karena tidak pas dikala memilih pijakan. Adapula yang sudah berulangkali terjerembab dan kembali bangkit untuk meraih cita-cita yang penuh tanda tanya.
Jadi, dikala diharuskan lakukan sesuatu dalam waktu yang terbatas, maka tidak banyak galau, tetapi segera bergerak. Ikuti ritmenya dan nikmati alunan ketidakrutinannya sehingga akhirnya terasa melodi turbulensi bisa membuat senyum dikala ramai dan terbahak manakala sepi.
Memang pasti ada jetlag karena sudah sangat jarang melakukan pendadakan, tapi ibarat bersepeda meskipun sudah lama jarang menaikinya, masih bisa menjalaninya… menikmati meskipun sedikit oleng ke kanan dan ke kiri.
Sebagai pelengkap menapaki turbulensi hati maka perlu ada penyeimbang yang mengembalikan kekisruhan otak dan nurani agar kembali damai seperti hari-hari yang telah terlewati.
Caranya sederhana, ingat tagline awal corat coretku ini yaitu ‘ngopay dan ngojay‘…. aktifitas yang berbeda tetapi ada kemiripan tulisan dan pelafalan….. yang artinya ‘minum kopi dan berenang’…..
Jadi dikala kesempatan itu datang, ambil secepat kilat dan biarkan suasana turbulensi musnah berganti kesegaran raga dan hilangkan dahaga. “Nggak percaya?… monggo di coba“.
Photo : Infinity pool at Intercontinental Hotel Dago Pakar / dokpri.
Sruput secangkir kopi double espresso sambil menikmati keindahan infinity pool yang dikelilingi kehijauan alami, memberikan ketenangan yang hakiki. Melepaskan dari kegalauan, dan mengembalikan percaya diri bahwa perjalanan ini memang betul terjadi.
Selamat bertasbih dengan untaian hari, jalani ketidakpastian dengan sepenuh arti dan biarkan semesta yang memetakan arah takdir hingga pada saatnya tentu akan hadir. Wassalam(AKW).
Photo : Swimming Pool Hotel Hilton Bandung / dokpri.
BANDUNG, akwnulis.com. Pagi cerah mengharu biru, mengantarkan raga menuju kawah candradimuka. Biarpun baru pada tahap pendakian pertama tetapi ternyata segumpal khawatir hadir menemani ketidaktahuan.
Itulah kehidupan, perjalanan menuju sebuah titik yang sudah ditentukan seyogyanya adalah memulai titik baru perjalanan yang nantinya perlu pendalaman, percepatan dan tentu saudaraan.
Nah daripada kegalauan malah datang mendera tanpa belas rasa, lebih baik bercerita tentang sebuah suasana damai yang ada di lantai 6 hotel ternama.
Kehadiran disini memang bukan untuk bercengkerama dengan kesegaran air bening penuh suka, tetapi menghadiri meeting perdana yang dilaksanakan di hotel semenjak merebaknya pandemi corona.
Berbagai protokol kesehatan diberlakukan dari semenjak masuk area hotel hingga ruangan meeting yang sulit melakukan bisik-bisik karena posisi duduknya masing-masing berjarak 1,5 meter, padahal banyak rahasia kehidupan yang ingin di curhatkan heuheuheu.
Handsanitizer juga disediakan masing-masing satu botol kecil begitupun di pintu masuk ada juga hand sanitizer untuk umum plus tissu dan bunga, pengen liat photo dan tulisannya klik DISINI.
Dilantai 6 lah kedamaian terasa, semilir angin bercengkerama dengan gemericik sendu air kolam renang memberi sensasi keindahan yang sulit untuk dilukiskan. Andaikan tidak ada batas policeline… eh covidline kali yaa… karena bentuknya hanya seutas maka sudah dipastikan meloncat dan byuuur….. bergabung dan bercengkerama dengan kesegaran tiada tara sambil menghirup oksigen dengan bebas….. segaaarnyaaah.
Terima kasih Ya Allah atas kemudahan bernafas, kebebasan menghirup oksigen sepuasnya dan tentunya kenikmatan semuanya tiada hingga dalam menjalani kehidupan fana ini.
Selamat tinggal kolam renang lantai 6, raga ini harus kembali ke tempat meeting dilantai 3. Selamat menjalani hari ini kawan. Wassalam(AKW).
Bandung, Akwnulis.com. Pagi hadir disambut dengan senyuman dan harapan, itulah kehidupan. Apalagi jika dilengkapi dengan segelas kopi hitam dipinggir kolam renang, serasa lengkap sudah kehidupan hari ini.
Yang lengkap tentu tagline blog ini, ngopay dan ngojay. Ngopaynya ada dengan gelas illy putih, ngojaynya jelas karena kolam renang tersedia. “Apalagi coba?”... tinggal sruput tipis tipis, ucul ucul…*) (aww bahasa planet)… gejeburrrr…….
*)buka baju celana dengan segera dan tentu sisakan solempak eh celana renang, karena kalau dibuka semua khawatir mengganggu ketentraman dan ketertiban hotel yang ada.
Kopi hitam yang tersaji adalah americano standar hotel, jadi secara rasa harus bersiap dengan sesuatu yang biasa, tetapi kelebihannya adalah suasana pinggir kolam renang yang membuat kedamaian sekaligus keceriaan.
“Nyebur nggak?”
Pertanyaan yang menggantung, karena jelas tidak bisa dijawab sempurna. Lha wong kesini nya juga mau meeting dan meetingnya marathon lagi, 4 agenda meeting lho (aww… sombong), tapi itulah kenyataan yang harus dijalani dan dihadapi.
Photo : Kolam renang aston pasteur / dokpri.
Meeting pertamalah yang bisa hasilkan gambar ngopay dan (tempat) ngojay/berenang, karena meetingnya semi formal di meja pinggir kolam renang. Sehingga sebuah dokumentasi bisa didapat tanpa mengabaikan tujuan me-rapat.
Meeting kedua dan ketiga sudah tidak bisa lepas dari konten materi, meskipun kopi hotel tersedia free tapi kebanyakan minum khawatir menghitam hehehehe… jadi dibatasi saja dimulai dari diri sendiri. Selamat menikmati hari ini kawan, Wassalam(AKW).
SEMARANG, akwnulis.com. Kombinasi tema tulisan blogku kembali terjadi disini, yaitu bergabungnya kata Ngopay dan Ngojay.
Ngopay itu kata gaul dari Ngopi alias minum kopi dan Ngojay itu bahasa sunda yang artinya berenang. Ngopaynya diwakili secangkir kopi yag siap di sruput dan ngojaynya sudah jelas terwakili oleh kolam renangnya… “Trus berenang nggak?”
Itu sih relatif, tergantung moodnya. Tetapi yang pasti, kolam renangnya sudah tersedia.
Kolam renangnya agak kecil sebagai kelengkapan dari fasilitas hotel, tetapi cukup lumayan dan agak tertutup meskipun aksesnya dari restoran tetapi tidak terlalu terbuka.. kmh sih?..
Kopinya standar hotel saja, cukup melengkapi prinsip kohitala meskipun rasanya jauh dibanding manual brew V60 sendiri, tetapi inilah yang ada dan mari kita nikmati dan syukuri.
Oh iya, hadir juga laptop sebagai kawan setia yang mengawal keberhasilan tugas dan tuntasnya pekerjaan selama ini. Apalagi dikala ide mengalir maka penuangan kata (mungkin) lebih tertampung oleh laptop karena besar dibandingkan smartphone yang berukuran dimensi kecil…. tapi klo nulis tulisan ini mah tetep aja di smartphone dengan metode 2 jempol… maksudnya yang ngetiknya jempol kanan dan jempol kiri.
Selamat ngopay dan ngojay serta Selamat pagi dan selamat berkarya kawan, Wassalam(AKW).
****
Lokasi : Hotel Pesonna Semarang Jl. Depok No.33 Kembangsari, Kota Semarang Jawa Tengah.