TEGURAN PAGI – puisi.

Puisi curhat jadikan senin semangat.

Photo : Bayangan kesendirian / dokpri.

BANDUNG, akwnulis.com. Udah lama nggak nulis puisi maksa yang berisi curhat colongan (curcol), nulis aah :

TEGURAN PAGI

Pagi cerah di senin ceria
Ternyata hadirkan peristiwa
Yang mungkin tak terduga
begini kronologisnya

Datang lebih dulu
tanpa mengharu biru
ambil posisi barisan nomor satu
langsung abadikan bayangan yang melaju

Disaat semua hampir siap
Ternyata komandan yang ditunjuk tidak ditempat
Semua menolak tanpa berharap
Akhirnya mencoba menjadi pelengkap
Maju ke depan dengan terhormat

Ternyata….

Menggantikan seseorang
Tidak cukup niat baik
Harus siap dengan segala hal
Termasuk perlengkapan perang

Akhirnya bukan puji yang didapat
Tetapi teguran karena tidak lengkap
Atribut oke kecuali peci hitam mengkilat
Jadi judul kedisiplinan sikap

Koreksi adalah sebuah perhatian
Yang dilontarkan oleh pimpinan
Menjadi cambuk untuk menjaga kedisiplinan
Hari ini esok dan masa depan

Itulah sekelumit kisah
Di Senin pagi yang cerah
Tidak perlu menjadi resah
Tunjukan disiplin dengan sumringah.

Cemungguuutt… Eaaaa.

Wassalam (AKW).

Dimensi Religiusitas vs PEE

Power of Emak-emak dan materi kultum ba’da shubuh di Mesjid Almuttaqien Gedung Sate.

Assalamualaikum Wr Wbr.

Cerita aah….

Photo : Dini hari di Bandung utara / Dokpri.

Dini hari sudah ngebut di balik kemudi, padahal waktu masih sangat luang, jam digital di dashboard masih di 03.45 wib. Tapi entahlah kenapa energi tersalur ke kaki begitu kuat dan otak mendukung dengan ucapan, “Meungpeung jalan lowong, tancaap boss!!!”

Pas belokan ke arah tol, ibu-ibu naek motor nggak pake rihting (baca : lighting), Cekiitt… mobil ngerem mendadak dan hampir hidung mobil memyentuhnya. Power of Emak-emak berlaku. Mobil terdiam sambil terengah dan menarik nafas lega karena tidak ada kejadian yang tidak diharapkan.

Ema itupun seyum dan lempeng aja melawan arus.. heu heu heu. Tapi jadi mengingatkan sama emakku sendiri, istriku dan anak perempuanku. Bahwa jangan egois dengan ngebut di jalanan yang lengang karena anak istri dan emak berharap keselamatan bagiku.

Sisa perjalanan menuju Mesjid Almuttaqien Gedung Sate bergerak normal dengan kecepatan sedang, ditemani dinginnya udara pagi yang terasa menyeliputi hati.

***

Shalat Shubuh berjamaah di Mesjid AlMuttaqien terasa syahdu penuh kekeluargaan, dilanjut dengan ceramah oleh Ustad DR. Aam Amirudin yang mengupas tentang Religiusitas atau Keberagamaan.

Dengan penyampaian yang jelas dan ringkas, terasa materi mengalir dan bisa lebih mudah dipahami oleh para hadirin yang sadar dan tidak ketiduran, bahwa terdapat 4 dimensi dalam Religiusitas, yaitu :

Pertama, The Involvement of Idealism.
Kedua, Ritual Involvement
Ketiga, Intellectual Involvement
Keempat, Involvement of Consequences.

Pertama, The Involvement of Idealisme adalah berkaitan dengan Keyakinan, meyakini sesuatu yang sulit atau malah tidak bisa dibuktikan secara empirik atau juga berarti diluar logiko-hipotetiko-verifikatif. Terus dari mana muncul keyakinan tersebut?.. hal itu melalui pendekatan Authority, yaitu mengutip ayat suci yang diyakini. Apa itu?.. adalah wahyu Illahi Alquranul Karim dan hadits Nabi Muhammad SAW.

Sebagai contoh apakah umat muslim yakin bahwa kehidupan di alam barzah itu ada?… tidak bisa dibuktikan secara empirik tetapi seluruh umat islam meyakini itu ada.

Kedua, Ritual Involvement. Dalam kerangka religiusitas terdapat dua keterlibatan ritual yaitu Ritual vertikal (Hablumminallah) dan Ritual Horizontal (Hablum Minannas). Nah Ritual Horizontal terbagi menjadi dua yaitu urusan dengan manusia dan urusan dengan alam.

Disini berbicara tentang komitmen dan disiplin serta berbagai tatacara ritual yang sudah jelas pada Alqur’an dan hadits. Termasuk yang menarik adalah Tata cara sholat, Sholat adalah Ritual vertikal yang diawali Takbir yang jelas urusannya dengan Allah SWT tetapi pada saat akhir sholat ditutup dengan salam yang jelas mendoakan kanan kiri kita yang jelas-jelas urusan sosial hablum minannnas.

Ketiga, Intellectual Involvement. Religiusitas harus didasari dengan pemahaman secara komprehensif. Karena tanpa pemahaman maka religiusitas dipertanyakan. Cara untuk paham adalah Fa’lan (pelajari), ayat Alqur’an pertama yang diturunkan adalah Iqro (bacalah).. bismirobbikalladzi kholaq…., jadi untuk meraih pemahaman perlu literasi dan ini memerlukan usaha terus menerus dalam jangka waktu yang panjang.

Contoh : seabad lalu rakyat jepang tidak suka makan ikan, tetapi sekarang mereka menjadi negara yang rakyatnya mengkonsumsi ikat terbanyak di dunia. Hal ini bisa dilakukan dengan edukasi literasi terus menerus.

Keempat adalah Involvement of Consequences. Yaitu adanya konsekuensi yang harus dihadapi dalam melakukan religiusitas, dimana tidak semua pihak akan senang dengan apa yang sedang dan sudah kita lakukan sesuai tuntunan ibadah dan muamalah dalam islam.

Kisah Lukmanulhakim pada Alquran dikala lukman dan anaknya membawa keledai menghadirkan pendapat dan anggapan yang berbeda dari beberapa kelompok orang. Begitupun disaat kita berperilaku jujur, belum tentu semua pihak menyukainya.

Dari keempat dimensi tadi maka semuanya harus dilakukan secara istiqomah atau konsisten sehingga menghasilkan religiusitas yang optimal.

***

Usai Ceramah shubuh bergegas menuju kantor dan masih memikirkan tentang 4 dimensi religiusitas versus power of Emak-emak. Yang pasti dicoba untuk selalu membaca termasuk membaca situasi, plus nggak boleh nyetir sembarangan, harus ingat PEE (Power of Emak-Emak).

Wassalam, Gedung Sate 120318 (AKW).

*Manusia Bertajuk Waktu* 2)

Lanjutan cerita tentang asa bersua rencana, memupuk cinta fana dan menuju akherat sana, tapi jangan lupa bahagia.

Alhamdulillah, lanjutan tulisan tentang *Manusia Bertajuk Waktu* yang merupakan penangkapan dari tauziah Ustad Aam Amiruddin bisa dilanjut lagi….. beginih lanjutannya :

Photo : Mentari mengintip di taman belakang gesat / dokpri.

Life is temporary alias hidup itu sementara. Setelah ditulisan sebelumnya menyampaikan 4 persefektif pembagian waktu yaitu :
1. Ad dahru.
2. Al maukut.
3. Al ashr.
4. Al Azl.

Maka sekarang membahas tentang bagaimana supaya kita bisa menggunakan waktu yang dimiliki atau dinikmati secara berkualitas.

Pertama, senantiasa Khusnudzon atau berbaik sangka. Jikalau mendapatkan informasi dan berita, lakukan Tabayun (cek & ricek dan crosscheck), apalagi sebagai pemegang amanah jabatan. Harus tabayun disaat menerima informasi sepihak sehingga keputusan atau kebijakan yang diambil tidak mendholimi orang lain atau pihak lain. Disisi lain manakala berhadapan dengan orang yang tidak suka, iri dan dengki maka tetap berkhusnudzon dengan mode waspada. Karena dalam hidup ini senantiasa ada 3 sikap manusia di sekitar kita yaitu : Suka – Tidak Suka – Tidak Peduli. Seperti cerita Lukman bersama anaknya membawa keledai.

Kedua adalah sikap Harus menerima apapun yang Allah SWT tetapkan untuk kita yaitu Takdir. Baik buruk, senang sedih adalah episode paket kehidupan, sikap menerima ketetapan Allah-lah yang menjadikan waktu kita berkualitas.

Ketiga adalah Lakukan selalu Muhasabbah atau Introspeksi diri dari semua yang telah dilakukan, dilaksanakan dan di jalani. Jikalau dalam pekerjaan terdapat kesalahan, jangan menyalahkan orang lain atau anak buah tapi introspeksi dulu dan kalau kita yang salah maka gentle mengakui bahwa itu kesalahan kita.

Sebagai contoh adalah kisah Nabi Adam A.S. Banyak yang meyakini bahwa Nabi Adam diturunkan oleh Allah ke bumi karena memakan buah khuldi di Surga. Padahal di dalam Alquran tidak ada ayat yang menjelaskan itu. Dalam QS Albaqarah 30-37 disebutkan bahwa Nabi Adam A.S terusir dari surga karena mendekati pohon khuldi dan setan menggelincirkannya.

Tetapi Nabi Adam tidak menyalahkan setan sebagaimana tercantum dalam QS Al A’raf 27. Begitupun kita, belajar untuk tidak menyalahkan pihak lain.

Terakhir, Keempat adalah Jalani hidup ini dengan keyakinan bahwa semuanya ada batasnya. Senantiasa berbuat baik, niscaya kita atau anak keturunan kita yang akan menuai kebaikan itu.

Hatur nuhun, itulah sekelumit tulisan yang berasal dari penangkapan dengar tauziah senin pagi di Mesjid Al Muttaqien Gedung Sate.

Photo : Merumput segar di Taman belakang / dokpri.

Tuntas dengerin tausiah ternyata waktu apel pagi masih jauh. Maka segera beranjak berganti kostum yaitu kaos dan sepatu olahraga. Bergerak dan bergerak menyecap segarnya pagi di kehijauan taman gedung sate. Berbagi lembutnya embun dengan sang pucuk rumput yang menanti setia datangnya hangat mentari membawa hari-hari berseri.(Akw).

*Manusia Bertajuk Waktu*

Jalani hari berburu waktu, bersama dinginnya pagi dan semilir keengganan untuk meraih waktu yang berkualitas.

Photo : Gedung sate ba’da Shubuh / dokpri.

Sentuhan dingin di senin dini hari telah menjadi teman sejati. Membelah temaram berteman lampu jalan, sudah lumrah dan malah berwujud sebuah kebutuhan. Menjalani perlahan dan menjadi kebiasaan, terhindar dari crowded nya kemacetan senin pagi sekaligus nge-cas keyakinan agar nambah paham dan juga bersua dengan banyak kawan.

Senin pagi (06/11) ba’da sholat shubuh, ustad Aam Amiruddin yang memberikan tauziah dengan judul : Manusia dalam Perspektif waktu.

Sambil terantuk oleh ngantuk, terbuai oleh suasana senyap. Jemari berusaha menari diatas keyboard smartphone, menuliskan rangkaian kata bermakna untuk ditulis semampunya. Mari kita simak gan :

Assalamualaikum Wr Wbr.
Manusia selalu bertransformasi, beradaptasi menyesuaikan dengan keadaan, tetapi ada yang tidak merasa berubah, itulah uniknya.

Terdapat 4 (empat) istilah yang terkait manusia dalam dimensi waktu yaitu :
1. Ad dahru.
2. Al maukut.
3. Al ashr.
4. Al Azl.

Pertama adalah Ad dahru, dimana manusia itu asalnya tiada.. menjadi ada dan selanjutnya tidak ada. 100 tahun lalu kita tidak ada, sekarang ada hadir kedunia tanpa bisa memilih dilahirkan dimana, oleh siapa dan menjadi suku mana atau menjadi bagian bangsa mana. Sehingga yang masih mengutak atik suku bangsa dan asal muasal, itu termasuk Jahiliyah lho (kata pa Ustad).

Setelah itu kita semua tiada, meninggalkan dunia fana sesuai dengan hitungan masing-masing yang merupakan rahasia.
Perbandingan lamanya hidup di dunia dibanding kehidupan akherat menurut sabda Nabi Muhammad adalah “Celupkan ke air laut, kehidupan dunia bagaikan air yang ada ditelunjuk sementara Kehidupan akherat adalah air yang ada di samudera”. (Punten klo ga lengkap seperti Haditsnya ya….)

Kedua adalah Al Maukut yang berarti bagaimana manusia memanage waktu. QS Annisa 103. Dalam hal memanage waktu harus definitif seperti waktu sholat, jelas batasnya jelas saatnya. Sehingga kehidupan inipun harus jelas program kerjanya, rundown-nya gimana, kapan dan siapa yang menjadi pelakunya. Mari kita terbiasa menetapkan waktu secara definitif, nggak boleh terlalu abstrak dan jangan ambigu.

Ketiga adalah Al Ashr, semua pasti udah tahu surat ini, surat yang rutin dibaca sholat menemani kulhu dan inna a’toina. Pengertiannya disini adalah bagaimana manusia mengisi waktunya dengan berkualitas. Waktu 1 hari tetap 24 jam, tetapi cara mengisi waktunya masing-masing individu berbeda. Contoh waktu 1 jam antara magrib dan isya diisi oleh si A dengan membaca Alqur’an sementara si B menonton televisi dengan tayangan yang gitu-gitu ajah. Nah menurut ajaran Islam, orang yang beruntung adalah orang yang bisa mengisi waktu dengan berkualitas.

Yang terakhir, keempat adalah Al Ajl yaitu Ajal. Dalam QS Yunus ayat 49 disebutkan bahwa setiap umat ada ajalnya, setiap orang tidak ada yang bisa menangguhkan dan mempercepatnya. Selanjutnya dalam QS Annaml ayat 96 disebutkan bahwa.. yang ada digenggamanmu akan habis…. rambut memutih, rontok, gigi morolok karena semuanya fana. Termasuk kecerdasanpun akan menurun seiring waktu. Semua ada ujungnya, pegawai pada akhirnya pensiun juga. Khusus pegawai yang punya amanah jabatan, antisipasi dari sekarang masalah post power syndrome dengan cara perkuat iman agar ikhlas menerima kenyataan.

Demikian tangkapan dengar cernaan pikir dari hamba yang penuh kekurangan tentang tauziah senin pagi minggu ini. Ada sambungannya tentang bagaimana cara supaya waktu yang dimiliki temporary ini berkualitas… bentar lagi ditulis dulu.

Sementara ini dulu. “Kucing ungu berkencan sambil tersenyum cantik, sabar menunggu sambungan karena sedang diketik” Wassalam. (Akw).

Merindu Senin Pagi

Mencoba menceritakan kembali Kajian islam yang disampaikan oleh bp Ustad Ahmad Heryawan dalam pengajian rutin senin pagi (14/08/17) di Mesjid AlMuttaqien.

Photo Flyover Paspati : Dokpri.

Bersua kembali dengan senin pagi, berarti kembali bersilaturahmi di Mesjid AlMuttaqien Gedung Sate. Dini hari sudah melesat melewati jalan layang paspati, tidak lupa mengabadikan tiangnya yang berdiri gagah bertabur cahaya.

Assalamualaikum Wr wbr.

Kajian ba’da sholat subuh berjamaah ini membahas tentang urusan-urusan yang seolah sederhana, padahal begitu paten kegunaannya. Mau tau atau tahu bingit?...  cekidot.

Photo : Azis Humasjbr.

Pertama bicara bangun tidur, harus senantiasa bersyukur. Karena atas ijin Allah kita bisa dibangunkan dan kembali menjalankan rutinitas di dunia ini.

Kedua adalah tentang perkembangan, manusia itu fitrahnya berkembang khususnya keilmuan. Selalu haus dengan pengetahuan, kepo untuk ilmu boleh, kepo untuk gosip NO. Artinya senantiasa pelajari beraneka ilmu yang ada dan yang belum dipahami oleh kita.

Tahu nggak KEPO itu apa?.. itu singkatan dari bahasa inggris yaitu Knowing Everything Particular Object alias hayang nyaho sagala rupa nu teu penting (ingin tahu objek permasalahan segala macem tapi kecenderungannya urusan yang tidak penting).

Trus kebanyakan manusia itu yang berkembang bukan nambah ilmu tapi nambah berat badan heu heu heu. Ini mah pengalaman pribadi yang pernah mencapai 104 kg padahal tinggi nggak nyampe 170 cm, adi bayuhyuh bin gempal.

Eh kok melenceng dari materi pengajian… maaf.

Trus untuk perkembangan ruhani, apa yang paling mudah kita lakukan?

Segeralah dan senantiasa berdzikir. Berdzikir itu mengingat Allah SWT. Shalat adalah bentuk dzikir yang menjadi kewajiban, begitupun puasa di bulan ramadhan adalah dzikir wajib bagi umat islam. Diluar itu terdapat dzikir lain yang sunnah, dimana kita merugi kalau tidak mengamalkannya. Seperti dzikir setelah shalat fardhu 5 waktu. Lalu berdzikir Allahumma azirna minnannar.. Allahumma antassalam.. Subhanallah, Alhamdulillah (Tahmid), Lailahaillallah (Tahlil), Allahu Akbar (Takbir).

Suasana bubaran pengajian : dokpri.

Dimanapun dan kapanpun serta sedang beraktifitas apapun senantiasa mengingat Allah Subhanahu wataala.

Minimal ucapkan Basmalah, “Bismillahirrohmannirrohiim.”

Disaat kita lupa membaca doa masuk ke rumah, maka setan bersorak dan berteriak kepada kawannya, “Woiiii malam ini kita punya tempat menginap, disini!!”

Disaat kita lupa membaca doa sebelum makan maka setan akan kembali berteriak, “Haii rekan-rekan, hari ini kita punya tempat menginap dan makanan gratis.”

Tentu makanan disini bukan berarti makanan kita berkurang, tetapi saripati keberkahan dan nilai pahalanya yang berkurang ataupun hilang.

Mau tahu makanan setan? Ada 2 jenis yaitu kotoran ternak dan tulang belulang ternak.

Atuh gimana yang suka makan tulang lunak?… jangan-jangan masuk golongan… hiiiiiy.

Selanjutnya adalah 3 surah dalam Alqur’an yang merupakan 3 surah terakhir yaitu Surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas mengandung makna yang begitu hebat dan mendalam.

Surat Al ikhlas atau dikenal oleh masyarakat umum surat ‘Qulhu‘ adalah jawaban terhadap persoalan akidah.

Surat Al falaq adalah permohonan perlindungan manusia kepada Allah dan menyebut Allah 1x, mohon dilindungi dari  hal yang bersifat duniawi yaitu kegelapan malam,  kejahatan, tukang tenung, tukang sihir dan hasud.

Surat An Nas adalah permohonan manusia kepada Allah dengan 3x menyebut Allah yaitu sebagai Rabb, sebagai pemilik alam semesta, sebagai dzat yang wajib disembah. Mohon dilindungi dari bisikan kekufuran untuk keluar dari islam.

Photo bermushafahah : dokpri.

Sebagai penutup kajian islam senin pagi (14/08) bapak Ustad Ahmad Heryawan, LC menyebutkan bahwa manusia adalah mahluk 3D (3 Dimensi). Punya pikiran rohani dan pengetahuan, punya materi dan punya raga atau phisik.  Semuanya menjadi unsur yang saling melengkapi. Semoga kita semua memiliki perkembangan ilmu khususnya ilmu agama yang baik, raga yang senantiada sehat serta materi yang berkecukupan mimimal untuk beribadah kepada Allah SWT.

Terkait sebagai fungsi ASN Pemprov Jabar, pa Gubernur berpesan bahwa jika menjadi pihak yang mengundang dan memfasilitasi meeting or rapat-rapat maka selesaikan atau break sebelum adzan berkumandang. 

Atau jikalau hanya sebagai peserta rapat atau acara dinas di area Gedung sate, segera ijin untuk meninggalkan acara dan ikut shalat berjamaah di Mesjid AlMuttaqin. Karena klo kerja mah nggak ada selesainya. Sementara hidup di dunia khan terbatas.

Gitu aja dulu, hatur lumayan.

Billahitaufik walhidayah

Wassalammualaikum Wr Wbr. (14/08) (Akw).

Pengajian Shubuh 030717

Mencoba meng-extraksi ceramah Shubuh berjamaah di senin pagi 030717

Intisari Pengajian Senin Shubuh 03 Juli 2017 di Mesjid Al Muttaqin.

Imam & Khotib : Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan

Ibadah sholat yang paling berat adalah sholat shubuh, meskipun hanya 2 rakaat ternyata butuh perjuangan untuk bisa konsisten melaksanakannya tepat waktu, dan kedua adalah sholat isya. Ada Haditsnya yang berbunyi bahwa : “Sholat paling berat untum orang munafik adalah sholat shubuh lalu sholat  Isya”.

Maka bagi pemegang jabatan di Pemprov Jabar di- “motivasi” dengan rumus ‘resiko jeneng”, maka senin shubuh dijamin sholat shubuh berjamaah.

Ajaran nabi Muhammad adalah  penuhi shaf yg paling depan. Yg paling afdol kanan imam, baru kiri imam, pemahaman ini seolah sederhana padahal sangat mendasar. dan Shaf terdepan itu yg paling besar pahalanya bagi laki-laki serta untuk shaf perempuan sebaliknya.

Dalam pengajian senin pagi pertama kali sesudah Idul Fitri 1 Syawal 1438 hijriyah ini beberapa hal penting adalah :

Dulu.. pengertian sunnah adalah dikerjakan dapat pahala, tidak dikerjakan tdk dapat siksa. Sekarang harus kita rubah paradigma itu bahwa dengan kita meninggalkan ‘Sunnah’ maka kita kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pahala. Salah satu ibadah sunnah adalah Shalat rawatib, fungsi sholat sunnah rawatib adalah untuk menyempurnakan shalat wajib kita.

Selanjutnya Hikmah Ramadhan adalah :

1. Optimis, pagi sahur – magrib yakin bisa berbuka.

Sikap optimis sdh dpt pahala. Jangan puas dengan kesalehan pribadi tetapi harus dilengkapi dengan kesalehan sosial dimana kebaikan kita dinikmati manfaatnya oleh orang lain. Tetangga, tpt kerja, dimanapun, baik dengan ucap tingkah, perbuatan juga dengan karya dan konsep, khususnya untuk ASN adalah Inovasi pelayanan publik.

Allah menyenangi sifat optimis.

Mari berMimpi sehebat-hebatnyanya karena mumpung gratis.

2. Disiplin, tdk ada yg berani berbuka sblm magrib. Tidak makan setelah shubuh.

3. Kebersamaan, berjamaah.

Ukurannya yang paling tengah.

Klo puasa sunnah berat karena minim kebersamaan. Sementara puasa ramadhan di laksanakan bersama-sama sehingga lebih semangat dan termotivasi termasuk malu klo ketauan batal. 

Poin penting juga dalam konteks Ibadah yaitu butuh pengulangan. Sebagaimana Mekanisme pembersihan jiwa melalui :

Sholat wajib untuk detox harian, shalat jumat untuk detox mingguan, dan bulan ramadhan yang ditutup dengan shalatidul fitri sebagai mekanisme bebersih jiwa tahunan.

Tindakan yang sederhana sepertidisiplin buang sampah dulu aja perlu perjuangan panjang. Karena tanda peradaban besar  adalah berhasil mengolah sampah, berhasil memelihara hutan dan air.

Inti dari tanda keberhasilan ramadhan adalah Perubahan menuju yang lebih Baik.

Wassalamualaikum WrWbr