Hari libur kerja bagi ASN biasa adalah sabtu minggu, tapi bagi ASN alias PNS, khususnya yang terkait tugas sebagai pelayanan masyarakat juga pelayanan langsung pimpinan maka almanak itu hitam semua karena pola yang digunakannya adalah shif-shifan atau giliran atau piket atau apapun itu yang penting jam kerja minimal mingguannya terpenuhi sesuai aturan.
Bidang kesehatan khususnya dokter, perawat dan petugas administrasi pendukung yang ada di IGD RS pemerintah sudah dipastikan sabtu atau minggu berdinas begitupun seperti petugas pemadam kebakaran, DLLAJ yang harus siap bekerja di hari libur tak peduli libur sabtu minggu biasa ataupun pas libur nasional yang jatuh di sabtu minggu serta hari lain…. tak ada rumus menolak, terima tugas dan kerjakan dengan ikhlas.
Kompensasinya memang bisa libur di hari lain, tetapi pengorbanan yang terasa itu adalah waktu kebersamaan dengan pasangan dan keluarga yang harus dimanage sedemikian rupa. Disini diperlukan sinergi pemahaman dari suami atau istri juga anak dan orang tua bahwa ada konsekuensi kerja yang harus dijalani bersama.
“Curhat yaaa nulis dua paragraf tadi?..”
“Emang iya, kenapa gitu?.. pengen?.. ya monggo nulis curhat juga!”
Diskusi monolognya terhenti, karena mobil yang dikendarai sudah memasuki area IGD Rumah sakit pemerintah di daerah Cisarua KBB, tempat istri tercinta berbakti sebagai salah satu petugas medisnya. Tiba perlahan di pelataran IGD, mobil berhenti dan setelah berpamitan, istriku siap bertugas di hari libur. Ya itu tadi resiko tugas. Titik.
Nah… sambil menunggu, jadi inget postingan temen dan ngajak ke objek wisata baru berupa air terjun di sekitar sini yang katanya lagi hits…. karena airnya hangat secara alami bukan hangat karena dijerang eh digodog… duh jadi inget mie godhog…
Lapeer.
Nggak pake lama, kombinasi IG dan Gugel memberi informasi lengkap lokasi wisata baru ini. Gambarnya keren-keren, tapi penasaran klo nggal nengok langsung. Lagian gugel map bilang cuman 10 menit dari lokasi sekarang yaitu di dekat Umiversitas Advent Indonesia (UNAI). “Lha ngapain disitu?….”
“Ngambil duit di ATM bro, usil amat sih.”
***
Perjalanan menuju curug cipanas dimulai, klo dari arah Curug Cimahi atau UNAI ya.. ikuti jalan Kolonel Masturi arah lembang. Ntar klo ktemu pertigaan ambil arah kiri ke Lembang karena arah kanan adalah ke jalan Sersan Bajuri. Dari situ dua belokan…. aslinya dua belokan, belok kiri dulu baru belok kanan… sekitar 500 meter ada spanduk berwarna merah, “Curug Cipanas 100 m, ada parkir mobil”... kitu ceunah.
Tapi hati-hati kawan, 100 meter dari jalan Kolonel Masturi itu baru nyampe ke parkiran. Sebenernya masih bentuk parkiran darurat dan dipinggir tebing, ya sekitar 12 mobil bisa masuk dengan tarif parkir flat Rp 10.000,- untuk mobil dan Rp 5.000,- untuk motor.
Disekitar parkiran ada beberapa kios sederhana yang dibangun, berjualan air mineral, minuman botol lainnya, Popmie serta ada juga kios yang jualan pisang yang dijual persikat eh pertandan. Jadi klo haus ya tinggal beli air mineral atau softdrink lainnya.
Nah dari parkiran ke lokasi… berjalan menyusuri jalan kecil pinggir selokan sekitar 600 meteran, pagi ini agak becek. Yaa…. klo untuk orangtua ataupun yang punya masalah dengan jalan kaki lebih baik urungkan niat jangan dipaksain. Karena aksesnya mirip trekking dan mencari jejak jaman pramuka baheula. Jangan salah, suasana menghijau damai, sejuk dan menenangkan.
Sambil berjalan memgikuti rombongan ibu-ibu yang menenteng rantang mau botram (makan bersama) kayaknya. Terlibat pembicaraan singkat dan akhirnya motoin ibu-ibu yang berpose di sebuah ornamen jembatan bambu yang seolah memjadi pembuka area wisata ini.
Setelah itu terlihat pemandangan yang ramai, banyak orang terutama anak-anak yang bermain di kolam berair keruh… “Kok keruh ya?” Sebuah rasa kecewa menyelip di dada, kok nggak mirip di IG temen ya?…
Masuk ke area bayar Rp 10.000,- untuk dewasa dan Rp 5.000,- untuk anak-anak. Fasilitas sudah mulai tertata apik, beberapa saung terbuka, penyewaan tikar, penyewaan pistol air, jajanan dan juga kamar mandi yang tradisional dengan bahan dinding nambu, tapi dijamin ada celah diantara kita hihihi…
Sumber air panasnya berasal dari Gunung Tangkuban perahu berupa air panas alami, yang di buat dengan kreatifitas karang taruna desa dan kecamatan ini untuk mengooptimalkan potensi alam ini sehingga bisa dinikmati banyak orang serta menjadi tempat berkumpul, diskusi sekaligus belajar berbisnis untuk menggerakkan peremonomian desa di dia kecamatan yang berbatasan yaitu karang taruna kampung Nagrak Kecamatan Lembang dan Kampung Kancah Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.
Terdapat 3 buah kolam rendam, kolam pertama yang langsung dari sumber air panasnya dengan luas terbatas ya sekitar 5 meter persegi, kolam kedua berbentuk bulat dengan diameter 10 meter dan airnya masih terasa hangat serta dari kolam kedua dibuat air terjun menuju kolam ketiga yang lebih luas tapi dangkal. Hanya saja saking banyaknya pengunjung, airnya keruh karena ter-ubek.
Jadi disarankan klo pengen ngambil photo yang keren serta kondisi airnya jernih harus diluar sabtu minggu dan tentu pagi-pagi bingitt..
Oh iya tempat ini cocok buat makan bersama komunitas ataupun keluarga. Makanan bawa sendiri atau beli disini. Termasuk tersedia juga lahan untuk berkemah dengan tarip Rp 35.000 ,-.. terbayang disaat suhu dingin? kita berendam dan beremang di air panas alami.. eh air hangat ding… nyamannnn pisan tah.
Tadinya pengen berenang, eh Ternyata banyak orang dan airnya keruh. Urung sudah mencoba berenang disini. Celana renang disimpan lagi, kacamata remangpun kembali bersembunyi.
Ah udah ah…
Ya gitu dulu kawan, sebuah cerita sudah tersaji tinggal klo yang mau yaa langsung ekskusi. Datang kesini dan nikmati keramaiannya.
Have a nice weekend guys. (AKW).
Modus ieu mah moto emak2… Sigana edisi babaseuhan msh jd topik utama….
LikeLike
Ahay…. apalah artinya topik bu. Let is flow
LikeLike
Suasana sejuknya ok.👍👍
Tapi keruhnya air jd caayyaanngg buanggeettt……yg tadinya hampir tertarik tuk coba melongok
Hhmmm…mdh2an ada info lain suasana alam yg menyejukkan
Hatur nuhun info2nya pak
Kerrenn 👍👍👍
LikeLiked by 1 person
Khan seakan-akan berenang di dalam coklat heu heu heu
LikeLiked by 1 person
“Kamar mandi yg ada celah diantara kita…..”
duh dugi kadinya nilisiknya…hehehe
LikeLiked by 1 person
Ahaay….. begitulah pa.
LikeLiked by 1 person