
CIMAHI, akwnulis.com. Berkah silaturahmi itu salah satunya mendatangkan rejeki yang tidak disangka-sangka sama sekali. Begitupun dengan urusan menikmati kopi, tidak usah khawatir dengan stok yang sudah menipis, karena akan segera terganti.
Yakinlah itu.
Diawali dari sering mengganggu dengan share link tulisan blogku yang mayoritas berisi cerita tentang kopay (kopi) & ngojay (berenang) via japri kontak whatsapp kepada kolega, saudara dan teman-teman yang sudah ada di kontak smartphoneku… tentu semuanya sudah kenal duluan.
Tujuannya sangat sederhana, belajar memerangi hoax atau berita bohong/tidak jelas dengan membuat tulisan sendiri di blog dilengkapi photo hasil jepretan Smartphoneku.. sehingga hadir sebuah tulisan singkat dan ringan, …..mungkin nggak penting juga, tapi yang utama adalah…. diriku bisa bertanggungjawab atas apa yang di tulis dan dibagikan linknya kepada orang lain.
Gitu dulu yaach... oh satu lagi, rutin menulispun bisa menjaga otak tetap berfikir dan raga bergerak sehingga menghindarkan dari berbagai penyakit khususnya penyakit kepikunan lho.
Plus tulisan-tulisan ini bisa jadi warisan bagi anak cucu dan generasi selanjutnya.
Setuju khan?…. setuju aja, biar cepet.
***
Kembali ke hikmah silaturahmi tentang hadirnya rejeki, maka dalam pertulisan ini akan dibahas tulisan dengan tema ‘rejeki kopi’…....
Begini ceritanya… monggo… cekidot.

** Rejeki Kopi **
Penulis mengenal beliau beberapa tahun lalu, sebagai pejabat di bidang audit dan pernah berinteraksi beberapa kali. Lalu sang waktu berlalu, tahun demi tahun berjalan tanpa menoleh ke belakang……. dan setahun terakhir berkomunikasi lagi karena memang nomor kontak WAnya masih tersimpan.
Komunikasinya bukan urusan dinas, tetapi mengomentari artikel di blogku yang dominan urusan kopi dan kopi dan kopi…. dan kopi.
“Kenapa sihh nulis kopi?”
Bentaar…..
“Emmmmm….. tema tentang kopi itu universal dan sangat luas, sehingga bisa dikaitkan dengan berbagai hal. Juga emang seneng kopi dan intensif sejak 2 tahun lalu”
Wadaw jawabannyaah….
Ternyata….. sekarang beliau sekarang mendapat amanah tugas di Kota Intan Garut, dan…….. yang cocok pisan adalah… sama-sama penyuka eh penikmat kopi.
“Mau nyoba kopi sunda hejo?, minta alamat lengkapnya”

Pesan via WA dari beliau, dijawab segera dengan memberi alamat lengkap…. ta-daaaa…
Sehari kemudian sebuah dus besar JNE datang ke rumah dan diterima istri tercinta.
Awalnya bingung juga, tiba-tiba ada paket. Tetapi pas inget penawaran beliau, kayaknya kiriman kopi nich
.. Alhamdulillahirobbil alamin.
“Udah buka aja say, itu kiriman dari Pak bos,…. teman di Garut”
***
Malam hari baru tiba di rumah, dan setelah mandi serta tarawih… teringat untuk mencoba kopi kiriman beliau.
Melewati dus merah dan penasaran lihat isinya…. wadduh kok banyak banget ya?…
Kebayang nggak fren…. isi utamanya adalah sebungkus kopi arabica sunda hejo klasik bean, sebungkus kopi robusta dan sebotol kopi cold brew IPQ coffee... ditambah dengan beraneka makanan ringan oleh-oleh khas garut seperti kerupuk cungur, kripik bawang, dodol piknik original dan campur, dorokdok, kerupuk kulit, rangginang, roti bagelen plus baso aci instan….
Jadi prinsipnya adalah… kopinya ada, ditemani balad-baladnya banyak bingit…. bikin meriah.

Maka perjalanan di saat pengiriman, sang kopi tidak merasa kesepian, tetapi bersendagurau dengan kawan-kawan oleh-oleh keringan lainnya. Membawa kehangatan dan kebersamaan hingga tiba di tempat tujuan.
Alhamdulillah, hatur nuhun Pak Is atas kirimannya. Semoga kebaikan ini tergantikan dengan rejeki yang lebih banyak dan penuh berkah… serta suatu saat bisa kongkow bareng di Rumah Kopi Rancasalak 771 Kadungora Garut, bercengkerama sambil menikmati racikan manual brew di situ, Insyaalloh.
***
Prosesi yang pertama adalah manual brew pake V60 Arabica Sunda Hejo klasik bean semi wash dengan komposisi 1 : 15, menggunakan air panas bersuhu 90° celcius..
cuuurrr…. pelan tapi pasti.. menetes di tabung server.
Setelah tertampung semua, dituangkan ke gelas kaca mini merk duralex (gelas kesayangan… cuman itu yang dipunyai hehehehe).
Srupuut……
Uenaaak euy… rasa kopinya yang khas dan segar menyeruak di rongga mulut, seluruh lidah dan menyebar ke aneka arah sambil yang pasti meluncur ke lambung untuk berkumpul dan berproses.
Kopi arabica ini di roasting pada tanggal 30 april 2019 lalu… berarti 12 hari lalu, … pas banget tuh. Bisa munculkan rasa dan karakter kopi yang sebenarnya.
Aroma harum menyeruak indera penciumanku, acidity medium dengan rasa buah-buahan… berefek zegaar.. eh zegaaar… eh segaaar.
Body medium dan ada sedikit after taste ninggal di belakang lidah dengan menyisakan sejumput rasa lemon dan tamarind…. yang bikin asyik adalah rasa segarnya spesial sehingga tak perlu berlama-lama 200 ml yang tersajipun tandas di seruput tanpa syarat.
Yang robusta besok lagi ah nyeduhnya, sekarang udah hampir tengah malam….. udah ngantuk moo bobo dulu, bersiap menjalani puasa di esok hari.
Xie xie, merci beaucoup Pak Bos, Pak Is…
Mantabs kiriman kopinya, Haturnuhun, Wassalam (AKW).