
BANDUNG, akwnulis.com. Satu bulan sudah belajar memaknai kata sabar dan ketidakberdayaan sebagai mahluk tuhan yang begitu rapuh dan lemah, diawali dengan kata tijalikeuh*) dan takdir.
*)tijalikeuh adalah bahasa sunda yang artinya : keseleo atau kejiklek atau misalah… eh bahasa sunda lagi deh, yach pokoknya itu dech.
Tantangan selain harus belajar sabar adalah menghadapi peningkatan tonase alias BB yang ternyata kembali bertengger di angka kuintal guys.. 100 bulet buleet pisan… malah beranjak menjadi dalmation (101) dan terus meningkat… alamak, padahal porsi makan sudah dikurangi dan dibanyakin kopi…..
Eh tapi karena kondisi kaki belum boleh menapak sebelah dan full menggunakan tongkat kruk, otomatis olahraga suangaat kurang… jadi ketidakseimbangan ini berakibat nambah bebeb… eh bebe berat badan.
Nah, cara yang paling efektif adalah asupan makanan harus diperketat. Maka dimulailah… eh sebenernya udah lama tapi sering tergoda.. yakni nasinya kurangi… cukup 3 sendok makan.. bukan sendok tembok… atau ganti asupannya oleh karbohidrat lainnya less rice.. gitu ceunah.
Urusan per-salad-an sudah menjadi rutinitas dan hari ini saladnya spesial karena ditemani eggplants alias terong goreng bungkus panir, nama kerennya adalah ‘eggplant salad’ yang datang via mamang grab dan didukung pembayaran via opo…. eh ovo guys..
Ovonya siapa?….. itu cerita berbeda.
Nah bersiaplaaah.. menikmati sajian salad spesial kali ini.

Dikala membuka bungkusnya yang pertama terlihat adalah sayuran berbentuk daun dan potongan tomat cherry….. yummmy.. lalu ada bungkusan kecil berisi butiran keju hancur, daging asap dipotong segi empat kecil-kecil, potongan roti ukuran dadu 7 buah dan dibungkus terpisah ada kayak gorengan gitu… ternyata isinya terong goreng alias eggplant dan sebungkus dressing khas sejiwa… ditambah lagi sekantung plastik eggbenedict alias telor ceplok enyoy keneh.. seperempat mateng cuy…. wow… agak gimana gituuu…
Udah deh… buka dan gabung semua diakhiri dengan dressing yang mengucur diatas sajian… tadaaa… “Asa beda sama di cafenya?”
Pasti beda, lha wong ini piring seadanya dan disajikan di meja kerja, ya inilah hasilnya mari kita syukuri. Karena jangan dilihat hanya dari penampilannya (jika disajikan di cafe) tapi lihat dari hadirnya makanan ini adalah ijin Allah SWT. Meskipun sedang sakit, tak bisa kemana-mana sudah 30 hari, tetapi rejeki menikmati makanan terus mengalir, Alhamdulillah.
“Bagaimana dengan kopinya?”…
Wah next tulisan ya, karena sekarang pergerakan terbatas oleh kruk penyangga sehingga belum leluasa menyeduh manual brew kohitala sendiri, maafkan.
“Bagaimana rasanya Eggplant salad?”
Tentu sebuah rasa juga adalah keberkahan karena tidak setiap orang diberi nikmat indera perasa dan juga indera perasaan 🙂 ..
Dan…. rasanya enak pisan, dressingnya pas dengan rasa asin gurih sedikit manis dan ada asamnya. Eggplannya renyah juga lengkap dengan rasa segar daun salad dan daun apa ini teh lupa…. kriuk kriuk kress… nyam nyam…

Lumayan latihan mulut mengunyah dan melumat daun hingga bergerak lancar sampai ke lambung…. wareg.. sesaat hihihihi.
Selamat menikmati keberkahan masih diberi rasa dan perasaan oleh Tuhan, Have a nice weekend kawan. Wassalam (AKW).
Selamat menikmati Eggplant
Saya malah blm pernah mencicipi Egplant ….yg katanya Yummy
Semangat dan sehat selalu
LikeLiked by 1 person
Enak bu….. aslinya.
LikeLike