
BANDUNG, akwnulis.com. Sebuah penantian berhubungan dengan harapan, disitulah terpelihara semangat untuk tetap konsisten dalam sebuah perilaku yang terwujud nyata pada saatnya. Apapun itu harapannya, pasti melalui proses yang sudah seharusnya dijalani, disyukuri dan dinikmati seperti tulisan terdahulu, JaSuNi (jalani syukuri nikmati). Ulasannya ada di tulisan Merajut janji di Bekasi (04/2019) dan Kopi Dirut & Banjir (02/2020).
Maka siang tadi menjadi salah satu momentum yang patut disyukuri. Suara mamang paket di halaman rumah memang dianggap biasa, karena kehadirannya berhubungan dengan jari jemari orang rumah yang memesan online aneka barang yang berada dimana-mana, dengan kemajuan jaman semuanya terasa begitu mudah dan berbeda. Baik paket yang sudah dibayar dan tinggal terima saja, ataupun yang model COD (Cuma Omong Doang) eh salah…. Cash On Delivery alias datang barang maka bayar (DBMB).
“Pakeeet!!”
“Tunggu maaaang”
Lalu pintu terbuka dan kotak coklat berpindah tangan. Tak lupa berpose dulu dengan memegang kotak paket. Cetrek!, Lalu mamang paketnya pamit ditutup dengan ucapan terima kasih. Tak banyak cakap, kembali masuk ke rumah dan menyimpan paket tersebut di belakang. Selesai. Raga ini kembali ke rutinitas.
Ternyata pas lagi santuy di ruang kerja, anak kesayangan datang sambil membawa paket yang sudah terbuka berisi 3 buku bersampul biru. “Ayahhh… aku buka paketnya, ternyata buku ayah”
Deg!!
Walah ini yang ditunggu-tunggu. Langsung paket yang sudah terbuka itu disambut dan segera dikeluarkan. Benar saja, 3 buah buku dengan judul PERJALANAN WISATA telah hadir didepan mata, Alhamdulillahirobbil alamin.
Sebuah karya bersama telah hadir kembali melengkapi buku – buku antologi terdahulu. Buku ini hadir tak lepas dari peran sentral 2 perempuan hebat yang selalu memotivasi diri ini sebagai penulis amatir untuk terus berkarya plus. Disebut berkarya plus, karena bicara karya tentu bicara tentang hasil tulisan dan itu bisa dilakukan kapanpun serta disimpan di note hape atau diposting di medsos dan blog sendiri. Nah plusnya adalah diwujudkan dalam bentuk real, bentuk cetak yang bisa digenggang dan dirasakan kehadiran phisiknya.
Maka diawali dengan penawaran buat antologi buku atau kumpulan buku dengan tema pengalaman berwisata masing-masing pasca pandemi covid19 yang memporakporandakan tatanan kehidupan dunia sekaligus menghadirkan model kehidupan AKB (adaptasi kebiasaan baru), para penulis amatir ini mulai menulis, mengirimkan di grup whatsapp easy_writing dan berproseslah di bulan nopember 2022 lalu.
Orang pertama yang paling getol memotivasi dan menagih tulisan masing-masing adalah Bunda Retno Hadijati dari mulai woro-woro, mengumpulkan, menagih hingga sebagai editor dari aneka tulisan yang terserak lintas pulau lho serta Mbak Nenny_makmun yang terus konsisten mengawal pergerakan kami hingga akhirnya berproses untuk finishing yaitu penerbitan buku yang dilengkapi legalisasi karya ini.

Para penulis kumpulan buku inipun lintas profesi dan lintas pulau, tidak hanya di pulau jawa tetapi juga hadir perwakilan dari pulau kalimantan dan sekitarnya. Lebih ajib lagi adalah, saya sebagai salah satu penulisnya belum pernah bersua secara phisik dengan masing-masing tapi kami meyakini bahwa dengan semangat terus menulis, inilah persaudaraan yang hakiki dan besok lusa bisa berjumpa secara nyata dan berdiskusi dalam forum yang berbeda.
Pertanyaan selanjutnya, “Bagaimana pembiayaannya?”
Nah ini adalah pertanyaan yang mungkin membebani pikiran atau malah menghalangi kreatifitas menulis kita. Jangan khawatir, dengan semangat kebersamaan maka semua menjadi lebih mudah. Caranya adalah dengan membeli karya kita yang sudah menjadi buku, minimal 2 buah saja tentu dengan hitungan yang sudah ditentukan bersama, simpel kan. Jadi tak perlu khawatir harus mengeluarkan banyak uang. Tapi inilah jalan ninja untuk siapapun yang bersemangat menulis dan diwujudkan menjadi buku phisik yang nyata.
Memang sekarang pamor buku cetak berbeda, tergerus oleh buku digital atau ebook yang berserakan di dunia maya. Tapi pengalaman pribadi, sebuah kebahagiaan terasa disaat menggenggam buku hasil karya bersama dan ada nama kita tertera disana. Lalu untuk langkah selanjutnya untuk meniti perkembangan jaman yaitu menerbitkan buku dalam bentuk ebook begitu terbuka, karena naskahnya sudah tersedia. Tinggal berproses dan tring… jadilah ebook yang didamba.
Begitulah cerita singkat tentang buku kumpulan cerita PERJALANAN WISATA ini, yang secara kebetulan juga waktu itu sangat pas dengan penugasan di instansi yang mengurus tentang kepariwisataan. Meskipun disaat terbit buku ini, penugasannya sudah berbeda tetapi rangkaian perjalanan ini semakin menguatkan makna. Selamat weekend di 10 hari terakhir bulan Ramadhan 1444 H kawan. Semangaaat, Wassalam (AKW).
Pa Sekdis keren
LikeLike
Selamat & Semangat Menulis Hebat Plus Istiqomah ✍️📚 Always GREAT untuk Kakang akwnulis.com
LikeLike