
CIBALAGUNG, akwnulis.com. Suasana sendu di sore hari menyambut kehadiran kami dengan menebar suasana keteduhan yang mendamaikan. Hijaunya pepohonan disertai kicau burung plus serangga sore baik tonggeret dan turaes yang bernyanyi bersama menyenandungkan rasa syukur atas berkah kehidupan ini.
Sementara sajian kopi hitam tanpa gula (kohitala) masih tertahan oleh waktu yang dijaga ketat hingga adzan magrib tiba. Tetapi untuk persiapan, perlu juga disiapkan cangkir terbaik dan kopi liong khas kota bogor tentunya.
Berkeliling di halaman tempat ini yang begitu asri, termasuk terdapat sebuah tempat yang berisi genangan air dengan air jernih sehingga sebagian dasarnya terlihat. Disitulah mata terpana karena banyak sekali mahluk yang sedang tenggelam di dalam air.

Menapaki halaman yang asri memberi ketenangan yang tak ternilai harganya. Apalagi disambut oleh senyuman anak – anak yang begitu polos meskipun nasib mereka sebelumnya kurang beruntung. Sekarang anak – anak yang telantar ataupun ditelantarkan telah menjadi penghuni tempat ini dan menjadi tugas negara untuk memeliharanya. Bergabung bersama menapaki masa depan ditemani para petugas pengasuh yang melayani mereka sepenuh hati.
“Ini harus segera dilakukan penyelamatan” Teriakanku menghadirkan reaksi beragam, tapi tentu semua sudah memahami tugas masing-masing. Peralatan penyelamatan hewan yang tenggelam segera disiapkan di pinggir genangan air yang cukup luas tersebut. Diantaranya kayu tipis panjang tetapi lentur yang dilengkapi tali khusus yang kuat. Ember besar dan tentunya berbagai peralatan lainnya.
Tanpa menunggu waktu karena khawatir korban tenggelam bertambah, langsung sajaj kayu tipis lentur dijulurkan dan hanya hitungan detik, hewan yang beraneka warna itu dapat diselamatkan dari bahaya tenggelam dan diangkat serta dibariskan di daratan, Alhamdulillahirobbil alamin.

Mayoritas memiliki warna merah menyala dan sisanya putih dan hitam. Semua berhasil diselamatkan dan dirapihkan. Termasuk diberikan polesan akhir adalah membersihkannya dengan air dan baluran minyak panas sehingga pada saat berbaris bersama di atas loyang begitu memukau.
Misi penyelamatan dadakan kami tuntas karena hasil kerja bareng semua pihak, tanpa melihat strata jabatan dan kewenangan. Semua bahu membahu sehingga misi penyelamatan ini berhasil dilakukan dalam waktu yang singkat dengan jumlah hewan tenggelam di air yang dipindahkan cukup banyak jumlahnya.

Semoga kekompakan ini terus terjaga dan menjadi nilai tambah pahala di dalam perjalanan akhir menuju sisa waktu bulan ramadhan tahun ini. Wassalam (AKW).
Mantap bapakkk , sungguh mulia meyelamatkan ikan yang tenggelam 😁🙏
LikeLiked by 1 person
Makasih idenya… jadi sebuah tulisan sederhana
LikeLike
Pa sekdis di satpel cibalagung kalau kita punya kemauan dan modal bisa di upayakan dgn perikanan air deras kita bisa cari tambahan penghasilan karena tempat mendukung air mencukupi tinggsl di modali dgn bibit ikan baik nila msupun bibit ikan mas itu uang bisa berputar tinggal pemasarannya ke pemancingan
LikeLike
Keren keren
LikeLiked by 1 person
Sae pisan Pak Sekdis.
Judul tulisannya sangat click bait sekali. Seolah-olah sedang melaksanakan misi penyelamatan korban bencana. Ai pek teh penyelamatan lauk kangge tuangeun. 🙏🙏
LikeLiked by 1 person
Saur murangkalih ayeuna mah : plot twist tea geuninv
LikeLike