
JAKARTA, akwnulis.com. Ben dan Jody seakan muncul kembali, membawa catatan tersendiri tentang filosofi kopi. Dee Dewi Lestari yang sukses menggoreskan pena pada novel epiknya, 2014 tahun kelahirannya dengan 142 halaman yang memukau dan memberikan esensi semangat, kebersamaan, rasa kecewa yang akhirnya diperjuangkan hingga mewujudkan kepuasan serta rasa bahagia.
“Kenapa jadi inget Ben dan Jody?”
Sebuah pertanyaan singkat, namun penuh arti. Buku novel filosofi kopi adalah sebuah novel yang juga membuka lembaran bagi diriku untuk menjadi penikmat kopi tanpa gula, dengan mencoba memaknai setiap proses seduh manual yang perlu berbagai alat, persiapan serta sisa ‘anjang-anjangan‘ yang berantakan demi menghasilkan 1 cangkir kopi arabica atau robusta, sudah pasti tanpa ditemani sejumput atau sebutir gula.
Jika filosofi kopi memperkenalkan tentang ‘Kopi Yang Anda Minum Hari Ini Adalah Wujud Kesempurnaan Hidup’ yang tertulis di kartu pada sajian kopi Bens perfecto.
Lalu muncul kopi Tiwus yang diolah penuh cinta, kopi sederhana yang miliki rasa luar biasa. Sebuah perlakuan istimewa sang petani tradisional terhadap tanaman kopi sejak awal ditanam, dipanen, roasting hingga jadi bean siap saji yang sangat lengkap rasa serta asa dan mampu menggeser dominasi ‘Perfecto’-nya Ben.
Sepenggal cerita yang penuh makna,
Nah diriku juga nggak mau kalah,
diriku punya :
▪ Pahitnya kopi dapat mengurangi pahit getirnya kehidupan ▪.
Ada juga makna kopi versi istriku, *Kopi tanpa takaran bagaikan hidup yang tak terduga*
***
Udah ah… cerita Ben dan kopi perfectonya muncul lagi karena Fauzi. “Siapa lagi tuh?”
Photo : Kopi Tiwus edisi praktis bertengger di cangkir / dokpri
Anak magang di kantor, yang kemarin ijin nggak masuk kantor beberapa hari karena ada keperluan. Ternyata pergi ke Semarang dan Jogja dengan buah tangannya berupa Kopi Tiwus edisi seduh manual self drip coffee, kemasan praktis dengan bungkus biru. Dipacking kompak, isinya 10gr kopi bubuk yang bisa langsung ditangkringin di gelas. Ambil air panas 100ml, seduh pelan-pelan. Praktis bukan?…
Rasanya juga khas, Body medium arabica, ada harum khas dan acidity yang menengah, memberi sensasi nikmat yang muncul dari kesederhanaan sambil kembali mencipta gambaran kebun kopi di lereng pegunungan Wonosobo serta kedai sederhana yang menyajikan ‘Kopi Tiwus’.
Satu lagi bean kopi perfecto, woaaah kebanggaannya si Ben. Nanti ah diseduhnya, khan musti di grinder dulu… Alhamdulillah, thanks zie. Wassalam (AKW).
Pahitnya kopi dapat mengurangi pahit getirnya kehidupan ▪… Hidup adalah anugerah Kang, .. pahit getir kehidupan, hanya buat mereka yang tak bisa mensyukuri anugerah Nya… upps.. sorry
Ada juga makna kopi versi istriku, *Kopi tanpa takaran bagaikan hidup yang tak terduga*,.. Emang pami takarana pas.. tiasa di anjangan ka dinten enjing.. ?
LikeLike
Ngopi bareng…..mari kita berkawan..🙏
LikeLike
Kita sudah berkawan. Cuman waktu ngopi barengnya yang blm berkawan
..
LikeLike
Mantap jiwa… Kopi lagi
LikeLike
Kopiii legend versi film dan novel Filosofi kopi.
LikeLike
PT. Cahya Aroma Inti (CAI) adalah Pabrik Kopi yang menyediakan biji kopi matang & kopi bubuk robusta dan arabika di wilayah Jakarta, Tangerang dan area lain di Indonesia. Kami juga menyediakan Mesin Roasting Kopi. Website
LikeLiked by 1 person
Siiips
LikeLike