
BANDUNG, akwnulis. Setelah satu tahun lebih, menikmati kopi giling dengan metode seduh manual. Maka metode V60 yang menjadi favoritku. Meskipun tidak menutup kesempatan dikala ada saatnya menikmati sajian kopi dengan metode lain. Beberapa yang pernah dicoba adalah manual brewing dengan chemex, kalita, shyphon, tubruk, vietnam drip, cold brew, cold drip serta yang paling umum versi mesin adalah long black, americano, espresso dan dopio.
Makanya, pas ada kesempatan untuk mencoba dengan metode lain dan dibuatin seseorang, tentu tidak dilewatkan. Metodenya masih manual brewing dengan nama IBRIK/CEZVE.
“Metode naon éta?”
“Metode Ibrik lur”
“Iya yang gimana?”
“Slow lur, kaleem, khan moo ngejelasin ini téh”
“Ohhh….. sok atuh!”
“Dengerin…. Turkiz ibrik/cezve is included into the oldest coffee brewing tradition in the world based on the unesco survey. This spesial shrink uses the extra-fine grounded coffee beans mixed with water which is boiled in the unique pan called ‘ibrik/cezve’ that creates colourfull taste of middle east.”
“Sedih ngedengerinnya mang, pengen nangis”
“Lha kenapa sedih??”
“Kagak ngarti apa yang diomongin tadi”
****#^@&#*
Woalaaah… tuing… tuingg… aya aya wae.
****#^@&#*
“Hadeeeeuh.. jadi gini mas bro,…. “ maka cerita berlanjut dengan tema translate bahasa menjadi bahasa pertemanan yang mudah dipahami.
***
Jadi metode Ibrik/cezve ini adalah metode seduh manual secara tradisional yang berasal dari timur tengah, malah katanya merupakan metode seduh manual tradisional yang tertua versi Unesco.

Dengan cara menggabungkan biji kopi yang sudah ditumbuk atau digiling extra halus dengan air yang direbus pada panci unik. Nah panci uniknya yang disebut ‘ibrik/cerve’.. ya mirip mirip dengan kopi tubruk tapi ini ditubruknya pake panci khusus yang namanya ibrik.
Ya tetep beda atuuh… iya juga.
“Gimana hasilnya????”
“Nah klo hasilnya kembali kepada bean kopinya yang digiling tadi. Yang dicoba sekarang adalah arabica Gayo Takengon- Aceh. Hasil manual brewing-nya disajikan dalam gelas kaca tinggi. Cairan kopinya cenderung coklat dan keruh… jadi mirip hot coklat kebanyakan air hehehehe… bentuknya.”
Rasanya masih bisa dinikmati. Bodynya lite, tetapi aciditynya medium ke high.. agak rawan untuk yang lambungnya kurang kuat. Tastenya sedikit fruitty dan aromanya tidak terlalu terasa. Jadi kesimpulannya, tetep diriku cenderung pake metode manual brewing V60, lebih lengkap rasa yang dihasilkannya.
“Nah gitu ceritanya kawan, metode seduh manual kopi giling yang diberi nama metode Ibrik/cezve”
“Ohhh…. ngerti deh sekarang”
Hatur nuhun, met ngopay bray. Wassalam (AKW).
***