Senin pagi menjelang disambut kemacetan dimulai dari pintu gerbang perumahan, rrruar biasa. Padahal waktu tepat menunjukan pukul 05.46 wib.
Kelihatannya hampir semua orang yang beraktifitas pagi ini memiliki pemikiran yang sama dengan kepentingan berbeda-beda, “Berangkat pagi-pagi supaya nggak kena macet”
Jadinya, sebuah janjian hakiki yang tidak terkomunikasi satu sama lain, berkumpullah pada beberapa titik jalan tertentu yang memang menyempit karena ada aktifitas.
Pertama, jalan keluar kantung-kantung perumahan dimana bersua antara para penghuni komplek perumahan dengan para pejuang pagi.
Kedua, pasar pagi. Tanpa perlu dijelaskan, semua paham kenapa pasar pagi jadi lokasi macet di pagi hari. Pasar agak tumpah ke jalan, orang-orang banyak berhenti dari kendaraan, ya sudah bottle neck.
Ketiga, jalanan depan sekolah. Sabar ya, para pengantar anak-anak tercinta ataupun siswa-siswi itu sendiri mulau masuk sekolah.
Keempat, perempatan atau bunderan yang menjadi titik pertemuan gelombang pemberangkat pagi dari berbagai lokasi, bersatu di bunderan atau bersilangan di perempatan. Ini mah momen dimana kesabaran dan keberanian dipertaruhkan. Sabar terus nggak dikasih jalan, nyuruduk maksa sok berani juga berbahaya, jadi fleksibilitas dan waspada yang menjadi kunci utama.
Kelima, depan pom bensin. Disinipun harus bersabar karena ternyata banyak para pejuang pagi yang musti minum bahan bakar dulu karena kendaraannya haus. Jelas keluar masuk bikin tersendat.
Keenam, perilaku. Nah ini PR kita semua. Bagaimana perilaku berkendara yang sopan, teratur serta berperikendaraanan. Kita tahan sikap slonong boy, grasa grusu, emosional, klakson terus dipijit, apalagi meludahi orang saking sebelnya pas pake helm full face…. atuh lamokot olangan.
Ketujuh, paras cantik. Ternyata inipun menimbulkan kemacetan pagi ini. Paras cantik di angkot dengan duduk paling belakang, sehingga jelas terlihat dari luar. Dua orang pejuang pagi bermotor, terjungkal karena kurang konsentrasi.
“Lho kenapa?”
Ternyata disaat angkot melaju, kedua pemotor ini yang kemungkinan jomlo atau memang seneng lihat yang bening-bening terpana melihat bidadari di angkot. Disaat angkot berhenti karena akan menaikkan penumpang lain, kedua pemotor ini bukan injak rem. Tapi ngeloyor sambil wajah terus melekat ke kaca belakang angkot.
Jedduk!!!
Keduanya nambrak bemper belakang angkot dan terjungkal. Sementara angkot ngeloyor jalan tanpa cidera, kedua pemotor ini terjatuh dengan 2 rasa sakit, sakit kebentur juga sakit karena malu.
Akibatnya kemacetan mengular karena tertahan 2 motor yang terjungkal bersilangan ditambah pemotor lainnya pada berhenti untuk ngambil photo kejadian plus selpi, lalu segera diunggah di medsos masing-masing.
Keenam, ....monggo dilanjut…
***
Ah siluet pagi memang menyajikan bermacam tafsir imaji, tapi kembali kesabaran diuji agar bisa menjalani hari penuh arti. Wassalam (AKW).
Asek bacanya.. Keseharian kita ya, semangat… Bercampur keuheul, hayang seuri, cangkeul, oge panasaran… Ibarat kopi pait.. Hayalan beragam.. Jadina nikmat
LikeLike
Dengan jurus jalani, syukuri dan nikmati. Kemacetan beri kesempatam untuk menulis dan mengkhayal hehehehe.
LikeLike
Originality. ▶️👀©👍
LikeLike
Thank you sir..
LikeLike
Aya hiji deui kang nu bikin macet, mikiran hutang, hehe
LikeLike
Hutang mah jangan dipikirin bos. Tapi dicicil heu heu heu
LikeLike