
DAGO, akwnulis.com. Senin pagi identik dengan pelaksanaan apel pagi tentunya. Sebuah aktifitas rutin yang sekaligus dinilai sebagai salah satu komitmen kedisiplinan sebagai aparatur sipil negara. Maka ketepatan waktu hadir di kantor atau sebaiknya datang lebih awal menjadi sangat penting untuk mempersiapkan berbagai kemungkinan, karena posisi sebagai peserta apel bisa seketika berubah menjadi pembina apel pagi.
Tuntas apel pagi maka bersiap dengan segala kesibukan seminggu ke depan yang diawali oleh rapim (rapat pimpinan) atau tugas lain yang mengharuskan hadir mewakili pimpinan sekaligus menyampaikan kata – kata sambutan. Begitupun kali ini, tugas disampaikan dan setelah briefing internal segera berangkat menuju lokasi acara di daerah dago atas.
Ternyata disinilah kembali bersua dengan kohitala, si kopi hitam tanpa gula. Alhamdulillah. Teman – teman panitia gercep dan langsung menyajikan di meja tempat para tamu undangan. Langsung disambut dan tentunya baca Basmalah baru di sruput.

..ups, sedikit terdiam, ternyata panitia yang membuatnya adalah kopi standar, maksudnya kopi hitam dan masih diberi gula. Terasa begitu manis tetapi bukan itu yang diharapkan. Manis ini yang menghilangkan makna rasa dari perkopian. Tapi demi sebuah penghargaan karena telah disajikan, sruput lagi sekali dan sudah. Manisnya begitu memabukkan seperti manisnya kamu huhuy.
Sesi sambutan telah berlalu diteruskan diskusi dan basa basi hingga tiba akhirnya jam istirahat dan bergeser dari tempat acara ke tempat makan siang. Disinilah pertemuan dengan kohitala yang sebenarnya yaitu ‘Americano Cocorico’. “Keren khan namanya?”
Sajian Americano Cocorico ini adalah segelas kopi hitam tanpa gula yang hadir dari sajian doubleshot espresso ditambah air panas sehingga menjadi secangkir besar penuh krema dan makna. Cocoriconya adalah nama cafenya. Sebuah cafe yang mengembalikan kenangan masa kecil karena namanya adalah nama sebuah permen terkenal bagi anak sembilan puluhan. Permen gula berbungkus coklat dan cukup awet diemut dimulut karena keras dan padat.

Melengkapi makna cocorico ini tentu perlu juga ditanyakan kepada managernya yang kebetulan berada di tempat. Makna cocorico itu katanya berasal dari bahasa itali yang berarti ayam berkokok di pagi hari… otak langsung muter, jangan – jangan suara ayam berkokok kita kedengeran sama orang itali bukan ‘kongkorongok’ tapi ‘koo korikoo’ .. ah aya aya wae.
Sang manager melanjutkan, secara makna memiliki arti mendalam yaitu untuk meraih rejeki yang banyak dan berkah maka harus bangun dan berihtiar sepagi mungkin diawali dengan kokok ayam cocorico, begitu katanya kawan.
Sekarang saatnya menikmati sajian Americano Cocoriconya tentu dengan sruputan pertama dan sruputan selanjutnya. Body boldnya hadir memanjakan indra perasa, acidity jelas less begitupun aftertaste, tapi sentuhan kremanya memberikan sensasi berbeda. Selamat ngopay hari ini. Wassalam (AKW).