Longblack Spiegel.

Jangan sedih… ngopay bray.

Photo : Tampak pintu masuk Spiegel bar & bistro / dokpri.

SEMARANG akwnulis.com. Sedih itu sebenernya hanya satu sisi dalam kehidupan, berbahagialah manakala kita masih bisa merasakan sedih. Karena dengan paham sebuah makna kesedihan, maka akan lebih paham dan bersyukur dengan hadirnya kebahagiaan.

Kok begitu?”

Karena hukum kehidupan itu berpasang-pasangan kawan, sedih itu satu sisi dan lawannya adalah rasa senang atau rasa bahagia. “Betul nggak?”

Jadi kalau lagi sedih, bersedu sedan hingga mengalir airmata membanjiri bumi pertiwi (ahay lebay) karena ternyata si dia bukan milik kita tetapi hanya bisa menyayangi saja sesaat tanpa harus memiliki.. apa seeeh, kok nglantur kesinih..

Maksudnya kesedihan ini yang sedang mendera rasa dan raga, harus disyukuri dan dikendalikan, karena sebentar lagi akan berubah menjadi bahagia (harapannya gitu hehehehe)…. meskupin eh meskipun rasa sesak masih menumpuk di rongga-rongga dada akibat ‘last order case’.

Ada yang bilang kalau sedih terjadi karena sebuah hati maka harus dibalas dengan menghadirkan hati yang lain…. awwww. Analog dengan kesedihan ini yang telat nyruput kopi karena kemaleman, berarti harus dicoba dibalas dengan minum kopi di sekitar sini yang mungkin bisa mengobati atau minimal menyeimbangkan kegalauan dan kembali tenang bin santai, karena kejadian lalu sudah berlalu, itu tinggal sejarah saja.

Berjalanlah terus menembus area Kota lama yang ternyata banyak anak manusia yang hilir mudik bercengkerama padahal waktu sudah menuju pertengahan malam yang jauh dari waktu senja.

Photo : Suasana dalam resto / dokpri.

Tiba-tiba di hadapan ada bangunan tua yang tinggi putih dan di lihat dari kaca-kaca yang membatasi kita, terlihat mesin kopi dan barista sedang sibuk beraksi…. ini dia. Apalagi di pintu yang tertutup masih terpampang tulisan ‘Open‘… cekidot.

Masuklah ke resto and bar ini dan ruangan cukup luas agak temaram….

Masih bisa order kopi mas, kopi tanpa gula?”

“Masih Kakak, bisa americano, longblack, espresso dan dopio”

“Mantabs, pesan longblacknya satu”

“Oke Kakak”

Segera mencari tempat duduk yang strategis sambil merasakan suasana hati yang relatif tenang…. tarik nafas.

Dikala meneliti menunya cukup lengkap dengan makanan western dan minuman…. termasuk minuman beralkohol… hati-hati, jangan tergoda untuk mencoba.

Photo : Longblack Spiegel / dokpri.

Tak terasa waktu berjalan dan dihadapan sudah hadir sajian longblack bercangkir merah. Panas, hitam dengan keharuman kopi yang khas…. yummy.

Sruputan dan tegukan menjadi momen penenang malam ini, mengingatkan diri akan nilai-nilai kehidupan, bahwa sedih itu hanya berbatasan tipis dengan senang dan bahagia.

Selamat malam kawan… eh selamat dini hari. Wassalam (AKW).

***

Lokasi :
SPIEGEL BAR & BISTRO
Kota lama, Jl. Letjen Suprapto No.59 Tj.Mas Kota Semarang Jawa Tengah.

Kuli-ner di Kota Padang

Kuli sambil kuli-ner di Kota Padang…

Jadwal siang begitu padat sehingga tak sempat untuk beranjak dari tempat acara. Maka malam hari menjadi pilihan alami, untuk beredar mencari makanan yang ada di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat.

Judul resminya ikutan jadi perwakilan peserta ‘Konreg-OPSDA Wilba’ … panjang kan?
Singkatan dari Konsultasi Regional Operasional dan Pemeliharaan Sumber Daya Air yang digawangi sama Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri.. ntar ah laporannya, sekarang balik lagi ke makanan dan minuman yaaa cekidot.

Pertama, rendang dan ikan. Nggak nyari diluar soalnya makan siang dan makan malam di hotel Grand Inna Muara juga ada, dan rasanya nikmat..

“Ah Lu mah enak melulu, nggak rame’ Sebuah komplen menghembus di telinga. Nggak pake lama dijawablah dengan sok bijaksana, “Bukan salahku bro, buatku makanan itu hanya dua pilihan, nikmat dan nikmat bingiiit…”

“Ah Lu bisa aja….”

***

Sesaat malam menjelang, belum bisa keluar area hotel karena acara pembukaan masih berlangsung… sudah elekesekeng (Nggak betah duduk. Bahasa sunda).

Akhirnya… jam 22.30 wib acara kelar dan…. cussss segera keluar hotel, apalagi dianter dan disopirin langsung sama Kepala Balai DAS Agam… (kebetulan nebengers, diajak sama Pa Kadis Kehutanan)…

Jadilah menikmati kuliner kedua di Kota Padang, yaitu Sop Durian… uuuh Yummmy…… dilanjut sepiring Sate Padang dengan kuah khasnya yang penuh rasa rempah menghangatkan hati dalam suasana kekeluargaan.

Dilanjutkan Ketiga adalah Durian dan ketan… awww.. ‘Awas Kolesterol!!’, tapi ….. sesuai arahan Gubernur Sumbar Bapak Irwan Prayitno disaat Acara pembukaan, “Jangan takut para hadirin, semua makanan di Kota Padang tidak ada kolesterolnya, selamat menikmati. Kolesterol itu adanya di Laboratorium”

Di daerah Ganting Kota Padang bersua dengan pedagang durian. Meskipun bukan musimnya, tapi ada pasukan durian dari luar Sumbar..
Lagian aku mah rumus yang tadi… pilihan hanya 2, enak dan enak bingiiit.

Segera menikmati si buah harum berlemak, tak lupa mencomot ketan bertabur parutan kelapa… nikmaat, lupakan diet dulu yaa.

Nyam
Nyam
Nyam…..

Akhirnya lewat tengah malam baru bisa kembali ke hotel dengan perut kenyang dan hati was was hehehehe… takut kolesterol.

***

Keempat adalah Roti Jhon, kedainya di pinggir jalan sebrang hotel. Harganya 26Ribu yang kecil dan yang besar 45Ribu dengan aneka tambahan topping seperti sosis, mozarella dan daging.

Karena yang besar sudah habis, maka pesen yang ukuran kecil…. ternyata besarrrr juga lho.

Konsepnya adalah makanan Amrik sonooh… Hotdog. Tapi dinaturalisasi dengan konsep lokal dengan namanya berbau bule, Roti Jhon.

Ukuran kecil ini jadinya 7 potong, bisa buat bertiga lho.

Kelima, ngopiii…. mulai dari kopi pembagian hotel di cangkir putih, espresso panas sambil nongkrong dipinggir kolam renang hingga akhirnya Kopi beneran….. penasaran?.. klik ajaNGOPI di PADaNG…. monggo.

…. bersambung.

Manfaat Angkot

Pagi guys. Sekarang mo nulis tentang sarana transportasi masyarakat sehari-hari yaitu Angkot.

Angkot udah pasti pada tau kegunaannya khan?…..

Lha ngapain pagi-pagi ngebahas angkot?

Coba bahas yang lagi update… piala dunia kek, calon presiden atau wapres juga paska pilkada… itu lebih mantaabs.

Ahaay… yang itu sih udah banyak yang bahas mas bro. Nah urusan angkot… jarang bingit yang nulis. Jadi tergeraklah hati ini untuk berkolaborasi dengan jemari, menari di virtual kibod smartphone…. dan… jadilah tulisan kekinian heu heu heu.

Angkot atau angkutan kota itu adalah salah satu transportasi masal yang melayani kebutuhan sehari-rakyat indonesia. Klo di kota namanya angkot tapi klo pas mudik ke kampung trus menetap disono maka ganti nama jadi angdes (Angkutan desa)..

Menurut Anton Ketua WAAT (Wadah Aliansi Aspirasi Transportasi) Anton (Kompas, 121017) jumlah angkot di Bandung Raya nyampe 15ribu, tapi sekarang menurun 50% karena banyak Ojol dan takol… banyak pisan nya?… itu baru wilayah Bandung Raya. Data detail dari dishub dan BPS belum dapet, tapi ini juga lumayan sebagai gambaran kita semuah…

betuuul?..

Jawaab atuh iih…..

***

Angkot itu sebutan angkutan umum didaerah Jawa barat dan sekitarnya, klo di jakarta namanya Oplet. Trus pergi ke Makasar maka namanya beda lagi jadi Pete-pete, eh ke Medan alih nama lagi jadi Sudako…. kemana lagi ya? Oh ya Di Samarinda disebut Taksi lho.

Yang pengen ditulis disini adalah kegunaan angkot ini ternyata sangat banyak lho guys, diantaranya :

Pertama, sebagai alat transportasi umum yang miliki rute tertentu dan bisa berhenti dimanapun untuk menaik-turunkan atau menurun-naikkan penumpangnya.

Kedua, bisa juga di charter eh disewa ngedadak. Biasanya anak sekolah yang mau wisata tapi objek wisatanya jarak dekat. Harga bisa nego abis, apalagi klo yang punya angkotnya atau sopirnya sodara… kadang cuman hitung setoran harian aja.

Ketiga, merupakan hasil diklat yang seragam dan terorganisir. Karena dimanapun angkot berada dan beraneka sebutannya memiliki kesamaan tindak dan perilaku yang terukur. Ini tentu hasil pelatihan masif dari seluruh pengemudi angkot. Nggak percaya?… coba saja angkot atau angkutan umum diberbagai kota… pasti mirip dech.

Keempat, sebagai sarana melatih kesabaran.

What?… iya ih. Coba aja naik angkot ataupun bawa mobil ngikutin angkot… dijamin akan lebih sabar dan tawakal… atau bisa juga jadi gataal…. gatal mijit klakson.

Kelima, jadi alat sosialisasi bakal calon Kepala Daerah, baik yang balon ataupun babalon (bakal bakal calon) dengan cara di tempel di kaca belakang angkot. Otomatis memaksa siapapun yang dibelakang angkot itu baca.

Keenam, buat ngenalin warna ke anak karena angkot itu miliki warna tertentu untuk setiap rute.

Ketujuh….. ayo yang baca tambahiiin.