MENULIS DIATAS LANGIT

Menulis itu bahagia, apalagi menulisnya di atas awan

LAUT JAWA, akwnulis.com. Perjalanan menjelajahi udara dengan pesawat Airbus A320 ini menjadi pengalaman perdana pasca covid19 melanda dunia, maka ekspresi berbagai rasa sudah terangkung dalam tulisan sebelumnya yaitu  AKHIRNYA TERBANG LAGI.

Mengapa perjalanan dengan pesawat menjadi menyenangkan buatku?”

Tentu saja menyenangkan karena ada kesempatan untuk berkonsentrasi membuat tulisan tentang berbagai hal, meskipun tetap frame utamanya adalah tema NGOPAY & NGOJAY, yaitu sekitar cerita kopi, ngopi dan ngopi serta hal hal yang terkait dengan ngojay (berenang). Bisa berenang di kolam renang, pinggir pantai, sungai, kolam ikan ataupun di bathtube hehehe… bukan berenang ini mah tapi berendam.

Tentu full doa, karena harapan keselamatan menjadi utama. Agar bisa kembali ke rumah dan bersua bersama keluarga tercinta. Momentum take off dan landing jangan dijadikan momen menulis, tapi saat kontemplasi tentang betapa tidak berdayanya kita, manusia tanpa campur tangan Allah yang maha kuasa. Artinya kuatkan doa dan niat bahwa perjalanan ini adalah bagian dari ibroh sambil memaknai kekuasaan Illahi.

Nah kalau pramugari sudah mulai hilir mudik di koridor, saatnya menulis di note smartphone. Eh jangan lupa dari sebelum take off, mode airplane sudah on dan sementara terputus dengan dunia luar. Langsung menulis ya jangan bobo, kalau mau bobo mah di rumah aja heuheuheu. Kecuali bobo eh tidur memejamkan mata ini adalah teknik mengusir ketakutan karena pobia ketinggian, karena jelas ini tinggi sekali yakni 35 ribu kaki diatas permukaan laut, tepatnya laut Jawa.

Maka mulailah menulis, satu kata dua kata hingga akhirnya hasilkan kalimat berbuah karya. Tapi ingat, jangan dulu di upload di blog http://www.akwnulis.com dulu, karena hal ini perlu koneksi internet yang otomatis menyalakan akses jaringan telepon seluler dan berpotensi mengganggu jalur komunikasi penerbangan.

Menulis apa?”

Nah ini sih diserahkan kembali kepada jempol dan kata hati. Apa yang terasa itulah yang menjadi buah kata. Jangan berfikir ideal, biarkan saja mengalir tanpa banyak berfikir bahwa ini layak atau tidak layak. Menulis dan menulislah.

Saking asyiknya menulis tidak memperhatikan ibu yang disebelah kiri kursi wajahnya putih bukan karena perawatan, tapi ternyata stres karena takut ketinggian jadinya pucat pasi. Konsentrasi menulis sedikit terganggu karena suara safety belt ibu itu yang ngak bisa terkunci terus.

Trek, trek… terlihat ibu itu panik. Pas diperhatikan wah posisinya salah. Maka sambil menengok ditegurlah perlahan, “Maaf bu, itu posisinya terbalik”

Ibu itu mendongak, lalu mengikuti intruksi dan ‘trek‘ safetybeltnya terpasang sempurna. Ibu wajah putih pucat itu perlahan memerah.

Terima kasih ya dik”
Sama-sama bu”

Sebelum menulis dilanjutkan ternyata pramugari lewat di lorong penumpang sambil menawarkan berbagai sajian makanan dan snack serta minuman. Langsung pesan, “Kopi hitam tanpa gula satu ya mbak”
“Oke pak, 15 ribu”

Tring….. tak sampai satu menit, secangkir kopi sudah tersaji. Menemani perjalanan terbang perdana ini. Ngomong- ngomong terbang perdana dan bersejarah, maka ingatan bergerak di 4 tahun silam, inilah catatannya HISTORICAL FLIGHT KERTAJATI.

Melengkapi sajian kopi dan cara menikmatinya, dari saku jasket dikeluarjan gelas pyrex mini kesayangan. Lalu dari cangkir kertas perlahan tapi pasti dituangkanlah cairan coklat ke gelas kaca. “Eh kok nggak hitam ya cairannya?”

Coba dinikmati, srupuut… oalah ternyata kopi dan krimer tapi tanpa gula. Ya sudahlah lanjutkan saja srhputannya. Kepikiran mau komplen, eh tapi ini kan di pesawat. Ya sudah segini juga lumayan. Kalau mau minum kohitala manual brew V60 dan hangat, ya bekel sendiri atuh. Jadi ingat penerbangan tahun 2019, itu sengaja bawa kopi hangat dan dinikmati dipesawat ini tulisannya Ngopi HALU DI LANGIT.

Ya begitu dulu ya tulisannya, jadi sekali lagi kalau naik pesawat jangan lupa berdoa dan manfaatkan waktu tanpa koneksi dunia ini dengan menulis bagi yang suka nulis. Kalau yang suka tidur ya bobo, yang suka makan ya ngunyah aja terus tapi jangan lupa tawarin penumpang kanan dan kirinya siapa tahu laper juga hehehehe. Karena tentu saja kesenangan masing-masing orang itu berbeda.

Selamat beraktifitas dari hari kamis ceria. Wassalam. (AKW).

Doa setelah Shalat Witir.

Dzikir & doa setelah shalat witir.

Artinya :

Ya ALLAH, kami mohon kepada-Mu Iman yang Tetap, Hati yang Khusu, Keyakinan yang Benar, Ilmu yg Bermanfaat, Amal yang Baik, Agama yang Lurus, Rejeki yang Baik, Kemaafan & Keselamatan, Kesehatan yang Sempurna, Mensyukuri atas Kesehatan yg Diberikan dan merasa Cukup Terkaya atas Manusia yg Lain.

Ya ALLAH Tuhan kami, semoga engkau terima Shalat kami, Puasa kami, Berdiri – Ruku dan Sujud kami, Khusyu & Rendah hati kami, dan Sempurnakan Kekurangan kami, Ya ALLAH Tuhan kami yang Maha Pengasih.

Ya ALLAH limpahkanlah kesejahteraan kepada Junjunan kami Nabi Muhammad, keluarganya, dan semua sahabatnya. Segala puji bagi ALLAH penguasa seluruh alam.

(S&Dz Peruri,175-176)

Doa Setelah Dhuha

Doa setelah shalat Dhuha.

Allahumma innadh-dhuhaa a dhuhaa uka wal-bahaa a bahaa uka wal-jamala jamaaluka walquwwata quwwatuka wal-qudrata qudratuka wal-ishmata ishmatuka.

Allohumma in kaana rizqii fis-samaa’i fa anzilhu, wa in kaana fil-ardhi fa akhrijhu, wa in kaana mu’assiran fa yassirhu, wa in kan haraaman fa thahirhu, wa in kaana baa’iida fa qarribhu, bi haqqi dhuhaa ika wabahaa’ika wa jamaalika wa quwwaatika wa qudratika aatinii maa ataita ‘ibadakash-shaalihina.

***

Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha itu dhuha-Mu, dan keelokan itu keelokan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, kekuatan itu kekuatan-Mu, kekuasaan itu kekuasaan-Mu.

Ya Allah, jika rejekiku masih diatas langit maka turunkanlah, jika didalam bumi maka keluarkanlah dan jika sulit mudahkanlah dan jika haram maka sucikanlah, dan jika jauh maka dekatkanlah, dengan hak waktu dhuha-Mu, keelokan-Mu, keindahan-Mu dan kekuasaan-Mu. Limpahkanlah kepadaku segala apa yang telah engkau berikan kepada hambaMu yang shaleh.

***

Sumber :
MAJMU SYARIF
Penerbit ERAJAYA Grafindo Bandung.

Shalat Tahajjud

Shalat Tahajud : Niat-Shalawat-Doa-Istigfar

Niat :
USHALLII SUNNATAT TAHAJUDDI RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALA
Saya berniat shalat sunnat Tahajjud dua raka’at karena Allah Ta’ala.

Rakaat I : AlFatihah + Al Insyiroh
Rakaat II : AlFatihah + Al Ikhlas

Bacaan setelah salam :
A. Hadiah para nabi
ILLA HADHRATIN NABIYYIL MUSTHAFAA RASUULILLAH SAW. AlFatihah 1X

B. Al Ikhlas 3X, Al Falaq, AnNass, Ayat Kursi.

C. Dzikir

D. Shalawat :
1) Shalawat Nur 7X
Allahumma shalli’alaa nuuril anwar, wasirril asrar watiryaa qil aghyaar wamiftaahi baabilyasaar. Sayyidina Muhammadinil mukhtaar, waaalihil athhaar wa ashaabihim akhyaar ‘adada ni’amullaahi wa ifdhaalih.
(Ya Allah limpahkanlah shalawat atas cahaya diantara cahaya, rahasia diantara rahasia, penawar duka dan pembuka pintu kemudahan, Sayyidina Muhammad, Manusia pilihan, juga kepada keluarganya yang suci dan sahabatnya yang baik, sebanyak jumlah kenikmatan Allah dan Karunia-Nya.)

2) Shalawat Tibbil Qulub 3X
ALLAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN TIBBIL QULUUB, WA DAWAA-IHAA, WA’AAFIAT ABDAANWASUIFAA-IHAA, WA NUURIL ABSHAAR WA DHIAA-IHA WA’ALAA AALIHII WA SHAHBIHI WA SALLIM.
(Ya Allah, Semoga Engkau menambah Rahmat bagi Junjunan kami Nabi Muhammad SAW, dokter hati dan obatnya serta obat unt3uk badan, dan menyembuhkannya, dan cahaya mata dengan penglihatannya. Semoga Engkau memberikan juga rahmat bagi keluarganya dan bagi para sahabatnya dan semoga Allah menambah berkah dan keselamatan.)

3) Shalawat Darajah 3X
ALLAAHUMMA YAA DAA-IMAL FADHLI ‘ALAL BARIYYAH, YAA BAASITHAL YADAINI BIL’ATHIYYAH, YAA SHAAHIBAL MAWAAHIBIS SANIYYAH, SHALLI ALAA SAYYIDINNAA MUHAMMADIN KHAIRIL WARAA SAJIYYAH, WAGFIRLANAA YAADZAL’ ULAA FII HAADZIHIL’ ASYIYYAH.
(Ya Allah yang melestarikan kesejahteraan atas semua mahluk, yang melapangkan anugerah dan yang memiliki pemberian yang baik, curahkan kesejahteraan atas penghulu kami Nabi Muhammad SAW dengan sebaik-baik kenangan. Dan ampuniLah dosa kami wahai Allah yang mempunyai kesejahteraan dalam kehidupan ini.)

DOA TAHAJJUD 1X
ALLAHUMMA LAKALHAMDU ANTA QAYYIMUS SAMAAWAATI WAL ARDHI WAMAN FIIHINNA, WALAKAL HAMDU ANTA MALIKUS SAMAAWAATI WAL ARDHI WAMAN FIIHINNA, WALAKAL HAMDU ANTA NUURUS SAMAAWAATI WAL ARDHI WAMAN FIIHINNA WALAKAL BAMDU ANTAL HAQQU, WA WA’DUKA HAQQUN, WA QAULUKA HAQQUN, WALIQOO UKA HAQQUN, WALJANNATU HAQQUN, WAN NAARU HAQQUN WAS SAA’ATU HAQQUN, WANNABIYYUUNA HAQQUN, WA MUHAMMADUN SAW HAQQUN,
ALLAHUMMA LAKA ASLAMTU WAALAIKA TAWAKKALTU, WABUKA AAMANTU, WAILAIKA ANABTU, WABIKA KAASHAMTU, WAILAIKA HAAKAMTU, WA MAA ASRORTU, WA MAA A’LANTU, WA MAA ANTA A’LAMU BIHII, ANTAL MUQODDIMU WA ANTAL MU-AKH KHIRU LAA ILAA HA ILLA ANTA WALAA ILAAHA GHOIRUKA WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH.
(Ya Allah bagiMu segala puji, Engkaulah penegak langit dan bumi dan alam semesta serta segala isinya. BagiMu lah segala puji, engkaulah raja penguasa langit dan bumi. BagiMu lah segala puji, pemancar cahaya langit dan bumi. BagiMu lah segala puji, EngkauLah yang haq (benar-benar ada), dan janjiMu adalah haq dan firmanMu adalah haq, dan perjumpaanMu adalah haq, dan surga adalah haq, dan neraka adalah haq, dan saat hari kiamat itu adalah haq, dan nabi-nabi itu haq dan Nabi Muhammad SAW itu haq.
Ya Allah, kepadaMu lah kami berserah diri (bertawakal), dan kepadaMu kami beriman, kepada Engkau jualah kami kembali, dan kepadaMu lah kami rindu, dan kepada Engkau kami berhukum.
Ampunilah kami atas kesalahan ya g sudah kami lakukan dan yang sebelumnya, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan yang terakhir. Tiada Tuhan melainkan Engkau ya Allah yang menguasai seluruh alam. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.)

ISTIGFAR
ASTAGHFIRULLAAHAL AZHIIM WA ATUUBU ILAIH. ALLAAHUMMA ANTA ROBBII LAA ILAAHA ILLAA ANTA KHALAQTANII WA ALA’ABDUKA, WA ANA ALAA AHDIKA, WA WA’DIKAMAATATHA’TU A’UUDZUBIKA MIN SYARRIMAA SHANA’TU ABUU-U LAKA BINI’MATIKA’ ALAYYA, WA ABUU-U BIDZAMBII FAGHFIRLII FA INNAHUU LAA YAGHFIRUDZ-DZUNUUBA ILLAA ANTA.
(Aku mohon ampun kepada Allah yang maha agung, dan aku bertaubat kepada-Nya.
Ya Allah Engkaulah Tuhan kami, tiada Tuhan melainkan Engkau yang telah menciptakanku…

Catatan : Diketik ulang di Smartphone dari Buku Shalat & Dzikir , Penyusun H.Subagdja Prawata, Penerbit Perum Percetakan Negara RI, Cetakan ke 12 Juni 2012.