BERENANG DI BANDARA NGURAH RAI?

Nyeburlah sebelum terlambat..

DENPASAR, akwnulis.com. Senyum sumringah begitu mengembang pada saat Boeing 733 mendarat mulus di landasan Bandara I Gusti Ngurahrai Denpasar Bali. Hentakan yang lembut dan nyaris tak terasa mempertemukan kembali raga dengan bumi setelah 2 jam membelah awan dan menyusuri rute di ketinggian 30.000 kaki diatas permukaan laut. Alhamdulillahirobbil alamin.

Sambil berjalan menyusuri lorong kedatangan dan mengambil koper pink di bagasi maka segera keluar bandara dan langsung mlipir ke kiri bandara untuk menuju hotel yang memang berada di area bandara. Ada bayangan besar, pengen berenang di sekitar bandara. Kayaknya bentar lagi bisa terlaksana.

Proses check in yang cepat karena sudah bayar pia aflikasi eh via aplikasi mempercepat raga ini untuk bercengkerama dengan segarnya air kolam renang yang sudah menantikan kehadiranku dibalik kaca besar di seberang luar. Tapi tetep nggak bisa langsung nyebur, wajib masuk ke kamar dulu. Simpan koper dan mempersiapkan baju renang lengkap dengan kacamata renang yang setia menemani dalam hampir semua keberangkatan.

Ternyata rencana tak seiring harapan dari kenyataan kawan. Baru saja masuk kamar, langsung tetes hujan begitu lebatnya jatuh ke bumi. Hati ini jadi ragu, apakah jadi berenang atau tidak. Galau deh. Padahal sebenernya ya nyebur aja khan sama-sama basah. Basah dengan air kolam renang dan sekaligus hujan – hujanan.

Pertimbangan lain muncul mengingat batasan rasa lelah yang memforsir diri dalam minggu – minggu ini, khawatir tumbang juga. Udah terasa memang badan mulai hangat memanas atau sesekali mendingin tanpa sebab.

Demi memuaskan hasrat kekolamrenangan maka diputuskan saja menggunakan celana renang tapi berbalut celana panjang dan kaos kerah. Jadi jika tidak dimulai renangnya bisa lannut beredar sejenak untuk kembali ke kamar yang sudah menanti direbahi.

Benar saja, setiba dibalik kaca terlihat kolam renang yang sepi dan hujan lebat begitu kuat dengan angin kencang yang menderu. Tatapan tajam melihat menara kontrol bandara terlihat selemparan batu, tapi apa daya tak berani mempertaruhkan raga jika akhirnya malah tepar dan tak bisa menikmati perjalanan di pulau dewata ini.

Dengan berat hati dan mengendalikan gejolak keinginrenanganku ini, maka hanya bisa memotret suasana kolam renang dan siluet tetesan air hujan di beningnya kaca. Raga mundur perlahan dan berbelok arah menuju coffeeshop saja. Mencari seruput kopi yang mungkin bisa menenangkan gejolak ini dan kembali berdamai dengan keadaan dan menyusun ulang rencana tindak ke depan.

Semangat kawan, sruput dan bergeraklah. Goodby sementara swimming pool, Wassalam (AKW).

TERBANG lagi.

Alhamdulillah, bersua kembali dengan udara eh bandar udara.

JAKARTA, akwnulis.com. Ketika kaki perlahan menjejak di area keberangkatan bandara cengkareng atau soekarno hatta ini, ada perasaan yang bercampur baur. Rasa senang karena akan kembali terbang dengan pesawat begitu menguat. Namun terselip rasa hawatir jikalau tidak lolos metal detektor dan harus bulak balik diskusi dengan petugas bahwa titanium yang terpasang di kaki kiri adalah bagian dari penyembuhan tulang yang patah. Juga hadir sejumput sedih jika mengingat beberapa tahun lalu praktis tidak bisa kemana-mana dengan alasan keselamatan akibat ancaman virus covid19.

Terasa seperti kembali menjadi orang baru yang akan naik pesawat dan exited bingit pas masuk bandara. Terasa ada kebahagiaan tersendiri disaat proses tiket otomatis dengan bermodal kode booking, lalu antri untuk menitipkan bagasi hingga bergerak untuk pemeriksaan selanjutnya menuju keberangkatan pesawat.

Pas memasuki pemeriksaan detektor logam, jantung sedikit kencang berdenyut. Khawatir urusan logam di kaki kiri menjadi hambatan. Ternyata pertanyaan signifikan sang petugas adalah,

Minta data vaksin ke3 di aplikasi peduli lindungi”

Maka segera smartphone disodorkan, dilihat sekilas, cocokkan dengan data. Tring. Selesai. Tiket dicetak dan berada di tangan, “Woooi, jadi terbang!” Sebuah teriakan dalam hati.

Selangkah demi selangkah mendekati metal detektor, arloji dan ikat pinggang sudah ditanggalkan, kecuali harga diri tetap dipertahankan. Semuanya Disimpan di kotak plastik kecil untuk masuk pemeriksaan. Setelah itu berdiri antri menuju metal detektor pemeriksaan diri.

Selangkah
Dua langkah
Lewati metal detektor.
Sepi.

Jadi penasaran, balik lagi deh dan mengulangi gerakan tadi. Satu langkah dua langkah memasuki metal detektor. Sepi juga, Alhamdulillah. Ternyata titanium yang tertanam di kaki kiri tidak menjadi masalah. Hayu bergerak.

Tiket di tangan coba dibaca, penerbangan ini di Gate 21. Ternyata Gate 21 di Terminal 3 itu sungguh terasa jauh tapi dekat. Jauh karena kondisi kaki kiri yang tidak boleh dulu beringsut dengan cepat dan cekatan sehingga menjadi ‘andalemi’ dan bergerak perlahan tapi pasti. Untung saja check innya lebih awal sehingga waktu menuju boarding masih cukup lama. Nah terasa dekat karena semangat memulai kembali petualangan tugas baru dengan menggunakan pesawat, jadi pengen cepet cepet hehehehe.

Akhirnya seiring pemeriksaan terakhir dengan memperlihatkan KTP dan tiket, langkah pasti menuju garbarata yang menjadi penghubung area bandara dengan pesawat Airbus A230  untuk mengantarkan raga meninggalkan pulau jawa. Selamat terbang kembali diriku. Wassalam (AKW).

Gayo arabica & tandatangan.

Mengejar tandatangan, mendapatkan kopi.

Photo : Sajian kopi arabica gayo wine / dokpri.

BANDUNG, akwnulis.com. Membuat konsep surat yang akan ditandatangani pimpinan adalah hal biasa, tinggal di konsep lalu ketik atau ngonsepnya di komputer dan segera di print….. lalu masuk tahapan pemarafan yang mengandung unsur aliran kepercayaan.

Woahh aliran kepercayaan?”

Jangan kaget, maksudnya adalah proses pemarafan dari level pejabat struktural terendah hingga akhirnya pejabat yang berhak tanda tangan itu melalui proses parafisasi…. nah terkadang terjadi proses aliran kepercayaan… jadi nggak banyak dibaca lagi oleh pejabat yang memaraf karena ‘percaya‘ dengan paraf yang sudah ada…. padahal yang maraf sebelumnya juga nggak tuntas bacanya hehehehehe….. nggak ketang, ini mah dongeng di kantor lain ahaay.

Kembali ke cerita awal tentang pembuatan surat ini, maka terkadang dihadapkan kepada kejadian yang tidak biasa, yaitu pas setelah semua paraf lengkap dan tidak menggunakan prinsip aliran kepercayaan…. pimpinan yang akan tanda tangan sudah tidak ditempat karena harus pergi ke luar kota dengan segera.

Tidak ada pilihan lain…. kejaaaar.

Kebetulan pimpinan akan menggunakan pesawat dari bandara husein, maka ngebutlah kami membawa surat yang akan ditandatangani ini dengan menggunakan motor agar menghemat waktu karena siang hari sering terjadi kemacetan di berbagai titik di kota bandung…. lets go.

Alhamdulillah, pimpinan baik hati menanti kedatangan kami dan surat-surat dapat ditandatangani semuanya tanpa tersisa.

Nah… selesai menandatangani, sebelum kembali ke kantor, mata tajam ini melihat sesuatu yang menarik…. ada kedai kopi di area bandara yang menarik hati.

Tanpa basa basi, segera masuk, dan memilih menu yang tersaji…. woaah asyik pilihan menunya tidak hanya menggunakan mesin, tetapi manual brew v60 juga ada, alhamdulillah.

Maka pesanlah kopi arabica gayo wine yang menjadi bintang utamanya ditemani secangkir capucinno untuk rekanku yang sudah berjuang membonceng kami demi alasan mengejar waktu… padahal waktu tetap aja bergerak dan tetap 24 jam sehari.

Sajian gayo wine di cangkir putih begitu menggugah selera dengan keharuman khasnya… srupuut…. segerrr… aciditynya menyapa rongga mulut dipadu dengan body medium serta after taste citrun yang sedukit ninggal di pangkal lidah….

Photo : sang baristi beraksi / dokpri.

Begitupun panas airnya 86° celcius dengan komposisi yang tepat antara biji kopi dan air dirasa cukup memuaskan dahaga kopi yang beberapa hari ini terampas oleh kesibukan tak berujung.

Pelayannya ada 2 orang dan keduanya perempuan, salah satunya sang baristi yang meracik sajian tadi.. lupa namanya.

Bagi yang beredar di area bandara husein bisa menjambangi tempat ini klo mau ngopi, berlokasi di sebelah kiri dari pintu kedatangan internasional, namanya cafe Gayo Arabica.

Ternyata, mengejar tandatangan pimpinan tuntas dan bonusnya bisa ngopi kohitala berkualitas disini, Alhamdulillah. Wassalam (AKW).

KOPI TAHLIL.

Menikmati Kopi Tahlil dan Nasi Megono…

Photo : Kopi Tahlil / dokpri.

JAKARTA, akwnulis.com. Kesempatan pertama dan tidak disengaja bertemu dengan kopi varian baru, namanya KOPI TAHLIL.

Awalnya agak mengernyitkan dahi karena berarti kopi ini berkaitan erat dengan prosesi seseorang yang meninggal dunia… tapi jadi penasaran asal muasal namanya dan yang lebih mantabs adalah rasanya, gimana yaaa….

Nggak pake mikir lama, langsung pesan Kopi Tahlil, dan dipesan tanpa gula tanpa susu…. tinggal menunggu. Hanya saja ini adalah saat makan siang, sekalian saja mencari menu yang tepat dengan kebutuhan. Menunya harus ada karbohidratnya, protein dan jelas sayurannya.

Photo : Nasi Megono / Dokpri.

Setelah mengelilingi daftar menu, ternyata yang ada sayurnya… nyaris tidak ada. Kecuali ……. menu ‘Nasi Megono‘ katanya sih nasi dan diatasnya nanti ditaburi tumis sayuran mirip gudeg gitu… oke deh. lumayan, meskipun bukan sayuran segar….. ada kandungan sayurannya.

Untuk proteinnya cukup dengan pesan telur dadar aja. Cukup tuh, lagian harganya agak lumayan karena rumah makan ini terletak area Bandara, tepatnya di Bandara Halim Perdana Kusumah Jakarta.

***

Hadir pertama dihadapan mata adalah sajian kopi dengan cangkir putih bermotif ayam jago yang gagah.. jadi inget coklat merk Jago di masa kecil dan juga mangkok tukang baso…. legend inih.

Harum kopinya semerbak mewangi dan tak perlu lama langsung membaca Basmallah….. “Bismillahirrohmannirrohiim“…. dan sruputtt perdana…. sruuppp….

Hmmm, ada rasa hangat melewati lidah menuju kerongkongan, bukan hanya rasa pahitnya kopi robusta tetapi ada unsur lain yang beda, yaitu jahe dan sereh…. hangat dan nikmat.

Enak juga guys”

Photo : Sajian Telur dadar / dokpri.

Sambil sruput kedua, ketiga dan seterusnya hadir juga sajian nasi megono, nasi putih biasa dengan topping seperti sayur nangka muda atau urab ya??…. dan sepiring telur dadar, semua kompak menggunakan piring putih bergambar ayam jago yang gagah….. kongkorongoook.

Segera Nasi Megononya dicoba….

Ternyata ada rasa asing yang bikin lidah berdansa, selain daun nangka dan rempah yang ada, juga unsur kecombrang dengan rasa menyengatnya menambah semangat di siang yang panas ini. Bagi sebagian orang yang tidak suka rasa kecombrang yang cukup khas dan tajam… ya jangan maksain.

Tapi bagi diriku yang hanya punya 2 pilihan dalam sajian makanan, yaitu ‘Enak‘ dan ‘Enak bingiit’, rasa kecombrang ini membahagiakan… suweer…. am… am… nyam nyam.

Nah tentang asal muasal nama kopi tahlil ternyata berasal dari acara tahlilan yang digelar pasca meninggalnya seseorang yang beragama islam di daerah Pekalongan Jawa Tengah dan sekitarnya (Mohon koreksi kawan-kawanku di Jateng).

Kopi ini hadir dan disuguhkan kepada para peserta, panitia, tamu dan pihak-pihak yang hadir dalam acara tahlilan yang sering hingga larut atau menyebrang malam, sehingga selain kafein yang bikin melek, susu plus jahe dan sereh yang hangat menjaga badan serta menyegarkan, klop bingit tuh.

Sruput lagi ahh…. mumpung masih ada.

Akhirnya gelas cangkir ayam jago dan piring-piring ayam jago dipamiti dengan berat hati karena jadwal pesawat sudah menanti. Hatur nuhun, Wassalam (AKW).

***

Lokasi :
RM Warung OPEK, Area Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta.
Kopi Tahlil 22rb
Nasi Megono 25rb

***

Bandara, Kopi & Bank.

Menghubungkan bandara dengan perbankan dan kopi, bisa gitu??

Photo : Suasana Cafe Kopi Apik Majalengka / dokpri.

MAJALENGKA, akwnulis.com. Kabut tipis menemani hadirnya kenangan, semerbak harum kopi yang telah terekstraksi memberi spirit baru dalam menjalani hari, hari yang begitu padat dengan agenda bejibun hingga malam menuju larut.

Yup, perjalanan pagi hari dari bandung menuju bandara kertajati dan menghasilkan beberapa tulisan yang (semoga) ada manfaat bagi siapapun yang memang perlu, terkait dengan fasilitas – fasilitas umum bandara dari kacamata seorang penumpang, diantaranya :

1. Fasilitas Bandara Kertajati 1.
2. Fasilitas Bandara Kertajati 2.

eh kembali ke depan meja ini…. Kopinya keburu dingin klo ngetik terus… padahal setelah beres ngopay musti balik lagi ke bandara kertajati untuk melihat suasana bandara di malam hari.

Photo : Sajian V60 Arabica Naganingrum / dokpri.

Sebelum itu, maka mari kita nikmati sajian Barista Majalengka, tepatnya di cafe apik yang beralamat di jalan Satari 239 Majalengka. Bean yang dipilih adalah Kopi Arabica Naganingrum dan Kopi Sugihwangi, … namanya keren-keren khan?..

Untuk masalah rasa hanya satu, dicoba.. dicoba.. dicoba. Maka Diki sang barista segera beraksi, menggrinder bean naganingrum lalu memproses ekstraksi manual brew dengan perbandingan 14gr bean dengan 200ml air panas 86° celcius…. currrr…. clak clak clak.

Nggak berapa lama sudah tersaji di meja, di sebuah cafe yang hommy, agak sempit duk dek sih…. tapi menambah keakraban karena pageye-geye…. Kebetulan juga cafenya penuh dan ramai, termasuk lengkingan suara parau sang pengamen jalanan yang tiba-tiba hadir di dekat meja kami…

“Ayyyyaaahhhh…. dalam hening sepiii kuriiiiindu…… 🎶🎼🎵dst”

Photo : Akses Bandara yang terang / dokpri.

Sajian kopi V60 naganingrumnya beraroma harum, bodynya medium dengan acidity low after tastenya kurang berasa di bibir… eh di lidah… ada sedikit tamarind, tapi selarik saja… lumayan menemani malam yang dingin dan mengembalikan mood sebelum bertugas eh memantau kembali kondisi bandara kertajati.

Sajian kopi tetep aja disruput tandas, karena sari-sari kopinya masih ada. Tak lupa berbincang dulu sebelum pamit dengan sang barista, nambah saudara dan jaringan sesama penikmat kopi, siapa tahu besok lusa bisa kembali dan bersua lagi.

***

Sebelum beranjak pergi, tiba-tiba berkelebat di fikiran sebuah Undang-Undang. UU 10 Tahun 2008 Tentang Perbankan.

“Lho kok jauh pikirannya, dari Bandara trus kopi sekarang bank?”

“Suka-suka aku, kepala kepala aku, ya bebaas moo mikir apa aja”

Diskusi tidak berlanjut, tetapi produktifitas berfikir harus terus dan tentunya dituliskan di layar smartphone menggunakan keyboard virtual… ta daaaa……

Kaitannya adalah……….. Bandara perlu pendanaan yang sangat besar, baik dari perencanaan, pembangunan hingga pengoperasian dan pemeliharaannya, dimana sumber pembiayaannya tentu salah satunya berasal dari perbankan atau kita kenal dengan sebutan bank.

Bank menurut UU 10/2008 pasal 1 ayat 2 adalah sebuah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak.

Tuh khan dari sisi pengertian mah bertujuan mulia lho, terus pengertian Bank menurut Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 31 maka bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak-pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalulintas pembayaran.

Tah lumayan khan nambah pengetahuan, “Trus apa hubungannya dengan kopi?”….

“Kopi berfungsi memberi semangat untuk mempelajari hubungan bandara dengan bank!!! 🤣🤣🤣”

“Ah teu pararuguh kamuh mah”

Heu heu heu heu……

Ih nggak percaya, sok aja coba. Menikmati kopi bikin mood lebih baik dan bisa mikir lebih banyak, cobain ayooo….

Srupuuut…. Go.

Photo : Ikutan nongkrong di posko terpadu pukul 22.30 wib / dokpri.

Kami berangkat kembali, dari arah kota Majalengka menuju Bandara Kertajati (lagi) disaat waktu menunjukan pukul 21.45 Wib. Semangaat. Hatur nuhun (AKW).

Fasilitas Bandara Kertajati.. 2)

Cerita lagi tentang fasilitas Bandara Kertajati.. monggo.

Photo : Sisi kanan lt 3 bandara / dokpri.

KERTAJATI, akwnulis.com. Sambil nunggu masuk ke pesawat, biasanya laper pengen makan minum dan ngemil atau boring pengen ngisi dengan berbagai aktifitas……

Pertama, urusan ngemil atau makan minum, sebelah mana yach?….

Di lantai 3 Bandara Kertajati ini adalah area keberangkatan penumpang, baik calon penumpang penerbangan domestik juga penerbangan dengan rute internasional. Setelah tuntas melakukan check in maka dilanjut ke ruang boarding di lantai 2 jadi turun pake tangga atau elevator, lift juga ada tetapi diprioritaskan untuk para lanjut usia, bumil ataupun yang berkursi roda.

Trus balik lagi urusan mamin, “Di lantai 3 ada counter makanan minuman?”

Photo : Vending machine / pic by Tim.

Kondisi real kemarin memang masih sepi, tetapi dari pihak BIJB menjelaskan bahwa beberapa spot di lantai 3 ini diperuntukkan bagi para pengusaha makanan minuman menampilkan stand atau toko mereka. Sekarang masih proses negoisasi, karena terkait terhadap kepastian perpindahan penerbangan dari bandara Kertajati.

Photo : Dinding bandara bermotif mega mendung / pic by tim.

Di lantai 3 dan 2 sudah ada beberapa Vending machine (mesin jual otomatis) yang menjual minuman baik softdrink ataupun susu. Rame dicoba-coba sama kami dan memang berfungsi dengan baik. Di lantai 3 terletak di tengah-tengah dekat tempat check in penerbangan domestik dan di dekat tempat pemeriksaan penumpang sebelum turun ke boarding room di lantai 2.

Di lantai juga ada vending machine serta beberapa counter makanan minuman yang sedang finishing.

Photo : Salah satu resto / pic by tim.

Untuk lantai 1 paling bawah, sudah banyak tersedia pilihan makanan minuman, dari model cafe resto dan juga pujasera, sudah beroperasi dan bisa dinikmati aneka sajian makanan minumannya. Cekidot.

Photo : food corner / pic by tim.

Trus beberapa minimarket sudah beroperasi, jadi jangan khawatir snek menyenek dan minuman ringan mah, tinggal tuker aja pake duit hehehehe.

Kedua, Pabukon. Nah yang belum familiar dengan istilah pabukon, maka pasti tahu dengan istilah perpustakaan. Perpustakaan di BIJB ini dapat ditemukan dengan mudah karena penempatannya yang strategis. Tepat posisinya lurus dari pas pintu masuk bagi penumpang domestik….. lurusss sampe mentok. Perpustakaannya simple tapi keren, selain koleksi buku-buku phisik juga buku digital, cuman pas kemarin kesitu nggak ada petugasnya jadi nggak bisa tanya-tanya lebih jauh…. yang pasti puas aja membaca.. membaca sebagian bukunya dan membaca situasi hehehehehe.

Photo : Pabukon lt 3 / dokpri.

Insyaalloh entar buku-ku juga bakal ikutan mejeng di pabukon ini yang sudah banyak buku-buku yang disajikannya. Buku novel Belahan Jiwa dan kumpulan 101 fiksimini sunda. Baru 2 buku yang dihasilkan… lumayan khaan, warisan buat anak incu dan dunia.. ahaay.

Photo : Kids zone / pic by tim.

Ketiga, Kids area. Nah yang ini ada di lantai 2, di area boarding room. Ada moncong pesawat, ayunan, tempat bermain dengan dekorasi ceria dunia anak. Terñyata bapak-bapak juga demen, mungkin masa kecilnya memang begitu menyenangkan, jadi diulang lagi bermain-main disini.

Photo : Smoking room / pic by Tim.

Keempat, Smoking room. Ini juga menjadi salah satu spot hiburan bagi para penghasil kuntung.. eh perokok. Sebuah siksaan berada di area bandara yang memang dilarang keras merokok. Di lantai 2 dekat boarding room sudah ada ruangan merokok (smoking area) tetapi akan dioperasikan oleh pihak ketiga yang akan mengelola lounge di bandara ini. Jadi jangan khawatir para pe-ngudud, cuman mungkin perlu nambah modal dikit buat masuk ke lounge room.

Kelima, Quiet room. Nah ini adalah ruangan buat menyepi lho. Buat menenangkan diri dari hiruk pikuk bandara. Tapi hati-hati ketiduran saking nikmatnya menyepi. Dilengkapi dengan bejibun colokan buat ngecas samrtphonemu plus ada 2 set kursi pijat besar yang bisa memanjakan kamu… eh kami yang sedang (acting) jadi penumpang lho.

Keenam, IG spot. Maksudnya sudut-sudut atau tempat di bandara kertajati ini yang insagramable, itu tuh yang cocok bingit buat ambil photo, trus eksis di medsos masing-masing, trus mendulang like, jempol dan komen yang bejibun…. terasa bahagia… euh bahagia semu sih. Tapi itulah yang mayoritas dirasakan oleh para penikmat medsos saat ini.

Photo : Dome daun jati / dokpri

Spotnya banyak pisan, apalagi ditambah dengan selera seni dan photografi yang baik maka hasilnya akan amazing deh. Tapi klo boleh saran di hasil photonya jangan kebanyakan wajah yach…. (meskipun susah klo photo selpi mah)…. sekedar saran saja itu mah.

Photo di pinggir kaca berlatar pemandangan menghijau diluar bisa menjadi pilihan, ataupun pose dibawah dome-dome yang tersebar di lantai tiga dengan atapnya berbentuk daun jati yang ngarangkadak dan merunduk berwarna putih bersih dan bisa juga di dinding warna warni dengan tema batik mega mendung, keren pisan da.

Photo : Boarding room / dokpri.

Trus atap bandara yang berupa corak bulu merak akan begitu mempesona dikala mengambil gambar dari sudut yang tepat. Selanjutnya tentu pemandangan naik turun pesawat dann badan pesawat yang sedang parkir menjadi objek photo yang menarik. Penasaran?…. segera kesini guys.

Fasilitas lainnya bisa dilihat di artikel terdahulu, klik aja Fasilitas Bandara Kertajati 1)… atau tunggu ulasan selanjutnyaa….

Photo : Spot photo Cirebonan / dokpri.

Selamat berhari minggu kawan, berkumpul dengan keluarga tercinta merajut asa dan kebersamaan, sebelum besok kembali berkutat dengan rutinitas kerjaan yang (seolah) tiada habisnya. Wassalam (AKW).

Fasilitas Bandara Kertajati 1)

Mengecek dan nyobain beberapa fasilitas bandara Kertajati : Toilet – Mushola – ATM.

Photo : Pintu Gerbang Bandara Kertajati / dokpri.

KERTAJATI, akwnulis.com. Turun dari mobil Toyota Hiace punyanya travel CTU (City Trans Utama) yang akses langsung ke lantai 3 terminal keberangkatan penumpang pesawat di Bandara Kertajati.

Ini tulisannya tentang antar moda, Menjajal perjalanan Antar moda ke Bandara Kertajati.

Photo : Eksis bersama duyuu / pic by Cacam.

Sebelum memasuki pintu kaca bandara, maka seperti biasa berphoto bersama sebagai bukti kehadiran disini sekaligus untuk bahan eksistensi diri di dunia media sosial.

Lalu kami berjalan menuju pintu masuk melalui akses penerbangan internasional lho.

“Kok bisa?”
“Ya khan hari ini belum ada penerbangan lagi, jadi bisa akses dari sini”
“Ohh gitu…..”

Masuk melewati pintu pemeriksaan dan tas serta peralatan elektronik melewati mesin x-ray dengan para petugas yang ramah tapi tetap waspada.

Masuklah kami ke bandara yang begitu megah dan indah ini… meskipun memang masih sepi. Tapi hadirnya kami semoga bisa memberi warna berarti. Demi kemajuan dan kesiapan Bandara Internasional Kertajati ini menjadi bandara yang sibuk, keren dan tentu kebanggaan warga jabar tentunya.

Kami berlagak sebagai calon penumpang pesawat yang akan terbang dari bandara Kertajati hari ini. Jadi berkeliling sambil menikmati fasilitas, itu yang dilakukan.

Bergerak…..

Fokus pertama, kelengkapan toilet dan mushola, terletak di sayap kanan dan kiri bandara. Toilet wanita, toilet pria dan juga untuk yang berkursi roda serta nursery room, lengkap tersedia.

Berjalan agak ke dalam, tersedia ruangan untuk mandi dilengkapi dengan air hangat…. aiiih senangnya… pengen nyoba mandi, tapi takut ditinggal pesawat yang bisa terbang kapan saja… ahh lebaay kaaau.

Photo : Kamar mandi bandara lt 3 / pic by Fauzi.

Ada 16 kamar mandi dengan fasilitas air hangat, 8 buah untuk pria dan 8 buah ruang mandi wanita, cukup buat menyegarkan tubuh dan pikiran sebelum melakukan penerbangan jarak jauh baik luar jawa juga (nantinya) penerbangan luar negeri.

By the way, penerbangan umroh secara berkala sudah dilakukan tetapi memang belum setiap hari. Trus penerbangan haji semoga tahun depan bisa terwujud setelah 2 tahun ini berjuang untuk memenuhi segala syarat dan prasyarat yang harus dipenuhi.

***

Fokus kedua adalah ketersediaan mushola, tempat beribadah bagi umat muslim. Posisinya dekat toilet baik di sayap kiri dan sayap kanan.

Musholanya nyaman dengan hamparan karpet merah marun, tempat wudhu yang berjajar banyak serta pemandangan depan mihrab yang langsung melihat pemandangan lantai dua tempat penumpang yang akan boarding…. nyaman dan damai rasanya.

Photo : Mushola di sayap kiri lt 3 / dokpri.

Begitupun dengan mushola di sayap kanan, akses langsung pemandangan ke boarding room.

Jangan lupa siapkan boarding pass anda dan juga tanda pengenaal….

Fokus ketiga, adalah kelengkapan akses duit alias klo butuh duit pas di bandara….. Mesin ATM… tau khan singkatannnya?.. mesin buat ngambil duit sendiri atau.. ATM (Ambil Tsendiri Money 😀😀🤣🤣)…. maksa dikit boleh khaaan.

Jadi… keluar dari area toilet, kamar mandi air hangat dan mushola, segera nyari mesin ATM… clingak clinguk.. clingak clinguk.

Agak susah juga nyari ATM, setelah akhirnya bingung sendiri….. nanya dech ama petugas.

“Sebelah sana pak” Sambil menunjuk ke belakang. Penasaran, langkah kaki bergerak menuju arah yang dituju, memang dari arah depan tidak terlihat apalagi dari toilet…. ya iya atuh. Posisi ATM tersebut berada di tengah arah belakang lantai 3 ini…. nyaris tidak terlihat alias tersembunyi.

Photo : ATM bersama di lt 3 / dokpri.

Tetapi memang itu adalah arah menuju tangga ke ruang boarding setelah check in di lantai 3, jadi bakalan terlewati. ATM yang tersedia adalah 2 unit ATM bersama yang dapat digunakan oleh berbagai kartu ATM… dengan syarat untuk Kartu debit tentu saldonya ready dulu.. baru bisa ditarik.

Jadi meskipun ini ATM Bersama, tetep aja menggunakannya giliran, seorang-seorang. Nggak boleh bersama-sama, khawatir malah confused dan akhirnya error lho guys.

Photo : Kantor Kas BJB & 2 ATMnya / dokpri.

Turun ke lantai 2, belum nemu ATM lagi dan di lantai 1 baru ketemu 4 buah ATM sekaligus termasuk kantor kas PT BJB Tbk. 2 buah ATM bersama dan 2 buah ATM BJB terletak di depan kantor BJB yang sudah bisa digunakan untuk bertransaksi termasuk ‘najongkeun‘.. 🤣🤣🤣…

“What the meaning -najongkeun- sir?’

“Itu tuch, aktivitas merehab atau merestruk utang….”

“Ohhh….. “

Ah udah ah, kok malah bahas urusan unfaedah, ini khan lagi obrolin fasilitas bandara kertajati.

Satu lagi ada fasilitas money changer BRI, tapi isinya belum lengkap. Semoga segera dilengkapi dalam waktu dekat.

Photo : BRI money changer / dokpri.

Oke guys, itu tiga fokus lainnya tentang bandara ini, setelah ditulisan sebelumnya membahas tentang Antar Moda ke Kertajati’... semoga tulisan ini bisa melengkapi informasi bagi para calon penumpang pesawat terbang yang akan menggunakan bandara ini, insyaalloh mulai tanggal 15 Juni 2019… eh hari ini yach?…

Bener bingit, kemooon… terbaaang. (AKW).

Antar Moda Bdg – Bandara Kertajati.

Uji coba salah satu antar moda, dari Bandung ke Bandara Kertajati pake Toyota Hiace CKU.

Photo : Diskusi sebelum pergi / dokpri.

KERTAJATI, akwnulis.com. Berita tentang rencana pengalihan rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka semakin santer tersaji diberbagai media dan dilisankan di beberapa acara seremonial oleh para pejabat, tepatnya hari sabtu tanggal 15 Juni 2019…. woaah menghitung hari atuh.

Boleh baca juga artikel ‘Fasilitas Bandara Kertajati 1.’

Pertanyaan paling gampang, “Untuk para penumpang dari Kota Bandung atau daerah lain pake apa?”

Baca lagi berita juga medsosnya BIJB (Bandara Internasional Jawa Barat), disebutin udah ada beberapa kali rapat pembahasan dengan para operator pengusaha antar moda dan disebutkan sudah siap melayani perjalanan calon penumpang dari berbagai kota untuk mengantar ke bandara kertajati dan juga para penumpang pesawat yang turun di Bandara Kertajati untuk dilanjutkan ke kota tujuan.

Photo : Daftar antar moda / sumber website bijb.

Disebutin diantaranya DAMRI, City Trans Utama, Eca Express, Lintas, dan P trans, di website bijb.co.id juga dicantumkan nomor kontak yang bisa dihubungi…. Pertanyaannya, “Udah siap belum nggak siih antar moda-nya?”….. ” Harus dicoba langsung inih maah”

Ciusss….. cari-cari info, kontak sana sini dan searching info tentang kesiapan antar moda.. kemon guys.

***

Hasilnya … jengjreeeng.
…. sabar yaa.

Jreng….

Pertama rencana pengen naik armada DAMRI dari Pool Kebon Kawung Bandung deket Stasiun Kereta Bandung,…. ternyata sekarang belum ada yang jalan ke Kertajati, tetapi pada saat tanggal 15 Juni 2019, dipastikan DAMRI sudah ready….. gagal nyobain DAMRI, tapi gpp, … nanti aja pada waktunya.

Photo : Shuttle di depan hotel Topas Pasteur / dokpri.

Kedua kontak-kontak dengan berbagai pihak dan tentu dengan BIJB,… akhirnya kami mendapat akses dengan salah satu travel yang siap yaitu CTU.. City Trans Utama… awalnya kirain shuttle eh travel City Trans… ternyata beda lagi… ya udah gpp…. kemooon coba.

Akhirnya sepakat, rabu pagi (12/06) mencoba armada shuttle CTU, dan dipilihin yang VIP… iya vip ya?… Mobil Toyota Hiace 2019 2500cc dengan 7 kursi penumpang yang empuk dan nyaman…. dilengkapi colokan usb di setiap kursi buat ngecas hape dan sebagainya juga tempat dudukan botol minuman. Kaki juga nyaman karena jarak cukup lega…. harga per orang untuk rute Bandung ke Kertajati Bandara dan sebaliknya Rp 105.000,-.. itu harga promo, klo normalnya Rp 120.000,-/per orang.

Photo : Para penumpang di dalam Hiace / pic mr IH.

Oh iya, shuttlenya dari Hotel Topas Pasteur dan rutenya melalui GT Pasteur menyusuri Tol Cipularang lalu masuk Tol Cikampek dan melanjutkan ke Tol Cipali hingga akhirnya keluar di KM158 GT Kertajati. Keluar tol sudah jelas petunjuknya… pertigaan belok kiri dan ikuti petunjuk hingga akhirnya ada pertigaan lagi… belok kiri… udah masuk jalan Akses Bandara Kertajati… Horeee.

Perjalanan dari Bandung tepatnya shuttle Hotel Topas hingga tiba di Terminal keberangkatan Bandara Kertajati adalah kira-kira 180 menit atau 2,5 jam perjalanan….

Kemooon terbang…. eh belum, ini khan uji coba dulu.

Photo : Pose hepi yang mau berangkat ke Kertajati / dokpri.

Untuk penumpang yang perlu travel CTU ini juga travel-travel lainnya, di lantai 1 Bandara Kertajati sudah tersedia 1 counter pembelian tiket yang merupakan gabungan dari berbagai operator antar moda dengan berbagai kota tujuan, seperti Bandung, Cirebon, Bekasi dan Kuningan.

Photo : Counter aneka Shuttle antar moda di lt.1 Bandara Kertajati / dokpri.

Gitu dech pengalaman singkat nyobain salah satu antar moda dari Bandung ke Bandara Kertajati, pake CTU, City Trans Utama… over all, enakeun, empuk dan perjalanan nyaman, juga ada karaokenya, meskipun kemarin didominasi lagu koplo Nella K dan Via V…. jadi hafal lagunya hihihihi.

Photo : Kendaraan Toyota Hiace mendarat di area keberangkaran bandara Kertajati / dokpri.

Makasih Bu An-BIJB atas kemudahannya juga Mas Sudar yang jadi pilot eh sopir Hiace kemarin. Semangaaat…….

Boleh baca juga artikel ‘Fasilitas Bandara Kertajati 2.’

Sekarang moo beredar dulu di Bandara nich, ada 3 lantai yang mau diubek. Wassalam (AKW).

Millenial dan Sholat Jama 2

Pengalaman menggunakan fasilitas sholat jama di bandara Radin Intan II.

Photo : Dokumen akw

LAMPUNG, akwnulis.com, Ini lanjutan dari tulisan terdahulu : Millenial dan Sholat Jama,

Terdiam sejenak, trus dilihat lagi petunjuk arah ke mushola laki-laki, ternyata belok ke arah kiri. Pantesan ada tanda yang dipasang darurat. Pake kertas HVS, kayaknya sering yang mirip aku, dengan pedenya buka ini pintu, padahal salaaah.

Setelah berbelok kiri lalu belok kanan , akhirnya terlihat gelaran sajadah hijau, “Eh tapi kok kecil banget ya mushola nya?”

Sebuah pertanyaan menggerayangi hati. Perlahan mendekat, dan mendekat. Ternyata…..

“Apa coba?”
“Mau tahu atau tahu banget?”

Duh maaf para pembaca, supaya ada efek penasaran yaaa…..

Ternyata itu adalah fasilitas bandara bagi yang akan menggunakan untuk beribadah sholat jama. Baik jama qashar ataupun sholat jama takdim dan jama takhir. Tulisannya yang cukup mencolok dapat membantu para penumpang yang akan melaksanakan sholat sesuai pilihannya.

Beranjak ke dalam, tersedia mushola kecil yang cukup bersih dengan nuansa kecoklatan. Bisa menampung kira-kira 20 orang jemaah. Sebelum ke mushola disamping kirinya ada tempat wudhu dan di sebelah kanan toilet laki-laki dan perempuan yang diatur terpisah.

“Ya iya terpisah, khan klo barengan mah nggak etis”

***

Penulis segera berwudhu dan kembali ke tempat sholat jama tadi. Memang hanya nampung 6 orang, tetapi cukup bagi yang akan sholat jama.

Bukan apa-apa, jikalau tidak terpisah memang sering menimbulkan kesalahfahaman dan ujungnya kekhusukan sholat yang terkorbankan.

Photo : dokumen akw.

Contoh begini, di mushola yang cukup besar. Kami bertiga sudah mengambil posisi solat di shaf hampir belakang mendekati hijab atau pembatas tempat sholat perempuan, mepet kanan. Maksudnya mengatakan secara tidak tertulis, “Kami lagi sholat jama, yang mau sholat biasa, jangan ikutan”

Eh ternyata tetep aja ada calon makmum yang sebenernya mau sholat dhuhur biasa, ngemakmum ke kami. Meskipun sebenernya tidak apa-apa, tetapi bagi kami yang lagi sholat, jadi sedikit buyar konsentrasi. Mau ngomong, “Ini mah lagi sholat jama” sambil nengok ke belakang.

Atuh BATAL sholatnyaaa……

***

Jadi pemisahan tempat sholat dengan sholat jama menjadi sebuah solusi cerdas dalam menjaga kekhusukan sholat. Disini menjadi menarik, karena yang mau sholat biasa ya pilih di mushola dan yang sholat jama bisa lebih konsentrasi. Di mesjid rest area KM57 Jakarta-Cikampek, pemisahan area shilat jama dengan yang sholat biasa adalah dengan memberikan papan petunjuk di beberapa shaf belakang.

Satu lagi, kalau di mushola Bandara Radin Intan II ini tertutup sementara untuk yang khusus area sholat jama dibatasi oleh kaca dan bisa langsung menembus memandang jalanan di depan bandara. Jadi harus khusyuk sambil memandang tempat sujud, jangan ngitungin jumlah mobil yang lewat hehehehe.

Ntar di postingan selanjutnya bahas sholat jama, karena merupakan fasilitas dari Allah Swt kepada umat muslim.

“Penasaran?”

“Tunggu postingan tulisan selanjutnya” Wassalam (AKW).

Dinas Luar Injury Time

Tugas dinas di penghujung hari kerja sebelum libur panjang itu adalah sebuah tantangan sekaligus perjuangan.

Photo : Pesawat menunggu penumpang, senja hari di Bandara Husein S/dokpri.

“AllahuAkbar… AllaaahuAkbar!..” Kumandan adzan magrib dari smartphone menggema…. seiring dengan pengumuman dari crew kabin pesawat Citilink jenis Airbus 320 – 200 dengan nomor penerbangan QG 825, “Para penumpang yang terhormat telah tiba saatnya berbuka puasa, selamat berbuka puasa.”

Serentak para penumpang membuka bekal masing-masing untuk menyegerakan berbuka puasa. Ada yang minum air mineral, teh botol dalam kotak atau teh botol dalam kotak, sebutir kurma juga yang nggak bekel cemilan… ngumpet di belakang karena berbuka dengan yang maniiiz… ahiiiw.

Sebuah pengalaman baru di bulan ramadhan ini untuk berbuka puasa di pesawat. Kebetulan pesawatnya masih terdiam di Apron bandara Husein Sastranegara menunggu antrian untuk take off menuju ke Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo Jawa Timur.

You Pegawai negeri ya? Emang udah mulai mudik?.. khan liburannya mulai senen?” Bapak gemuk yang duduk di samping kiri, baru aja kenalan barusan udah memberondong pertanyaan.

Photo : Para pemudik di Ruang tunggu Bandara Husein /dokpri.

Itu yang menggelitik hati menggerayangi lidah untuk segera menjawab, maklum pakaian dinas masih melekat plus name tag dan pangkat serta barang-barang yang dibawa terlihat ‘angkaribung‘ (banyak tas yang dibawa).

“Bapak mau tau atau mau tau banget?”

Bapak gendut tersenyum, “Pengen tau bangeeet” sambil wajahnya berubah manja. Ahaaay.
Hueeek!!, jadi sebeeel. Tapi ditahan kok, nggak boleh bersikap tidak sopan dihadapan orang tua, takut kualat.

Kami ini dalam rangka program KERAMUD pa”

“Apa itu keramud?”

“Itu program khusus pa, program kerja disaat hari terakhir kerja sebelum libur panjang Idul fitri sehingga bergabung dengan para pemudik seperti bapak, jadi rasanya kayak mudik lho. Nah istilah programnya yaitu Kerja Rasa Mudik disingkat KERAMUD hehehehe”

Bapak gendut itu terdiam mendengar penjelasanku, lalu terkekeh, “Ah bisa aja kaww….”

“Hahaha…..”

Akhirnya kami tertawa bersama, berbincang akrab sambil menikmati menu berbuka puasa versi Citilink….
yang terbang menyusuri langit malam di ketinggian 33.000 kaki… hingga akhirnya landing yang nyaman di Bandara Internasional Juanda Surabaya, Alhamdulillahirobbil Alamin.

Photo : Samwan lagi pesan Takol via aplikasi/dokpri.

Penasaran dengan perjalanan KERAMUD kami?… tunggu postingan selanjutnya guys. Wassalam (AKW).