Angka Nol, Huruf O & Aku.

Hubungan O – nol – kopi O dan Kinerjaku plus SPBU.

SAGULING, akwnulis.com. Tulisan ini terinspirasi dari komentar atau laporan akuntabilitas normatif dari mamang tukang SPBU yang selalu bilang, “Dimulai dari nol ya.” Sebuah kalimat biasa yang berubah menjadi berbeda karena banyak didengar oleh aneka telinga dari seantero nusantara disaat siapapun berurusan dengan pengisian bahan bakar kendaraan bermotor.

Termasuk juga dari sisi romantisme, kalimat tersebut menjadi bagian penting percakapan gombalisme bahwa hubungan kita dimulai dari nol atau diawali dari tidak ada apa-apa. Bisa juga yang marahan dari pasangan yang sedang merajut hubungan, maka kalimat ini sebagai pangbeberah atau penguatan agar hubungan yang retak bisa kembali berlanjut meskipun menyisakan noktah kewaspadaan khawatir terjadi lagi kejadian yang sama di masa yang akan datang.

Dikaitkan dengan kopi maka sebuah pengalaman penting tentang nol atau hurup O ini adalah pengalaman ngopi di negeri singa. Nggak perlu nyebut tepatnya tahun berapa, pokoknya pernah aja beredar disanah. Pas memasuki sebuah cafe di daerah bukit bintang, maka salah satu pilihan utamanya tidak jauh – jauh yaitu kopi dong.

Bentar – bentar, perasaan nggak ada daerah bukit bintang di singapura mah, itu di malaysia coy… hehehe salah. Maksudnya di malaysia ya bro. Nah pas masuk ke cafe yang jelas ada menu kopinya. Maka simpel saja, order kopi donk. Bayar dulu dan langsung mencari meja kosong. Tak berapa lama datanglah pelayan dengan gelas kertas dan berisi kopi agak keruh. Wah takutnya salah, langsung diicip. Ternyata kopi susu.

Hampir saja refleks memanggil pelayan tadi dan ajukan komplen karena tidak pesan kopi susu. Tapi sahabat di sampingku mencolek dan berkata, “Dikau yang salah kakak, disini klo mau pesen kopi hitam, bilangnya KOPI O” sesaat terdiam dan wajah melongo lalu perlahan mengangguk dan terdiam atas informasi baru ini.

Itulah sepenggal kisah 8 tahun lalu disaat berkenalan dengan huruf O atau angka nol yang terkait dengan kopi di sebuah cafe di bukit bintang yang dikawal oleh adinda calon Ph.D yang sekarang sudah menjadi salah satu pejabat tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Huruf O dan angka nol memang tidak serta merta sama apalagi jika dipijitnya dengan keyboard, tentu beda letak dan bentuk. Namun jika dituliskan dengan tangan maka bisa samar dan menjadi sama termasuk sebutannya. Setuju khan?….

Hubungan dengan angka nol ini berkaitan dengan pekerjaan dan tugas sehari-hari baik dari sisi kinerja penyelesaian pekerjaan yang harus dilakukan dengan memelototin aplikasi SIDEBAR. Baik meneruskan surat ke atasan, mendisposisi dan distribusi surat kepada bawahan dan rekan sejawat juga parafisasi digital untuk surat yang akan ditandatangan elektronik oleh pimpinan. Maka angka nol ini menjadi sangat penting, karena jika angka nol sudah bertengger di dashboard sidebar, berarti pekerjaan sudah dituntaskan untuk hari itu. Besok tentu hadir lagi surat – surat elektronik lainnya yang harus dituntaskan.

Selain itu juga angka nol menjadi bukti kinerja anak buah kita yang sudah disetujui oleh kita dari pelaporan tugas pekerjaan sehari – hari dilengkapi photo aktifitas dan deskripsi aktifitas minimal 300 kata. Ini aplikasi yang berbeda, tapi itulah aplikasi yang membantu kita melaporkan pelaksanaan tugas rutin dan tugas tertentu dari pekerjaan kita.

Demikianlah sekelumit kisahku dengan huruf O dan angka nol termasuk berkaitan dengan kopi, yaitu Kopi O. Karena diluar kopi o-pun akan terasa aneh jika kopi tanpa huruf o berarti kpi dong hehehehe… Have a nice weekend yang berakhir beberapa jam lagi.

Oh ya, yang punya cerita tentang angka nol dan huruf O, silahkan berbagi di kolom komentar ya. Wassalam (AKW).

TURK KAHFESI – Sruput Kopi Turki.

Nikmati kopi sambil merenungi keadaan ini

BANDUNG, akwnulis.com. Silaturahmi itu mendatangkan rejeki, maka jagalah dan perluas jaringan dan jangkauannya maka aneka rejeki bisa tersaji, begitu kata tuntunan agami eh agama.  Trus jangan lupa, rejeki dari silaturahmi bukan berbentuk duniawi atau produk tertentu saja yang bisa dinikmati secara badani, tetapi kesehatan jiwa karena tertawa bersama atau rasa aman karena kebersamaan, itu juga harus disyukuri sebagai bagian dari rejeki.

Kali ini ingin berceritera tentang hadirnya kopi turki beserta prosesi menikmatinya. Datangnya kopi turki ini berawal dari seorang mitra yang melaksanakan umroh dilanjutkan ke turki dan sekitarnya. Nah sebuah rejeki silaturahmi hadir disini karena ternyata ingat sama rekan di tanah air yang sedang belajar ‘mencintai kopi dengan apa adanya’.

Maka disaat sudah kembali ke tanah air dan ada karantina pribadi dulu, barulah pertemuan dilakukan dan sekaleng kopi asli turki berpindah tangan. Tentu ucapan nuhun dan terima kasih menjadi pembuka dilanjutkan aneka cerita tentang perjalanan umroh dan pengalaman menikmati wisata di turki. Sementara sekaleng kopi turki sudah beralih tangan dan siap untuk dinikmati bersama kawan-kawan. Sakali deui hatur nuhun.

Sore harinya sudah tidak sabar untuk segera menikmatinya, dengan catatan jangan dinikmati sendiri. Tetapi nikmati bersama dengan kawan-kawan di kantor sekaligus menyamakan persepsi rasa dari kopi turki ini.

Dari sisi penampilan kalengnya tentu meyakinkan dengan warna silver dan kelir coklat elegan dilengkapi tulisan yang mudah dibaca ‘TURK darma sakizi KAHFESI’ atau singkatnya TURK KAHFESI alias kopi turki. Ada keterangan juga bahwa ini berasal dari biji kopi arabika dan telah dihaluskan sehingga bentuknya bubuk lembut ini cocok untuk digunakan metode tubruk, metode campur ataupun mencoba menjadi espresso baik mesin ataupun rockpresso, eh bisa juga dengan mokapot.

Padahal sebenarnya untuk tradisi pembuatan kopi turki asli adalah dipanaskan diatas pasir yang panas dengan tempat khusus bergagang panjang yang disebut dengan Cezve. Hanya saja berhubung peralatan khususnya belum punya, maka seduh tubruk pelan-pelan saja untuk hasilkan sajian kopi yang menyenangkan.

Rombongan penikmat pertama adalah bapak Haidar dan Pak Annas plus Den Devi dilanjutkan periode kedua adalah pasangan seniman multi talenta aset dinas yaitu Aki Edi Bihun dan Mang Dahen Dadang Hendra serta Kang Teguh ahli musik yang auto bernyanyi pada saat disajikan Turk Kahfesi dengan judul ‘Susuruputan’, ini dia Videonya KLIK Disini.

Setelah sruputan ini memenuhi mulut dan mengurung lidah dengan rasa khasnya yaitu rasa rempah-rempah yang agak asing dengan perbendaharaan rasaku. Yang paling dominan adalah rempah kapulaga dan jinten hitam serta terasa ada rempah lainnya yang memang belum tahu namanya.

Semua sepakat dari 2 tim penikmat kopi ini menyatakan bahwa dominasi rasa rempahnya relatif dominan dengan tetap rasa kopinya yang bermakna tidak hanya di Indonesia tetapi juga mancanegara.

Pahitnya kopi cukup bulet dan dengan seduhan sederhana air panas tanpa gula menghadirkan sensasi sruputan berbeda dengan aroma rempah yang khas Turkhis Coffee. Alhamdulillahirobbil alamin.

Demikianlah untuk cerita menikmati kopi turki kali ini menjadi sebuah kesempatan untuk merenungi hadirnya kopi lintas benua dengan sensasi rasa berbeda, Sruput.. Wassalam. AKW.

Sarapan pagi di PRETTY BOY.

Sarapan dulu di Pretty Boy.

MELBOURNE, akwnulis.com. Sebuah catatan penting dalam tulisan perjalanan perkopian kali ini adalah sebuah pepatah lama tentang “Dimana Langit dijunjung, disitu bumi dipijak” itulah yang terjadi pada pertemuan awal dengan pelayan restoran Golden Mug’s cafe yang agak mengerutkan dahi karena order kopinya Americano. Ternyata begitu sensitif rasa memiliki istilah kopi tersebut, “No Americano but Longblack only”

Tulisan lengkapnya di LONGBLACK ONLY ya, klik aja.

Jadi tanpa perlu debat, gunakan pepatah tadi dan ikuti flow suasananya. Bangun komunikasi dan kembangkan senyuman maka diplomasi kopi akan terjadi dan persahabatan menjadi nilai utama dalam perjalanan ini.

Nah dari pengalaman tersebut, maka fasilitas sarapan pagi di hotel Novotel Central Melbourne inipun tidak repot-repot lagi mencari americano, cukup dicari kopi longblack, titik.

Sarapan pagi berada di lantai 2 dengan nama restorannya adalah Pretty Boy Resto dan mulai melayani breakfast bagi para penginap mulai pukul 06.00 sampai 10.00 waktu setempat. Menu sarapannya lumayan baik pilihan karbohidratnya seperti roti, crackers oat lalu proteinnya jelas daging slice dan bacon serta aneka sosis. Untuk pilihan salad, tersedia juga cukup lengkap plus ada tomat bakar

Untuk pilihan minumnya sudah jelas bahwa air mineral dan kopi. Nah, pilihan kopinya yang berdasarkan sajian mesin, ada americano eh lingblack, cafelatte, capppucino dan tentu eapresso. Mesin kopi otomatisnya cukup besar, tapi nggak perlu ragu. Baca saja tombol yang ada tulisan pilihan kopinya, lalu simpan cangkir di posisi yang tepat. Pijit tombol dan tunggu sekitar 10 detik,maka keluarlah pilihan cairan kopi yang diinginkan. Biarkan sampai tuntas dan setelah indikator digital kembali ke posisi awal, itulah saatnya cangkir kopi diambil untuk dibawa ke meja tempat sarapan pagi.

Terdapat juga penawaran untuk kopi yang dibuatkan oleh barista St. Ali Coffee dengan membayar 4 Dollar, tapi itu tidak menjadi pilihan penulis. Cukup dengan mesin kopi yang ada sekaligus bisa berjalan-jalan keliling resto, nggak mager di meja sarapan saja. Sekaligus berhemat dengan mengawal ketat pengeluaran yang yang dianggap bukan prioritas.

Selamat pagi dan selamat menyeruput kopi. Wassalam (AKW).

***

Lokasi :
PRETTY BOY ITALIAN STEAK HOUSE
Level 1/399 Little Lonsdale Street. Melbourne VIC 3000, Ostrali

COLD BREW at CALIA Resto.

MELBOURNE, akwnulis.com. Nama tempatnya adalah restoran CALIA, sebuah tempat yang menarik bagi pelancong perdana yang baru belajar menjejakkan kaki di luar negeri pasca 2 tahun lebih pandemi covid-19 mendera. Setiap detik dan capture suasana di kota melbourne ini adalah catatan penting kehidupan yang sebisa mungkin di rekam dalam ingatan serta sebagian tersimpan dalam dokumen photo dan video di smartphone sebagai dokumentasi mentah. Selanjutnya diolah sesuai kebutuhan, apakah menjadi laporan resmi perjalanan luar negeri atau laporan tidak resmi yang tersaji di media sosial dan website / blog pribadi.

Ditempat inilah kehangatan persaudaraan begitu kental tersaji, padahal baru berjumpa dan berkenalan dengan pasangan suami istri yaitu ibu Nita dan Pak Emil, pasangan suami istri yang sukses di negeri kangguru dan menjadi resident permanen warga australia sekaligus sebagai contoh diaspora yang berhasil, proud of you.

Diskusi yang penuh kehangatan terus bergulir, sementara penulis menyempatkan diri menelusuri menu makan siang kali ini yang cenderung adalah sajian makanan asia khususnya jepang. Sebenernya bukan itu yang dicari, tapi target utama adalah manual brew kopi yang ternyata harus mentok dengan kopi buatan mesin saja. Nah sebagai pilihan akhirnya mencoba kohitala di negeri kangguru ini adalah kopi cold brew saja. Kopi hitam tanpa gula yang diproses dengan metode manual meskipun butuh waktu cukup lama, 12 jam lalu atau sehari sebelumnya.

Cold brew original coffee, please”

Untuk sajian makanan beratnya dipesankan bersama-sama, karena jika satu persatu khawatir tidak habis dengan perut masing-masing yang perlu penyesuaian. Biasa nasi berganti roti, mungkin bisa jadi problem bagi sebagian orang, kalau penulis mah apa aja, digayem hehehehe.

Tak berapa lama segelas kopi hitam dengan es batu tersaji, disertai semangkuk edamame dan di piring panjang potongan segar daging ikan dari kakap, salmon juga cumi-cumi dan baby octopus dilengkapi kecap asin, taburan rempah serta wasabi, itulah menu makanan berat kali ini, sashimi.

Benar saja, sebagai peserta delegasi laki-laki termuda, uhuy termuda karena kebetulan saja maka mendapatkan tugas penting sebagai petugas kebersihan makanan. Maka sashimi yang cukup berlimpah menjadi tugas baru untuk dihabiskan sekaligus menjadi sajian menu makan siang yang mengenangkan. Dilengkapi sruputan kopi cold brew yang menyegarkan dan tidak sempat review lengkap karena keterbatasan kesempatan untuk berdiskusi dengan pelayannya yang mulai sibuk dengan pesanan – pesanan lainnya.

Nikmatnya kopi dingin ini melengkapi pengalaman ngopi di negeri kangguru tepatnya di pusat kota Melbourne Victoria.

Tunggu catatan kopi lainnya ya, termasuk berburu kopi yang tidak semuanya sesuai rencana. Itulah makna perjalanan kehidupan. Wassalam (AKW).

***

CALIA – Japanese Resto
Addres : Shop 31A/287 Lonsdale st, Melbourne Victoria 3000, Ostrali.

.