RUMAH PUTIHKU 2022

Rumah putihku… Bersiap memyambut calon pemilik baru.

CIMAHI, akwnulis.com. Memandang sendu bangunan putih yang memberi getaran berbeda karena sejumlah kenangan telah dilalui dalam suka dan duka. Ya, rumah tinggal yang sekarang terdiam menanti pinangan dari jodoh pemilik yang baru.

Awal 2019 hampir saja berganti kepemilikan, namun takdir berkata lain dengan hadirnya virus covid-19. Semua fokus menghadapi serangan bencana kesehatan yang mendera seluruh dunia. Masing-masing menahan investasi dan pembelian barang property sambil berhitung apakah usaha dan tabungan bisa bertahan di masa pandemi.

Tidak perlu banyak kata, karena 2 tahun ini adalah masa keprihatinan pada level masing-masing. Begitupun rumah putih ini, setelah beberapa calon pemilik memastikan akan membayar, ternyata kesulitan likuiditas di masa covid-19 menjadi alasannya.

Akhirnya rumah putih kembali sendiri, menjalani hari demi hari dengan pemilik lama,  sang penulis ala-ala ini.

Kali ini  setelah pandemi mendera dan dianggap relatif lebih landai dengan target imunisasi menuju herd immunity maka geliat pemulihan ekonomi semoga semakin optimis dengan tetap ketat menjaga protokol kesehatan.

Maka, kami tunggu pinangan calon pemilik baru dari rumah putih siap huni ini.

Ini info lengkapnya…

RUMAH PUTIH ANEKA BAKTI CIMAHI

Rumah satu lantai bernuansa putih yang elegan, dengan luas bangunan 152 meter persegi. Terletak di Komplek Perumahan Aneka Bakti, Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan.

Akses dari jalan raya Sadarmanah – Cibeber berjarak 150 meter. Kendaraan umum angkutan kota tinggal berhenti di gerbang komplek dan berjalan kaki sedikit.

Parkir kendaraan 1 buah KR4 dan terlindung dengan atap kanopi baru policarbonat.
Kamar tidur 3 buah + 1 kamar pembantu di lt2 dan kamar mandi 2 buah.

Meja makan dengan 3 kursi,
Kasur spring bed ukuran king size,
Lemari baju 1. Didepan pintu masuk terdapat Kolam ikan hias dibawah teras depan dan dapat dilihat langsung karena menggunakan kaca tebal.

Air bersih, bagus, bersumber dari air PDAM dan Sumur Bor dan dilengkapi filter penjernih dengan 2 buah torn.
Listrik 1200 watt menggunakan token.

Lampu ruang utama dengan downlite + lampu hias. Jalan depan rumah lebar 5 meter, leluasa jika perewis/berpapasan.
Keamanan 24 jam dengan portal dan satpam.
Mesjid dekat sekitar 200 meter.

***

Alamat : Jl. Yuda Bakti No.3 Rt01 Rw11 Komplek Aneka Bakti Leuwigajah Cimahi Selatan.

Penawaran Terbatas, yang minat monggo kontak :

Call/WA : +6287721300307

Kopi Buhun yuk.

Menjaga imun, minumlah kopi sambil cingogo…

Photo : Kopi Buhun ditubruk pelan-pelan / dokpri.

SUMEDANG, akwnulis.com. Gemericik air yang bercengkerama dengan bebatuan menciptakan musik alami yang menenangkan hati. Di tengah kehijauan suasana yang mengantarkan rasa lebih tenang dan lebih damai dalam suasana kegalauan yang tak berhenti.

Yup, gejala Cabin Fever alias kesuntukan karena terpenjara suasana dan keterbatasan beredar akibat penyebaran covid19 menimbulkan stres tersendiri dan merasa terkotakkan dalam kabin atau ruang sendiri dimana sejatinya manusia adalah mahluk sosial yang gemar dan (harus) berkerumun serta bergaul, apalagi anak gaul heuheuheuheu….. maka mlipir sedikit ke tempat yang menyejukkan adalah jawaban atau obat penyembuhan setelah 7 bulan ini terkurung oleh ketidakpastian.

Sebagai pelengkap dalam mengobati rasa terasing ini maka kembali sajian kopi hitam tanpa gula adalah kawan sejati. Sebulan lalu dicoba dilupakan alias berhenti minum kopi tanpa alasan jelas, kali ini kembali menemani perjalanan kehidupan yang penuh dinamika.

Meskipun belum bisa berkerumun dan ngobrol ngaler ngidul sambil tertawa-tawa, minimal suasana alami yang berbeda ini memberikan ketenangan dan kesadaran bahwa nikmat hidup ini adalah salah satu nikmat dari Illahi Robb yang wajib disyukuri dan ditafakuri.

Secangkir kopi hitam tanpa gula yang masih mengepulkan asap kenikmatan ini adalah kopi buhun Rancakalong yang digiling manual oleh Juragan D dan dilakukan seduhan manual dengan metode kopi tubruk depan depan kecepatan pelan-pelan… naon siih….

Maksudnya kopi tubruk mas bro.

Dengan cangkir jadul yang mengingatkan suasana masa kecil yaitu cangkir kaleng berkelir corak putih hijau, cocok pisan dengan birunya dedaunan dan keputihan alami…. halah kok keputihan… maaf, maksudnya putih alami awan di langit sanah heuheuheu.

Tak lupa, secangkir kopi panas sebelum diseruput, biarkan berpose diatas batu sungai. Bergabung dengan gemericik irama alam dan ditemani gerakan lincah ikan kecil yang berenang disekitaran.

Srupuut….. woaaah panasnya air telah berubah menjadi rasa yang menenangkan. Body kopi medium dengan acidity tahap menengah serta diakhiri after taste fruitty yang hadir selarik ditambah tamarind dan sejumput rasa lemon…. enak euy. Sambil cingogo eh jongkok diatas batu sungai, bagaikan masa lalu di kampung halaman manakala kebelet buang hajat di dekat sungai…. carilah tempat strategis diatas sungai.. dann… berjongkoklah dengan bersahaja.

Selamat menyeruput kopi guys… srupuut… nikmaat. Wassalam (AKW).

Surabi Otesu.

Sarapan dulu yuk….

Photo : Jajaran surabi sedang moyan / dokpri.

BANDUNG, akwnulis.com. Sang mentari pagi baru bersiap untuk menampakkan diri dikala adonan alami sudah berproses untuk menyambut hari. Bergerak di sebuah titik strategis ditemani desau angin pagi yang penuh harapan, semakin menguatkan niat untuk berikhtiar menjemput rejeki dari Illahi hari ini.

Tepat di depan salah satu supermarket di bilangan pasteur, dorongan ini berhenti dan persiapan melapak langsung dikeluarkan, ditata dan diatur sedemikian rupa agar selaras dengan niat dan kenyataan.

Biip… biip.. bipp, penanda pesan via whatsapps mengagetkan keseriusan ini. Segera diraih hape kesayangan ini dan langsung dibuka…. “Ow ternyata pesenan sudah ada, tinggal proses dan nanti akan diambil segera, Alhamdulillah ngalarisan

Segeralah berproses sambil berpacu dengan mentari yang mulai hadir diawali semburat kuning merah khasnya…. cemunguuut.

Nah pesenan kali ini adalah surabi otesu, sebuah varian spesifik yang diminati oleh pelanggan sejati. Jikalau biasanya adalah surabi kinca dan surabi oncom untuk aliran tradisional, maka sekarang musti juga menyiapkan surabi coklat dan surabi keju demi memenuhi tuntutan pasar millenial. Nah surabi otesu adalah jalan tengah bagi penikmat tradisional dan millenial karena rasa alami surabi masih hadir tetapi sangat mengenyangkan dan jikalau diphoto… ukuran munu’u nya itu unik dan menarik seperti…… surabi. ๐Ÿ™‚ ๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„๐Ÿ˜

Photo : Surabi Otesu / dokpri.

Maka nyambung dengan pesanan tadi, surabi otesu-pun menjadi pilihan karena berbau jepang heuheueheu. Padahal itu adalah singkatan dari Oncom TElur dan SUrundeng……

Tepat jam 06.30 wib, datanglah sang pemesan dan tanpa basa basi mengambil pesanan satu keresek besar, tidak lupa dicomot satu untuk dibelewekkeun… katanya mah tester, bisi nggak enak. Entahlah.

Selamat pagi semua, jangan lupa sarapan, yang mau sarapan Surabi Otesu silahkan merapat kesinih. Wassalam (AKW).

Merenangi Alam.

Kembali nulis kolam renang ah..

Photo : Kolam renang di kaki gunung / dokpri.

SUMEDANG, akwnulis.com. Semilir angin dan sebuah senyuman menyambut hadirnya raga di sebuah tempat alami yang memberikan kedamaian hati. Jiwa sudah bergerak duluan menyecap kesegaran dan keindahan alam yang begitu sempurna.

Dibawah langit yang biru terlihat puncak sebuah bukit dilengkapi dengan berbagai bukit lainnya yang saling mengisi hingga akhirnya hamparan sawah dan gemericik air sungai menjangkau kesadaran bahwa syukur nikmat atas maha karya Illahi tidak akan berhenti.

Melengkapi semua lanscape alam yang begitu mendamaikan hati ini, sebuah kolam renang buatan…. iya pasti buatan atuh, hadir juga dihadapan. Sehingga yang berharap berenang dengan tenang karena dasar kolamnya keliatan, bisa segera buka baju celana dan nyebur di kolam renang.

Tapi tentu saja, yang pertama adalah mendokumentasikannya dengan smartphone kesayangan meskipun ternyata agak sulit mendapatkan gambar tanpa ada orang yang sibuk juga berpose bersama temannya… ya sudah jepret aja.

Kolam renang berair jernih ditemani suasana alami yang murni tentu kenikmatan tersendiri. Ditambah bonusnya adalah manakala sudah bosan di kolam renang tapi masih ingin bermain air… gampang…. keluar dari kolam renang di sisi kanan dan langsung turun ke sungai…

Hah?…

Photo : Sungai alami sejernih hati / dokpri.

Iya aslinya, disamping kolam renang ini adalah sungai kecil berbatu dan berair jernih sejernih cintaku padamu … ahaaay. Memang untuk berenang agak susah, tetapi bermain air dan bercengkerama dengan keluarga, ini alternatif yang menyenangkan juga.

Siapa tahu bertemu udang kecil, burayak, kehkel dan anak bogo… (jangan komplen dengan istilah ini, ini adalah sebutan untuk jenis-jenis ikan kecil alami yang ada di sungai)…. menyenangkan bukan. Tapi…. jikalau bercengkerama disini jangan banyakan, nanti melanggar protokol phisical distancing, apalagi jikalau bercengkeramanya dengan pengunjung lain hehehehe… kecuali yang masih jomlo buat nambah database… itu beda tujuan hehehehe.

Yang pasti tempat ini recomended untuk menyecap suasana alam baik dari sisi perasaan, penciuman dan penglihatan juga sajian makanan yang menggugah selera. Hanya saja fasilitas parkir yang belum memadai serta akses jalan kaki yang lumayan sekitar 600 meteran dan sedikit menanjak, butuh perjuangan.

Oke selamat sore, semoga aktifitas hari ini penuh keberkahan, sehat dan kenyang. Selamat jam seginih, Wassalam (AKW).

***

Lokasi :

PUTRI RIVER INN
Belakang Kantor Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan. 45311.

Bandara, Kopi & Bank.

Menghubungkan bandara dengan perbankan dan kopi, bisa gitu??

Photo : Suasana Cafe Kopi Apik Majalengka / dokpri.

MAJALENGKA, akwnulis.com. Kabut tipis menemani hadirnya kenangan, semerbak harum kopi yang telah terekstraksi memberi spirit baru dalam menjalani hari, hari yang begitu padat dengan agenda bejibun hingga malam menuju larut.

Yup, perjalanan pagi hari dari bandung menuju bandara kertajati dan menghasilkan beberapa tulisan yang (semoga) ada manfaat bagi siapapun yang memang perlu, terkait dengan fasilitas – fasilitas umum bandara dari kacamata seorang penumpang, diantaranya :

1. Fasilitas Bandara Kertajati 1.
2. Fasilitas Bandara Kertajati 2.

eh kembali ke depan meja ini…. Kopinya keburu dingin klo ngetik terus… padahal setelah beres ngopay musti balik lagi ke bandara kertajati untuk melihat suasana bandara di malam hari.

Photo : Sajian V60 Arabica Naganingrum / dokpri.

Sebelum itu, maka mari kita nikmati sajian Barista Majalengka, tepatnya di cafe apik yang beralamat di jalan Satari 239 Majalengka. Bean yang dipilih adalah Kopi Arabica Naganingrum dan Kopi Sugihwangi, … namanya keren-keren khan?..

Untuk masalah rasa hanya satu, dicoba.. dicoba.. dicoba. Maka Diki sang barista segera beraksi, menggrinder bean naganingrum lalu memproses ekstraksi manual brew dengan perbandingan 14gr bean dengan 200ml air panas 86ยฐ celcius…. currrr…. clak clak clak.

Nggak berapa lama sudah tersaji di meja, di sebuah cafe yang hommy, agak sempit duk dek sih…. tapi menambah keakraban karena pageye-geye…. Kebetulan juga cafenya penuh dan ramai, termasuk lengkingan suara parau sang pengamen jalanan yang tiba-tiba hadir di dekat meja kami…

“Ayyyyaaahhhh…. dalam hening sepiii kuriiiiindu…… ๐ŸŽถ๐ŸŽผ๐ŸŽตdst”

Photo : Akses Bandara yang terang / dokpri.

Sajian kopi V60 naganingrumnya beraroma harum, bodynya medium dengan acidity low after tastenya kurang berasa di bibir… eh di lidah… ada sedikit tamarind, tapi selarik saja… lumayan menemani malam yang dingin dan mengembalikan mood sebelum bertugas eh memantau kembali kondisi bandara kertajati.

Sajian kopi tetep aja disruput tandas, karena sari-sari kopinya masih ada. Tak lupa berbincang dulu sebelum pamit dengan sang barista, nambah saudara dan jaringan sesama penikmat kopi, siapa tahu besok lusa bisa kembali dan bersua lagi.

***

Sebelum beranjak pergi, tiba-tiba berkelebat di fikiran sebuah Undang-Undang. UU 10 Tahun 2008 Tentang Perbankan.

“Lho kok jauh pikirannya, dari Bandara trus kopi sekarang bank?”

“Suka-suka aku, kepala kepala aku, ya bebaas moo mikir apa aja”

Diskusi tidak berlanjut, tetapi produktifitas berfikir harus terus dan tentunya dituliskan di layar smartphone menggunakan keyboard virtual… ta daaaa……

Kaitannya adalah……….. Bandara perlu pendanaan yang sangat besar, baik dari perencanaan, pembangunan hingga pengoperasian dan pemeliharaannya, dimana sumber pembiayaannya tentu salah satunya berasal dari perbankan atau kita kenal dengan sebutan bank.

Bank menurut UU 10/2008 pasal 1 ayat 2 adalah sebuah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak.

Tuh khan dari sisi pengertian mah bertujuan mulia lho, terus pengertian Bank menurut Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 31 maka bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak-pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalulintas pembayaran.

Tah lumayan khan nambah pengetahuan, “Trus apa hubungannya dengan kopi?”….

“Kopi berfungsi memberi semangat untuk mempelajari hubungan bandara dengan bank!!! ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ”

“Ah teu pararuguh kamuh mah”

Heu heu heu heu……

Ih nggak percaya, sok aja coba. Menikmati kopi bikin mood lebih baik dan bisa mikir lebih banyak, cobain ayooo….

Srupuuut…. Go.

Photo : Ikutan nongkrong di posko terpadu pukul 22.30 wib / dokpri.

Kami berangkat kembali, dari arah kota Majalengka menuju Bandara Kertajati (lagi) disaat waktu menunjukan pukul 21.45 Wib. Semangaat. Hatur nuhun (AKW).

Rumah Api*)

Cerita mudikku, bantu masak di kampung Eyang.

Photo : Aku lagi mriksa rumah api / dokpri.

GUNUNGHALU, akwnulis.com. Kali ini aku moo cerita ya guys… Cerita mudikku ke rumah eyang di kampung tempat kelahiran ayahku…

Perjalanan hampir 3 jam, tidak terlalu kurasakan karena lebih banyak terbuai dalam pangkuan ibunda dengan dengkur teratur yang berirama.

Tetapi pas terbangun, suasana siang sudah berganti dengan kegelapan, ternyata sudah melewati waktu magrib. Awalnya bingung lho, tapi karena ayah ibu ada bersamaku, ya sudah…. tenang sajaaaa….

Nyampe di rumah Eyang di kampung yang disebut daerah Gununghalu. Disambut pelukan hangat eyang istri dan eyang akung…. Alhamdulillah.

***

Perkenalan sama rumah api itu, pas jam 10 malem. Aku kehilangan ayah, ternyata ayah lagi mindahin lokasi parkir mobil ke tempat yg lebih strategis sesuai saran eyang.

Aku berjalan ke dapur dan ternyata eyang lagi pada masak…. woaaah langsung gabung donk, khan di rumah udah biasa masak segala macem (maksudnya main masak-masakan)…. “Eyang ikutan bantu yaaa”
“Iya cantik, silahkan”…. senangnya.

Lalu Eyang memberi peralatan memasak beneran, ada cocolek, garam, gula dan piring bumbu… lalu diberi meja kursi dan dipersilakan bekerja di rumah api.

Photo : I am Binar, still working at Fire house / privdoc

Iya guys, rumah api beneeraan… ada api yang membara dan membakar kayu, lalu diatasnya ada wajan besar berisi air santai dan potongan daging serta berbagai bumbu yang diurus sama eyang kakung. Eyang putri nyiapin bumbunya lalu membuat tumis sayuran, wortel mentimun… eh acar ya?…. Sambal goreng kentang, bihun, sambal dan goreng kerupuk…. waaah ramaiii….

Di rumah api, selain hangat juga asapnya yang bikin sensasi berbeda, seolah kabut menyelimuti malam dan bau khas asap ternyata bikin suasana mudik makin terasa. Aku mah terus aja bekerja membantu eyang, dan asap yang ada tidak bikin sesak atau perih di mata…. pokoknya jadi aneh tapi menarik… beneraan lho guys.

Ayah juga jadinya ikutan nemenin, ngobrol sama eyang istri dan eyang kakung, ibu juga… jadi di saat mendekati tengah malam, suasana rumah api makin ramai dengan celotehan dan berbagai sajian makanan untuk esok hari, hari lebaran.

Oh iya guys, aku juga kangen nenek, ibunya ibuku yang kali ini jauh, karena mudik ke Kuningan. Ingin menyusul, cuma nggak tahu gimana caranya, cuman bisa berdoa dan berharap semuga ayah ibu masih punya jatah libur dan bisa nyusul ke tempat nenek….. yach sementara rumah api menjadi penghiburku dulu…. Kemoon, masak lagiiii.

***

Catatan Binar, 030619.

***

*)Rumah api : Dapur di kampung, dimana proses memasaknya menggunakan kayu bakar, dalam bahasa sunda disebut ‘hawu’ dan aktifitas menghangatkan badan sambil cingogo/jongkok didepannya disebut ‘siduru’.

RUMAH PUTIH YUDA BAKTI

Rumah keluarga yang elegan dengan nuansa putih penuh ketentraman.

Photo : Rumah Putih tampak depan / dokpri

CIMAHI, akwnulis.com. Rumah satu lantai bernuansa putih yang elegan, dengan luas bangunan 152 meter persegi. Terletak di Komplek Perumahan Aneka Bakti, Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan.
Akses dari jalan raya Sadarmanah – Cibeber berjarak 150 meter. Kendaraan umum angkutan kota tinggal berhenti di gerbang komplek dan berjalan kaki sedikit.

Parkir kendaraan 1 buah KR4 dan terlindung dengan atap kanopi baru policarbonat.
Kamar tidur 3 buah + 1 kamar pembantu di lt2 dan kamar mandi 2 buah.

Meja makan dengan 3 kursi,
Kasur spring bed ukuran king size,
Lemari baju 1.

Photo : Ruang tengah yang lapang dan dapur / dokpri.

Didepan pintu masuk terdapat Kolam ikan hias dibawah teras depan dan dapat dilihat langsung karena menggunakan kaca tebal.

Air bersih, bagus, bersumber dari air PDAM dan Sumur Bor dan dilengkapi filter penjernih dengan 2 buah torn.
Listrik 1200 watt menggunakan akan token.

Lampu ruang utama dengan downlite + lampu hias.

Photo : Kamar Depan / dokpri.

Jalan depan rumah lebar 5 meter, leluasa jika perewis/berpapasan.
Keamanan 24 jam dengan portal dan satpam.
Mesjid dekat sekitar 200 meter.

***

Alamat : Jl. Yuda Bakti No.3 Rt01 Rw11 Komplek Aneka Bakti Leuwigajah Cimahi Selatan.

Penawaran Terbatas, yang minat monggo kontak :

Call/WA : +6287721300307