Menikmati Arabica Wine Karaha

Jika ngantuk maka seduh kopi dan…. tidurlah hehehehe.

CIMAHI, akwnulis.com. Hujan malam ini begitu tiba-tiba seolah tercurah bersegera begitu saja. Cukup lama butiran air hujan berjatuhan memberikan suasana galau yang tak berkesudahan. Maka cara terbaik menenangkan hati yang tak menentu adalah ambil posisi duduk bersila di mushola dan membaca ayat suci AlQuran dengan lantang untuk menemani riuhnya gemericik air hujan. Maka biarkan lantunan ayat suci ini bisa seiring dengan gemuruh keriuhan air hujan yang menimpa genting dan atap rumah kemapanan, membentuk harmoni irama kehidupan yang bermakna berserah diri serta mensyukuri semua fenomena alam ini.

Setelah tuntas membaca ayat suci maka beranjak ke dalam rumah dan menemukan sebungkus kopi yang beberapa hari ini dicari-cari, ternyata terhalang oleh tumpukan berkas dan buku – buku lawas yang rencananya akan dibaca ternyata hanya teronggok menjadi hiasan yang setia. Alhamdulillah, 200 gram biji kopi yang spesial dari Tenjo bumi kopi yaitu biji kopi yang berasal dari tasikmalaya yaitu Arabica Karaha Wine.

Kata cover di bungkusnya di tanam di ketinggian 1.300 mdpl dengan varietas mix dan notenya mango & orange red, walah kabayang buah mangganya yang manis dan orange, jigana ajib da. Eh ada barcode di jilidnya dan pas di scan ternyata alamat websitenya yaitu http://www.tenjobumikopi.com website sederhana tapi patut diacungi jempolnya bahwa ini bentuk ihtiar untuk mendunia.

Maka tak perlu berbasa-basi langsung saja disiapkan aneka peralatan manual brew V60 sederhanaku. Lalu bungkus kopinya dibuka, wuiih rasa harumnya menyambar cuping hidung, seger nian. Segera tuangkan di mesin grinder dengan ukuran 3 agar cocok dengan standar penyeduhan manual.

Kertas filter sudah bertengger di corong V60 dan segera menerima kopi giling kasar untuk segera dilakukan proses penyeduhan manual. Jengjreng.

Proses manual brew V60 berlangsung.

Setelah tuntas tetesan terakhir bergabung di bejana server kaca. Maka beralihlah sejumlah cairan di gelas kaca kecil yang langsung didekatkan ke mulut lalu disruputt…. wuiiih acidity khas winenya terasa mengigit lidah dan memberi kesan ninggal yang khas, ada selarik rasa mangga dan jeruk, meskipun rasa buah mangganya bukan yang matang tapi yang masih mengkal dan haseum (asam)nya yang terasa… nyengir dikit yaa…

Bodynya cenderung bold karena juga dilengkapi dengan takaran 18 gram dan panas air seduhan via dispenser sekitar 86 – 88° celcius saja. Maka dominasi body dan acidity arabica wine karaha ini mendominasi.

Setelah 3 kali menyeruput kopi di gelas kaca maka perkiraan akan lebih segar dan bisa melanjutkan mengerjakan tugas kantor yang dari tadi sudah stanby di laptop menanti aksi ketak – ketik dan geser geser kursor serta pijt enter. Sementara diluar sana hujan masih terus mengguyur bumi ditemani suara gemuruh guntur yang bersahutan serta kilatan petir bagaikan cahaya blitz kamera alami yang sedang mengcapture fragmen – fragmen kehidupan.

Ternyata segar dan cèngharnya tidak lama, hanya 15 menit saja. Setelah itu kantuk semakin tidak tertahan dan akhirnya memutuskan untuk menyudahi aktifitas malam hari ini dan beralih ke kamar untuk menjemput mimpi dan memberi keadilan kepada raga agar beristirahat dari segenap aktifitas yang bejibun.

Tulisan ini dituntaskan setelah terbangun tadi dini hari. Badan segar dan bersiap memaknai perjalanan kehidupan hari ini. Selamat pagi, Wassalam (AKW).

Author: andriekw

Write a simple story with simple language, mix between Indonesian and Sundanese language.

One thought on “Menikmati Arabica Wine Karaha”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: