TURK KAHFESI – Sruput Kopi Turki.

Nikmati kopi sambil merenungi keadaan ini

BANDUNG, akwnulis.com. Silaturahmi itu mendatangkan rejeki, maka jagalah dan perluas jaringan dan jangkauannya maka aneka rejeki bisa tersaji, begitu kata tuntunan agami eh agama.  Trus jangan lupa, rejeki dari silaturahmi bukan berbentuk duniawi atau produk tertentu saja yang bisa dinikmati secara badani, tetapi kesehatan jiwa karena tertawa bersama atau rasa aman karena kebersamaan, itu juga harus disyukuri sebagai bagian dari rejeki.

Kali ini ingin berceritera tentang hadirnya kopi turki beserta prosesi menikmatinya. Datangnya kopi turki ini berawal dari seorang mitra yang melaksanakan umroh dilanjutkan ke turki dan sekitarnya. Nah sebuah rejeki silaturahmi hadir disini karena ternyata ingat sama rekan di tanah air yang sedang belajar ‘mencintai kopi dengan apa adanya’.

Maka disaat sudah kembali ke tanah air dan ada karantina pribadi dulu, barulah pertemuan dilakukan dan sekaleng kopi asli turki berpindah tangan. Tentu ucapan nuhun dan terima kasih menjadi pembuka dilanjutkan aneka cerita tentang perjalanan umroh dan pengalaman menikmati wisata di turki. Sementara sekaleng kopi turki sudah beralih tangan dan siap untuk dinikmati bersama kawan-kawan. Sakali deui hatur nuhun.

Sore harinya sudah tidak sabar untuk segera menikmatinya, dengan catatan jangan dinikmati sendiri. Tetapi nikmati bersama dengan kawan-kawan di kantor sekaligus menyamakan persepsi rasa dari kopi turki ini.

Dari sisi penampilan kalengnya tentu meyakinkan dengan warna silver dan kelir coklat elegan dilengkapi tulisan yang mudah dibaca ‘TURK darma sakizi KAHFESI’ atau singkatnya TURK KAHFESI alias kopi turki. Ada keterangan juga bahwa ini berasal dari biji kopi arabika dan telah dihaluskan sehingga bentuknya bubuk lembut ini cocok untuk digunakan metode tubruk, metode campur ataupun mencoba menjadi espresso baik mesin ataupun rockpresso, eh bisa juga dengan mokapot.

Padahal sebenarnya untuk tradisi pembuatan kopi turki asli adalah dipanaskan diatas pasir yang panas dengan tempat khusus bergagang panjang yang disebut dengan Cezve. Hanya saja berhubung peralatan khususnya belum punya, maka seduh tubruk pelan-pelan saja untuk hasilkan sajian kopi yang menyenangkan.

Rombongan penikmat pertama adalah bapak Haidar dan Pak Annas plus Den Devi dilanjutkan periode kedua adalah pasangan seniman multi talenta aset dinas yaitu Aki Edi Bihun dan Mang Dahen Dadang Hendra serta Kang Teguh ahli musik yang auto bernyanyi pada saat disajikan Turk Kahfesi dengan judul ‘Susuruputan’, ini dia Videonya KLIK Disini.

Setelah sruputan ini memenuhi mulut dan mengurung lidah dengan rasa khasnya yaitu rasa rempah-rempah yang agak asing dengan perbendaharaan rasaku. Yang paling dominan adalah rempah kapulaga dan jinten hitam serta terasa ada rempah lainnya yang memang belum tahu namanya.

Semua sepakat dari 2 tim penikmat kopi ini menyatakan bahwa dominasi rasa rempahnya relatif dominan dengan tetap rasa kopinya yang bermakna tidak hanya di Indonesia tetapi juga mancanegara.

Pahitnya kopi cukup bulet dan dengan seduhan sederhana air panas tanpa gula menghadirkan sensasi sruputan berbeda dengan aroma rempah yang khas Turkhis Coffee. Alhamdulillahirobbil alamin.

Demikianlah untuk cerita menikmati kopi turki kali ini menjadi sebuah kesempatan untuk merenungi hadirnya kopi lintas benua dengan sensasi rasa berbeda, Sruput.. Wassalam. AKW.

Author: andriekw

Write a simple story with simple language, mix between Indonesian and Sundanese language.

3 thoughts on “TURK KAHFESI – Sruput Kopi Turki.”

  1. Smangath Pak Sekdis dengan tetap setia ditemani srupuutnya kohitala dari berbagai cita rasa kopi berbagai daerah bahkan negara👍👍🙏

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: