TERBANG lagi.

Alhamdulillah, bersua kembali dengan udara eh bandar udara.

JAKARTA, akwnulis.com. Ketika kaki perlahan menjejak di area keberangkatan bandara cengkareng atau soekarno hatta ini, ada perasaan yang bercampur baur. Rasa senang karena akan kembali terbang dengan pesawat begitu menguat. Namun terselip rasa hawatir jikalau tidak lolos metal detektor dan harus bulak balik diskusi dengan petugas bahwa titanium yang terpasang di kaki kiri adalah bagian dari penyembuhan tulang yang patah. Juga hadir sejumput sedih jika mengingat beberapa tahun lalu praktis tidak bisa kemana-mana dengan alasan keselamatan akibat ancaman virus covid19.

Terasa seperti kembali menjadi orang baru yang akan naik pesawat dan exited bingit pas masuk bandara. Terasa ada kebahagiaan tersendiri disaat proses tiket otomatis dengan bermodal kode booking, lalu antri untuk menitipkan bagasi hingga bergerak untuk pemeriksaan selanjutnya menuju keberangkatan pesawat.

Pas memasuki pemeriksaan detektor logam, jantung sedikit kencang berdenyut. Khawatir urusan logam di kaki kiri menjadi hambatan. Ternyata pertanyaan signifikan sang petugas adalah,

Minta data vaksin ke3 di aplikasi peduli lindungi”

Maka segera smartphone disodorkan, dilihat sekilas, cocokkan dengan data. Tring. Selesai. Tiket dicetak dan berada di tangan, “Woooi, jadi terbang!” Sebuah teriakan dalam hati.

Selangkah demi selangkah mendekati metal detektor, arloji dan ikat pinggang sudah ditanggalkan, kecuali harga diri tetap dipertahankan. Semuanya Disimpan di kotak plastik kecil untuk masuk pemeriksaan. Setelah itu berdiri antri menuju metal detektor pemeriksaan diri.

Selangkah
Dua langkah
Lewati metal detektor.
Sepi.

Jadi penasaran, balik lagi deh dan mengulangi gerakan tadi. Satu langkah dua langkah memasuki metal detektor. Sepi juga, Alhamdulillah. Ternyata titanium yang tertanam di kaki kiri tidak menjadi masalah. Hayu bergerak.

Tiket di tangan coba dibaca, penerbangan ini di Gate 21. Ternyata Gate 21 di Terminal 3 itu sungguh terasa jauh tapi dekat. Jauh karena kondisi kaki kiri yang tidak boleh dulu beringsut dengan cepat dan cekatan sehingga menjadi ‘andalemi’ dan bergerak perlahan tapi pasti. Untung saja check innya lebih awal sehingga waktu menuju boarding masih cukup lama. Nah terasa dekat karena semangat memulai kembali petualangan tugas baru dengan menggunakan pesawat, jadi pengen cepet cepet hehehehe.

Akhirnya seiring pemeriksaan terakhir dengan memperlihatkan KTP dan tiket, langkah pasti menuju garbarata yang menjadi penghubung area bandara dengan pesawat Airbus A230  untuk mengantarkan raga meninggalkan pulau jawa. Selamat terbang kembali diriku. Wassalam (AKW).

Author: andriekw

Write a simple story with simple language, mix between Indonesian and Sundanese language.

3 thoughts on “TERBANG lagi.”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: