
JOGJA, akwnulis.com. Sebuah kebersamaan dengan keluarga tidak hanya dijalani tetapi harus juga diciptakan ataupun sedikit dipaksakan. Karena dengan kesibukan rutinitas yang mendera setiap hari baik di hari kerja ataupun (sesekali) disaat weekend memang perlu di manage dengan baik.
Apalagi umur anak yang beranjak menuju 7 tahun, sebuah momentum kebersamaan yang harus dirutinkan. Karena seiring bertambah usia anak, mereka akan punya dunia sendiri dan cenderung malas jika berkegiatan bersama orangtua (kata para senior eh teman, saudara dan kolega yang rata-rata anaknya sudah beranjak masuk bangku kuliah atau sekolah menengah atas).
Maka jika ada sempat dan waktu yang tepat, manfaatkanlah berkegiatan bersama. Ayah ibu dan anak dalam suasana yang berbeda dari rutinitas yang ada. Salah satunya adalah membuat sebuah bentuk sasaran bersama atau tema yang sama.
“Apa kira-kira yang menyatukan kami?”

Jawabannya adalah jalan bersama, dalam suasana berbeda dan menikmati sajian makanan atau minuman yang disukai bersama. Kalau bapaknya jelas kohitala, berarti pilihannya manual brew coffee dengan metode pour over, V60, plat bottom atau kalau ada dengan shyphon dan ini adalah golongan sajian kopi tanpa gula.
Istri jelas memilih kopi juga tetapi ditemani fresh milk atau steamed milk, maka cafelatte, capucino, picollo atau affogato yang menjadi pilihannya. Sementara anak semata wayang juga sudah punya pilihan menu minuman lho, yaitu babycino dan hot chocolatte, lengkap khan… berarti tempatnya sama yaitu kedai kopi atau cafe kopi…. cusss berangkaaat.
Supaya lebih bermakna dan menantang, maka bingkai pencarian kopi ini ngikutin gaya generasi z dan millenial yaitu dengan kata kunci ‘hidden gems‘.

Jadi mari kita hunting tempat kopi yang tersembunyi, tentu versi kami. Berarti tidak perlu jauh tetapi memang relatif tersembunyi. Kebetulan kali ini, kami bertiga sedang beredar di Kota Jogjakarta.
Tempat pertama di sekitar daerah Sagan, dengan mengandalkan info dari Intagram lalu ditindaklanjuti dengan searching di google map plus didampingi sopir yang cukup hafal jalan ninja, maka tempat menikmati kopipun dapat ditemukan.
Namanya TEKOFF coffee & roastery, sebuah tempat ngopi yang homy. Jauh dari kebisingan jalan raya dan sepintas jika melewatinya tidak terlihat keramaian penikmat kopi. Hanya banyak motor parkir saja. Satu dua mobil yang parkir pinggir jalan. Pas melangkah masuk awalnya agak ragu karena ternyata banyak sekali yang lagi kongkow dan anak muda semua. Tapi cuek aja dan mencoba masuk menuju sang barista yang sedang beraksi.

Ternyata di dalam terdapat ruangan lagi yang ber-AC dan relatif kosong karena mayoritas pengunjung menggunakan tempat diluar untuk ngopi sambil merokok serta memang spacenya lebih luas. Nama IGnya @tekoffyk.
Kami bertiga leluasa ngobrol dengan mas Kiki, baristanya. Jelas pesanan kopinya kohitala, manual brew V60 dengan biji terbaiknya… eh ternyata arabika puntang… mantabbs. Istriku memilih cafelatte dan anak tersayang menunjuk hot coklat. Berhubung anak kecil ini cerewet dan nanya terus tentang kafe ini, ternyata dikasih bonus, segelas babycino, Alhamdulillah. Tidak lupa sopir juga pesan kopi susu gula aren dan menikmatinya di area luar karena sambil merokok.
Sebuah kebersamaan yang dapat dinikmati sesuai keinginan hati. Kopinya dapet, kumpul keluarga kecilnya juga. Sebuah kesempatan berharga yang akan menjadi kenangan indah disaat anak kesayangan ini beranjak dewasa.

Hidden gems tentang kopi yang kedua dan seterusnya adalah… tunggu ditulisan selanjutnya hehehe. Pantengin aja blog ini. Hatur nuhun. Wassalam (AKW).
****
TEKOFF Coffee & Roastery
GK 5 1053B Jl. Sagan Tim, Terban. Kec Gondokusuman Kota Yogyakarta.
Mantap banget pa sekdis pagi2 udah ngopay
LikeLike