Kopi Monju

Hayu ah kita Srupi… Sruput hepi.

BANDUNG, akwnulis.com. Jumat pagi adalah saatna menggerakkan kaki sambil menemani otot meregang bersama helaan nafas kesegaran. Tapi ingat, dengan catatan memang tidak ada kegiatan  dinas di pagi hari.

Tentu dilihat dulu penjadwalan kegiatan kali ini. Medio jam 07.30 sampai 09.00 wib relafif aman, nah selanjutnya jadwal padat merayap baik yang hadir online dan offline.. meluncuur.

Kamu mah meluncur aja, emangnya mau ski air atau ski di es ya?”

Aduh bestie ini mah hanya ungkapan, meluncur itu artinya berangkat cuy”

Ya udah capcus”

Langsung pasang posisi start dan aktifitas ber-skuter berlangsung. Kaki kanan lebih dahulu lalu kaki kiri dan mengayunlah bergantian dan bergerak semakin cepat sehingga jika dilihat secara kasat mata, kaki ini seperti berputar. Itulah makanya disebut skuter yang asal katanya sukuter alias suku muter (kaki berputar).

Jangan lupa niatkan olahraga dengan basmalah juga pake jam gelang penghitung langkah supaya ada ukuran dan bukti berskuter pagi ini. Melangkaah.

Menyusuri trotoar sepanjang jalan Riau atau LLRE martadinata, belok kanan ke jalan citarum, lewati sisi timur gedung sate hingga memasuki jalan diponegoro dan menyusuri pinggir gasibu. Akhirnya menyebrangi jalan raya paspati menuju area monumen perjuangan rakyat jawa barat. Lumayan skuter 40 menit dan dapat 3.882 langkah.

Tiba di area monumen perjuangan jawa barat atau MONJU atau MONPERA.. disambut dengan keramah tamahan teman – teman yang bertugas disana. Menemani berkeliling termasuk memberi suguhan segelas kopi panas yang nikmat.

Tring…
Muncul ide.

Segelas kopi yang disajikan langsung diboyong ke pelataran monumen perjuangan. Sambil berkeliling melihat hasil kerja pemeliharaan monumen sekaligus memilih spot poto yang tepat.

Tapi, Sebuah keindahan hadir dengan penelungkupan. Yup nangkuban atau telungkup di lantai hangat pelataran monumen langsung dijalani demi hasilkan angle photo yang tepat. Nangkub gan.

Keceng dan cetrek, cetrek, cetrek.

Motretnya pake hape aja, da ini mah cuman hiburan.  Jadi inget istilah baheula, ‘No Pain No Gain’… pengen gambar yang indah, maka telungkuplah hehehehe.

Selamat menikmati pemandangan dan dijaga oleh secangkir kopi. Wassalam (AKW).

Author: andriekw

Write a simple story with simple language, mix between Indonesian and Sundanese language.

2 thoughts on “Kopi Monju”

  1. “No Pain No Gain “….Pas brother..the bigger the pain..lami lami pingsan oge..asa nyeri nyeri teuing, teu kiat…he he

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: