
BANDUNG, akwnulis.com. Momentum peralihan tahun masehi kali ini bertepatan juga dengan momentum perubahan pak bos di kantor. Otomatis berbagai penyesuaian menjadi tantangan tersendiri karena bukan hanya administrasi dalam bentuk coretan tahun yang biasanya 21 menjadi 22 akhirannya. Ini klo nggak konsen masih salah – salah lho. Terutama untuk coretan basah di kertas. Klo via aplikasi mah langsung aman… 2022. Meskipun ada shock juga 24 jam karena beberapa aplikaai penting terkait gawean error, nggak bisa diakses… tapi bentar ketang, sekarang udah baikan lagi seperti hubungan aku, dia dan kau hehehehe.
Nah pergantian pimpinan ini yang juga harus disikapi dengan bijak, cepat dan humanis… halah banyak jargon. Tapi yang terpenting adalah satu kata yaitu ADAPTASI.
“Apa yang dimaksud adaptasi?”
Terjemahan bebasnya versi aku mah yaitu PENYESUAIAN. Jadi bagaimana segera menyesuaikan dengan pola kerja, budaya kerja dan sifat pimpinan yang baru.
Bagaimana dengan pimpinan lama?… pimpinan lama tetap harus kita hormati, jaga komunikasi dan menjadi bagian tidak terpisahkan dalam perjalanan kita sebagai birokrasi sekaligus sebagai orang tua yang mewarnai sikap perilaku dan tata kerja kita.
Ada juga yang berpendapat bahwa ADAPTASI itu penting, karena ada hurup P dan S.
“Maksudnya gimana?”
“Ih telat kamu mah, coba hilangkan hurup P dan S nya”
Sesaat berpikir… kriiik…. kriik…. krikkk
“ADAPTASI, dicoret P dan S nya…. ADA TAI…. waaah bauuu… sialan ih, kirain apaaa”
Akhirnya paham juga heuheuheu…
Nggak nggak ini mah iseng kawan.
Yang pasti penyesuaian itu ada dalam setiap detik kehidupan, karena hakekatnya kita aemua memang akan selalu berubah seiring waktu yang tak kan berhenti barang sedetikpun. Jadi pergantian kepemimpinan adalah hal yang biasa, pergantian jabatan juga sebuah kelumrahan karena itulah rumus dunia fana.
Nah untuk catatan pribadi ada hal yang harus konsisten, konsisten dilakukan dalam segala perubahan ini.
“Apa itu kawan?”
Hehehe pertanyaan kepo langsung menyeruak, jawabannya sederhana, MENULIS.
Menulis selalu dan selalu menulis, minimal di blog pribadi www.akwnulis.com dan di grup menulis di medsos serta membuat buku keempatku.
Idealnya ikut juga menulis terkait kedinasan, tetapi ternyata momentum kemarin akhir tahun pabeulit dengan pergantian kepemimpinan di kantor sehingga waktu yang ada habis bersama prioritas tugas yang ada.
Tema menulisnyapun tetap konsisten bahwa yang paling rutin dilakukan adalah berkaitan dengan KOPI, si biji hitam misterius, lalu kuliner dan terakhir adalah tentang tulisan singkat fiksi FIKSIMINI BASA SUNDA.
Meskipun memang belum menulis setiap hari tapi minimal seminggu sekali ada 2 tulisan singkat yang hadir di blogku dan 1 tulisan fiksimini basa sunda. Seperti tulisan fiksimini bertema pergantian tahun 2021/2022, silahkan klik saja SATAUN CINGOGO.
Itu dulu celoteh malam ini, selamat mensyukuri dunia fana dan jangan bosan beradaptasi. Wassalam (AKW).
***
Duh mantap sate sosis di tahun baruan
Pak sekdis…
LikeLike
Tahun Baru
Adaptasi Baru
Semangat Baru
LikeLike