
BANDUNG, akwnulis.com. Hari terakhir di penanggalan masehi sedang dijalani. Tak terasa kenikmatan hidup di dunia sehingga setahun lamanya akhirnya berakhir di 31 desember 2021. Banyak rencana kegiatan yang muncul di benak ini untuk memanfaatkan hari terakhir tahun ini, termasuk mengikuti tim monitoring dan evaluasi tempat wisata di sekitar bandung raya.
Tapi kembali, niat beredar tipis-tipis diurungkan karena dengan berbagai pertimbangan seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya diputuskan untuk ‘jaga kantor’ saja seperti biasanya. Karena hal – hal administratif menjadi menjadi super penting di saat pergantian tahun ini, terutama yang terkait penganggaran. Baik secara phisik ataupun via input aplikasi.
Ternyata benar putusan yang diambil, beberapa urusan harus dituntaskan hari ini. Karena besok adalah tahun depan, tahun 2022.
Diawali rapat pembahasan penyesuaian anggaran di pelataran belakang monumen perjuangan, dilanjutkan rangkaian pertemuan di riau 209 baik dengan mitra juga dengan bapak bos yang baru plus menghadiri alih jabatan beberapa rekan yang memegang amanah menjadi pejabat fungsional adyatama pariwisata dan ekonomi kreatif.
Paling krusial adalah pertanggungjawaban anggaran, dilanjutkan dengan pengajuan gaji januari 2022. Juga peralihan jabatan dari bapak bos, mempengaruhi juga proses perubahan secara administratif. Itu semua harus dituntaskan di hari terakhir ini.

Sambil menjalani hari, rasa ingin menikmati sajian kopi datang dengan sendirinya. Tapi kopi asli, kohitala.
Sebenernya pas rapat pagi di pelataran Monju sudah hadir traktiran kopi, produk Kopi Manja, hanya saja karena bergula sehingga secara halus ditolak dan akhirnya menjadi milik teman yang datang belakangan dan memang kehausan.
Setelah makan siang hadir kembali kopi bergula, kali ini Kopi Djawa tak bisa ditolak karena sudah tersaji dan dinikmati bersama bapak bos baru, Alhamdulillah.
Namun jiwa kohitala tetap berontak dan berharap meraih kenikmatan dengan sajian kopi tanpa gula dengan metode manual brew… aww sakaaw.
Akhirnya setelah kokoreh di dapur kantor, tersisa sebungkus kopi drip dan semoga bisa mememuhi kegundahan ini. Kopi drip bag Red cherry… lumayaaan.
Langsung buka dan… halah clingak clinguk, cangkirnya kok nggak ada?… ya sudahlah gelas gede tempat air putihku bisa dijadikan tempat sajian…. dan jadilah bernama KOPI BEKONG.
Tahu khan bekong?.. sebutan untuk gelas gede dari alumunium.. ya meskipun ini gelas kaca tapi ukuran sebekong juga…. heuheu maksa.

Hasil seduhannya langsung disruput, lumayan ada rasa kopi asli yang hadir meskipun hanya selarik tapi lumayan sedikit mengobati kerinduan yang memuncak ini.
Sruputan dua kali langsung tandas, kenikmatan segera berimbas dan semangat kembali beringas untuk mempercepat penyelesaian tugas di akhir tahun yang akan segera melewati batas dan menyongsong tahun 2022 dengan bergegas. Wassalam (AKW).