Backpakeran di Bobobox Jogja.

Perlu dicoba pengalaman berbeda, backpakeran di kota Jogja.

JOGJA, akwnulis.com. Sebuah pengalaman dalam perjalanan kehidupan adalah catatan penting yang harus dimaknai sebagai bagian takdir yang memiliki makna tersendiri. Begitupun sebuah keinginan dan kepraktisan pengambilan keputusan tentu berimplikasi kepada hasil dan nilai – nilai penting yang menjadi pegangan diri.

Begitupun cerita kali ini, dikala datang ke Kota Jogjakarta ternyata terlalu pagi alias dini hari sudah menginjakan kaki di stasiun Tugu, maka berbagai pilihan hadir untuk menjadi kepastian. Pilihan standar sih gampang, segera menuju hotel tempat acara dan lakukan “early check in”. Namun ada pilihan lain yang mungkin bisa menambah khazanah cerita diri dengan sesuatu yang berbeda.

Alternatif kedua sudah membentang di depan mata, seorang sahabat yang menjadi pejabat teras di kota Jogja sudah mengontak dan mempersilahkan datang ke rumahnya untuk sekedar mandi dan beristirahat di pagi yang dingin ini, lokasi sudah di share tinggal ikuti dengan google map. Makasih ya dok.

Tetapi ada desakan lain yang mengingatkan masa lalu, dikala datang ke kota Jogja dengan budget pas pasan. Memilih hotel super murah di sekitar jalan Malioboro untuk sekedar istirahat dan mandi sebelum dilanjutkan dengan beredar di seantore eh seantero tempat wisata yang tersebar. Tapi itu dulu, 20 tahun lalu. Hanya memang sebuah memori begitu mudah hadir kembali seakan baru terjadi kemarin sore atau beberapa waktu yang lalu.

Ini yang menjadi pilihan, tentu dengan menentukan hotelnya yang kekinian alias backpakeran yang tetap mengusung CHSE*) serta uptodate.

Sambil berjalan menyusuri trotoar di area stasiun Tugu Jogja, jemari bergerak lincah di smartphone mencari alternatuf hotel buat backpakeran. Tak terasa kaki bergerak melewati area selasar Malioboro dan memasuki ujung jalan malioboro sebelah utara dan keadaan masih hening sepi serta damai. Ditemani beberapa petugas kebersihan yang sedang menunaikan tugasnya.

Tring, ternyata terdapat hotel capsul hanya selemparan batu, alias berada di jalan malioboro.. yeaah. Langsung di telepon dan ternyata kamar masih ada… meluncurrr… eh melangkahhh…

Damainya jalan Malioboro dan bersih, menenangkan jiwa dan rasa. Sambil langkah terus bergerak dan akhirnya tiba di tempat. Sebuah pintu dengan logo ‘Bobobox’. Langsung ditarik dan terbuka, langsung disambut tangga.. naiklah. Ternyata resepsionisnya di lantai 2.

Proses registrasi singkat dan cashless serta semuanya full aplikasi. Jadi wajib bawa hape yang ada playstorenya. Karena yang belum punya aplikasi, kudu install dulu. Bayar online, atau debit dan kuncinyapun steril karena berbentuk barcode di aplikasi smartphone dan tinggal di scan nanti depan pintu kamar kapsul untuk membukanya, keren khaan.

Tak lupa langsung ambil photo dan video untuk bikin konten yutub amatiran, yang penasaran monggo buka channel yutubku di @andrie kw – Nginep sejenak di Bobobox Malioboro Jogjakarta.

Mendapatkan kotak kamar nomor 36. Eh iya sebelum masuk. Sepatu atau sandal yang kita pakai harus disimpan di loker dan terkunci, sementara masuk ke area kotak menggunakan sandah hotel.

Tiba di kotak nomor 36, dekatkan smartphone yang ada barcodenya ke sensor kunci dan ‘klik’… pintu terbuka, sebuah kotak tidur yang bersih bernuansa putih menyambut dengan ceria.

Langsung buka koper pinkku dan bergegas mengambil handuk dan perlengkapan baju pengganti.

Langsung mandi?”

Ya iya, badan lengket gini semaleman di kereta juga keberangkatan mendadak sehingga pontang panting persiapan plus ngantri antigen yang lumayan banyak orang” (ini diskusi sendiri ya guys).

Kamar mandinya terpisah, tetapi kebetulan dekat sekali dengan kotak nomor 36. Tinggal belok kanan. Kamar mandinya dipisahkan antara kamar mandi laki-laki dan perempuan. Untuk kamar mandi laki-laki terdapat 4 toilet dengan WC duduk dan 3 ruang shower untuk mandi tentu didepan terdapat 2 wastafel lengkap dengan kaca dan hairdryer.

Karena ini masih jam 03.30 wib maka masih sepi dan bersih. Leluasa untuk BAB dan mandi untuk.menyegarkan diri…. currrr… air hangatnya menyirami tubuh.. segaar. Oh ya, sabun cair dan shampo sudah ada tersedia. Handuk juga tersedia di kamar… cuma sikat gigi dan odol musti bawa sendiri.

Udah ah, kembali ke kamar kotakku. Jangan lupa bawa hape. Karena kunci kamar barcode ada di hape.

Buat para pembaca yang phobia ruang sempit, mungkin ini menjadi tantangan. Tetapi yakinlah bahwa kamar kotak yang tersedia disetting bersih serta sentuhan modern menggunakan teknologi. Dari mulai check ini, buka pintu kotak kamar hingga di dalamnya. Ada panel yang touch screen yang bisa mengatur warna lampu kamar sesuka hati. Baik dipijit manual untuk ganti warna ataupun dibuat otomatis kayak di club malem di masa lalu hehehehehe. Ada pilihan untuk musik ‘sleep meditation’ yaitu suara air sungai mengalir dengan gemericiknya atau suara hutan alami ditambah pengaturan volume suara. Plus ada aplikasi bluetooth jika ingin disambungkan dengan smartphone kita dan tombol pembuka dan pengunci pintu… canggih khan?..

Satu lagi yang menjadi hikmah penting dikala terdiam telentang di kotak sempit ini adalah mengingatkan diri ini akan sebuah tujuan hidup akhir kita. Kita akan kembali sendiri, menghadap Illahi robbi dalam sebuah kotak kecil dan tertutup tanpa penerangan serta gelap, dingin dan basah kecuali kita memiliki amalan yang baik serta rangkaian doa dari anak – anak sholeh sholehah di saat berada di liang lahat suatu saat nanti. Semoga kita, kami, diri ini bisa kembali dalam keadaan husnul hotimah, Amin Yaa Robbal Alamin.

Sebelum mencoba terlelap, menikmati berbagai fasilitas kotak yang praktis dan modern ini juga mengabadikan berbagai fasilitas lainnya diluar kotak serta tak lupa mencari mushola di lantai 5 dan menunaikan shalat shubuh beberapa detik setelah adzan berkumandang.

Oh ya disini tidak ada breakfast, hanya tempat beristirahat dan membersihkan diri saja. Tapi jangan khawatir samping kanan kiri dan depan hotel banyak pilihan makanan tersedia.

Sebagai catatan, ini adalah pengalaman kedua menikmati dan memaknai sebuah pengalaman masuk kotak eh pods yah, yang pertama adalah POD RAIL TRANSIT SUITE STASIUN GAMBIR dengan tipe pods untuk single dan sekarang di BOBOBOX PODS MALIOBORO memilih yang tipe double.

Selamat backpakeran dan menjalani hikmah kehidupan. Wassalam (AKW).

***

Lokasi : Bobobox Pods Malioboro
Tipe kamar kotak : Double
Harga 195K/malam

*)CHSE adalah singkatan dari Cleanliness, Health, Safety dan Enviroment, atau terjemahannya adalah standar nasional dan internasional untuk hotel dari sisi kebersihan, kesehatan, keamanan, dan dukungan terhadap lingkungan dengan berbagai indikator.

Author: andriekw

Write a simple story with simple language, mix between Indonesian and Sundanese language.

5 thoughts on “Backpakeran di Bobobox Jogja.”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: