
CILANDAK, akwnulis.com. Pertemuan yang tidak disengaja menghadirkan sejumput rasa. Karena kesan pertama begitu melekat di dada. Pada saat sebuah kebutuhan hadir mendesak maka keberadaanmu menjadi begitu penting dan dinantikan.
Diawali dari sebuah kepentingan maka mengkristal menjadi kebutuhan, sementara ketidakhadiranmu membuat sedikit galau. Karena biasanya tidak pernah tertinggal, kali ini ternyata tidak ada ditempat biasanya.
Padahal betapa hadirmu menjadi penentu, memberikan sentuhan hakiki agar penampilan tetap terjaga dan rapi.
Akhirnya dengan modal pertukaran suara di media telepon kabel, datanglah dirimu dan terasa dunia lebih indah. Apalagi melihat bahan dasarnya yang begitu alami, melengkapi rasa senang dan tenang untuk tampil malam ini.
Hingga pagi dirimu menemani dan tak lupa terus berada di saku kiri agar menjaga setiap langkah kaki dan gerakan raga mengarungi detik demi detik takdir kehidupan yang harus dijalani.
Tetapi kebersamaan yang indah ini tidak berlangsung lama. Sebuah perpisahan hadir dengan tiba – tiba. Membuyarkan harap dan menyesakkan rasa di dada.

Betapa tidak, kebersamaan 1 x 24 jam lebih dikit bersamamu harus berakhir hanya ditandai suara ‘krek’, pada saat paha kiri depan beradu dengan ujung tiang yang tak terlihat menghadang di depan karena mata sedang memandang pemandangan indah di sebrang jalan.
Terbelah dua dan terdiam dalam kebisuan kata. Tuntas sudah tugasmu menjaga penampilanku. Sebagai penghormatan terakhir sebelum akhirnya kita harus berpisah, maka meskipun telah patah tetapi dokumentasi abadi dengan bersanding bersama sajian kopi menjadi kenangan tersendiri.
Selamat jalan sisir kayuku.
Pertemuan kita singkat tetapi memberikan sejuta ingat. Bahwa dibalik jumpa tersimpan potensi duka, dan dibalik kepergian ada hikmah tentang kebersamaan. Wassalam, Have a nice weekend kawan. (AKW).
Euleuuh…ternyata pondok umur eta sisir teh Pak?? Yaah begitulah sifatnya barang pasti aya reksakna,aya waktosna dalah urang oge jalmi kitu aya ajalna nu tos di tangtoskeun. Wilujeng malem Ahad mugia kabarokahan ti Alloh kanggo Bapak srg kulawargi
LikeLiked by 1 person
Amiin… Nuhun
LikeLike
Sisir indah berbahan kayu yang unik…dengan warna natural alami…sayang usianya pondok ya pak.
Salam sehat selalu Pak Sekdis dan keluarga๐
LikeLiked by 1 person
Leres pisan, sebentar tapi bermakna..
LikeLike
Begitu penasaran baca sampe habis, dengan menebak2 siapa dia??…eh ternyata sisir kayu indah๐๐
Semoga ada penggantinya yg lebih awet..๐๐
LikeLiked by 1 person
Asyiaap….. terima kasih pak bos.
LikeLike
Muhun pak pertemuan pasti ada perpisahan, tapi bukan berarti perpisahan selamanya, begitu pula sisir yang patah bukan berarti di buang tapi menjadi kenangan.
LikeLiked by 1 person
Begitulah, sebuah benda sederhana ternyata sarat makna.
LikeLike