RIAU209, akwnulis.com. Termenung memandang temaram malam yang menelusup dari sudut jendela ruang kerja, ternyata sesosok gelap telah melingkupi di luar sana.
Sementara di hadapan mata masih terserak segudang harapan dan permintaan. Bertebaran di atas meja, di samping PC juga berjejal di dalam layar laptop yang hampir 12 jam tetap terjaga.
Malah di sela kursi dan di lantai bawahpun ternyata serpihan harapan itu ada.
Perlahan jemari bergerak menggenggam senjata andalan, sebuah pulpen sakti bertinta biru. Digoreskan sedikit di putihnya kenyataan, dan byaaar…… suasana malam yang kelam berubah menjadi terang benderang.
Coret lagi di kertas lainnya, maka muncul cahaya mercon dan petasan kecil warna warni. Jemari menari dan bergerak lincah untuk menemui semua pemgharapan yang sudah lama menanti diberikan sentuhan – sentuhan.
Tuntas dengan si pulpen sakti dilanjutkan dengan sentuhan akhir di layar laptop. Hanya memberikan sejumput senyuman digital dan satu klik persetujuan, menghadirkan sejuta emoticon kelegaan dan perlahan tapi pasti semua pamit menyisakan layar laptop yang putih bersih, Alhamdulillah.
Sebelum meninggalkan semuanya, ritual pamungkas adalah bercengkerama dengan sikopihitam penggugah rasa dan sepiring kecil salad warna warni yang setia menunggu dari siang tadi. Setetes demi setetes membasahi tenggorokan dan kunyahan salad melengkapi perubahan malam temaram menjadi pekat karena mentari telah sembunyi di balik harap. Wassalam (AKW).
perbaduan sempurna, kopi pait dan sayuran seger lebih sehat
LikeLiked by 1 person
Betul…. minimal sehat dan kuaat ngantuuk
LikeLike
Tidak ketinggalan kopi hitam selalu ada, mamtap Pak sekdis.
LikeLiked by 1 person
Harus ituuuh….
LikeLike