KBB, akwnulis.com. Bersua dengan kamu memang tanpa sengaja, tetapi kerling mata dan gesture tubuh indahmu mendadak mempesona.

Tak bisa mata lepas dari gemulainya, padahal jelas kamu bukan siapa-siapa.
Mencoba menahan diri untuk terdiam dan seolah tak peduli, tetapi tarikan keinginan begitu kuat untuk mendekatimu. Merasakan dan melihat lebih rinci tentang segala keindahanmu. Dilihat dan diamati seksama setiap senti tubuhmu yang mewakili betapa Maha Besarnya Illahi. Menciptakan mahluk indah yang begitu rinci dan seksi.
Tapi, setelah begitu dekat denganmu. Barulah disadari bahwa ada gelitik geli dalam hati melihat bulu halusmu dan berbagai sudut tubuhmu yang meruncing dan menghadirkan kegarangan dalam kelembutan.
Terpaksa akhirnya menahan diri dan harus memastikan bahwa kehadiran dalam pertemuan ini harus tetapi menjaga jarak menghindari persentuhan dan menjaga perasaan.

Karena jika tidak, maka kemungkinan rasa kegelian menyebar dan mungkin ditambah panas dan gatal yang tak berkesudahan.
Selamat menghiasi taman kehidupanku dengan kehadiranmu yang lucu imut meskipun menyimpan rasa geli dan kemungkinan menyebarkan kegatalan hakiki. Ternyata keindahan akan terpancar manakala dilihat dan diamati saja, karena jika diraba maka tanggung sendiri akibatnya.
Happy wiken kawan, Wassalam (AKW).
Tak semua tercipta untuk disentuhπ. Salam kenal dari Jakarta!π
LikeLiked by 1 person
Makasiih, salam kenal jugaa
LikeLiked by 1 person
Puisi yang bagus..perlu dikembangkan untuk mengangkat indahanya alam yg perlu gebrakan…
Mantap lah…πππ
LikeLike
Sensasi duri menggelikan duh tariris pak sekdis ningalina, pasti gatal
LikeLike
Leres pisan pak SekDis… ternyata tidak semua yang indah bisa disentuh yaa….
Tulisan dan bahasanya selalu menarik
Mantap……π
LikeLike