Pake MASKER Yuk.

Minimal pake MASKERnya Guys…

LEGOK EMOK, akwnulis.com. Liburan pergantian tahun disarankan untuk dihabiskan dengan bercengkerama bersama keluarga tetapi karena sebuah komitmen tugas sekaligus menjadi bodyguard ibu negara yang bertugas di instalasi gawat darurat yang juga rentan dengan kemungkinan hadirnya si covid19.

Jadi antisipasi pencegahan menjadi utama, masker tak pernah lepas dari wajah dan selalu menggunakan hand sanitizer atau mencuci tangan jikalau ada kesempatan. Apalagi pas pulang ke rumah, semua pakaian kotor langsung di rendam cairan detergen bersama dettol. Peralatan elektronik, dompet dan pernak pernik segera bergabung di mesin steril untuk menerima paparan sinar ultraviolet selama 10 menit. Tentu smartphone diusakahan dalam keadaan mati demi melindungi aplikasi dan berbagai komponennya dari paparan sterilisasi.

Mandi dan keramas sehari 3x sudah menjadi hal biasa, ini ihtiar sederhana manakala keluar rumah, kemanapun, sebentar atau lama maka wajib melakukan mandi plus keramas. Tujuannya sederhana untuk melakukan pencegahan, sebuah iktiar adaptasi kebiasaan baru dalam suasana dunia yang sedang dilanda pandemi.

Bosankah dengan rutinitas ini?”

Tentu bosan, apalagi orangtua dan anak yang praktis tak pernah keluar rumah. Tapi itulah sebuah kenyataan yang harus dijalani semua. Melatih kesabaran dan ketelitian tingkat tinggi demi menghindari terpapar oleh virus yang tak jelas bentuknya tetapi nyata dampaknya.

Photo : Perlengkapan pencegahan / dokpri.

Nah, dikala melihat media sosial. Terlihat betapa banyak rekan-rekan, saudara-saudari yang beredar berwisata bersama keluarga besar juga tidak sedikit yang mengabaikan penggunaan masker atau pake masker tapi hanya hiasan… ah hanya bisa mengelus dada….. Inilah kenyataan yang ada.

Sulit memang untuk mengendalikan diri dari hasrat beredar dan bersua bersama keluarga, kolega dan handai taulan yang ada apalagi dalam momentum liburan yang memang cukup berharga.

Tapi, pengendalian diri bersama yang sebenarnya bisa mencegah semuanya. Sayangnya tidak semua miliki kendali yang sama, sebagian men-justifikasi bahwa beredar terbatas itu tidak mengapa. Padahal penyebaran covid ini sudah tidak pandang strata, siapapun bisa kena dengan dampak yang berbeda-beda.

Maka cara terbaik adalah kendalikan diri, kendalikan keluarga terdekat kita agar tetap patuh dengan protokol kesehatan yang ada.

Jangan terjebak oleh stigma bahwa orang yang mati-matian mencegahpun itu bisa kena. Itu ranahnya Takdir Illahi Tuhan Yang Maha Kuasa, tetapi jikalau kita sudah berusaha mencegah, insyaalloh hikmah dan berkah akan melindungi kita semuah….

Memang sekarang semua berbeda, serba terbatas dan penuh rasa khawatir yang mendera. Tetapi ingat kawan, kepedulian dan kedisiplinan kita yang akan membuat kita bisa melewati cobaan ini bersama.

Selamat berlibur panjang dan tetap menjaga diri dengan mengutamakan protokol kesehatan.

Minimal pake masker

Minimal itu….

Ah gemes deh, semoga semua diberi kesadaran untuk bersama-sama mencegah penyebaran dengan pengendalian diri dan tak banyak beredar.

Kalaupun harus beredar, maka bersih-bersih raga, peralatan dan juga jiwa ditenangkan sebelum kembali berkumpul dengan keluarga. Wassalam (AKW).