
SUBANG, akwnulis.com. Perjalanan selama 4 hari yang lalu penuh dinamika dan suka duka. Diawali dari sebuah ‘nawaètu‘ memenuhi aspirasi beberapa pihak yang berharap bisa bertatap wajah bertemu phisik secara langsung karena di bulan – bulan yang lalu pertemuan terjadi hanya di layar laptop, PC dan smartphone dengan sebutan virtual meeting yang katanya ‘kurang chemistry karena tidak hadir dihadapan mata dan hati’ heuheuheu.
Padahal itu semua karena sebuah alasan mulia dalam menghindari penyebaran pandemi covid19 yang begitu masif tak pandang bulu bulu apalagi dalam agenda kerumunan yang membuat lengah siapapun jikalau sedang ‘meriung‘ bersama.
Nah, 4 hari ini…. eh 4 hari lalu dicoba dengan menerapkan konsep meeting yang sangat ketat menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid19 jikalau berkeinginan hadir. Pertama adalah konfirmasi wilayah kerjanya bukan zona merah apalagi zona hitam. Bawa hasil rapid test terbaru dengan hasil non reaktif (inginnya hasil tes usap, tetapi lama hasilnya).

Lalu di lokasi acara, disiapkan pengaturan kursi berjarak, tempat cuci tangan sebelum masuk ruang pertemuan. Di dalam di setting meja panjang 2 buah yang berpembatas plastik tinggi untuk menghindari droplet beterbangan selama diskusi. Serta semua wajib menggunakan masker medis plus face shield, bisa bawa sendiri ataupun pakai yang sudah tersedia di goodybag kesehatan yang disiapkan oleh PT BJB Tbk.
Pertemuan maksimal dilakukan hanya 7 – 8 orang serta durasi pertemuan paling lama 60 menit. Diusahakan seminimal mungkin kontak phisik, kontak berkas dan kontak bathin. Sehingga terkadang ada muncul rasa akward dan lucu manakala rapat dimulai dan semua pake face shield, masker dan setiap 15 menit menuangkan hand sanitizer ditangan demi sebuah pencegahan.

Setiap berganti peserta meeting maka pasukan langsung bersihkan meja kursi dengan penyemprotan anti bakteri. Menata kembali dan bersiap memanggil peserta meeting selanjutnya yang datang dari seantero wilayah jawa barat.
Selain itu, yang tidak bisa hadir langsung maka kegiatan evaluasi bulanan tetap berjalan melalui video conference dengan memanfaatkan waktu yang sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Alhamdulilah, 12 BPR tuntas dilakukan evaluasi, tersisa 3 lembaga yang akan dilaksanakan via virtual meeting karena wilayahnya telah diterapkan PSBB yaitu di provinsi Banten.
Ucapan terima kasih tiada hingga bagi jajaran Direksi beserta staf dan Komisaris PT BPR Karta Utama Jabar yang telah all out memfasilitasi 4 hari kegiatan ini di wilayah Ciater Subang sehingga kegiatan evaluasi kinerja bulanan berjalan lancar tanpa halangan berarti.
Hikmah yang ada adalah kerinduan sedikit terobati karena bisa jumpa, meskipun dengan segala pembatasan yang ada. Hikmah lainnya adalah melatih diri untuk cepat beradaptasi dalam bersikap dan berperilaku dalam koridor AKB berdasarkan prinsip protokol kesehatan pencegahan cobid19 eh covid19 dan akhirnya adalah dapat memotret profile lembaga secara komprehensif dalam turbulensi usaha kali ini serta peran komisaris dalam mengawasi dan menasehati menjadi perhatian tersendiri.
Sebuah tahapan tatap muka terbatas ini relatif berhasil mengobati kerinduan perjumpaan secara phisik meskipun tanpa jabat tangan, pelukan formal serta cipika cipiki… apalagi berkerumun. Semua dibatasi demi sebuah ihtiar hakiki selama masa pandemi. Wassalam (AKW).
Alhamdulillah lancar…..meski awalnya rada ribet sareng nu namina protokoler covid tapi kalo dinikmati mah jadi nyaman2 aja … tetap semangat….
Salam sehat dan sukses pak Kabag….
LikeLiked by 1 person
Bravo…👏 selamat berjuang di tengah pandemi, demi nusa dan bangsa, semoga selalu dalam lindungan Allah SWT, sehat selamat dan tetap semangat…untuk kru dan pak Andrie yg selalu tampil necis ☺
LikeLike
Hatur Pak kabag, Evakin nya sukses, dg porotokol.kesehatan yang ketat🙏👍👍
LikeLiked by 1 person
Sami2 bu, tentu atas arahan dan bimbingan Ibu, semuanya bisa lancar dan selamat.
LikeLike
Only one word from me… make it better brother… I know you can do it
LikeLiked by 1 person