
BANDUNG, akwnulis.com. Jikalau postingan yang lalu penataan gado-gado dalam rangka makan siang itu menggunakan model radial karena masih terbiasa dengan putaran seduhan kopi manual menggunakan teko leher angsa, maka kali ini mencoba menata dengan berbaris berjajar diatas piring putih bersih sebersih suasana hatiku kali ini kepadamu… cieeeh, maksa ih.
Bisa di baca di MENATA MAKSI.
“Kenapa cape-cape menata, ntar dimakan juga khan?”
Celoteh singkat dari seseorang yang kebetulan lewat dan melihat kesibukan ini. Hanya senyum kecil yang dihadirkan, tanpa banyak kata dan kalimat yang terhambur. Biarkan saja siapapun berceloteh karena memiliki mulut, jadi santai aja.
Padahal yang dirasakan.. menata maksi, sebuah aktifitas sederhana yang ternyata menyembunyikan hikmah makna penuh cita. Nggak percaya?…. gini deh.
Setelah pesenan grabfood makanan ini datang, jangan lupa di semprot anti bakteri bungkus luarnya dan segera keluarkan isinya untuk di tata di atas piring putih ceper yang tersedia.
Pertama ambil potongan rebusan kol, bariskan. Kedua ambil potongan daun selada, bariskan. Ketiga, giliran toge rebus yang berbaris memanjang dan keempat adalah potongan kecil tahu yang giliran berbaris sebelun ditutup dengan jajaran atas bawah dari kuah kacang khas kado-gado TA serta diakhiri dipuncak atas sepotong telur rebus sebagai komandannya.
Hikmahnya apa?…. yang utama adalah memperkuat rasa syukur, bahwa Allah SWT begitu sayang kepada hambanya dengan memberikan kemudahan dalam segala hal termasuk sajian makanan ini yang terdiri dari beraneka unsur yang bahan sayuran, protein dan berbagai unsur lainnya sehingga menjadi satu kesatuan rasa.
Dilanjutkan dengan rasa syukur masih diberi kenikmatan mengecap, membaui dan merasakan bersatunya unsur makanan tersebut dalam kunyahan teratur dan berpadu dengan enzim baik yang berada di air liur mulut kita, Alhamdulillah.
Selain itu banyak sekali hal-hal yang harus disyukuri, ini hanya sejumput hal sederhana kawan, masih sangaaaat banyak keseharian kita yang perlu disyukuri dan ditafakuri.
Jadi menata maksi ini ternyata juga menata hati, memberikan ketenangan dan melatih ketelitian hingga akhirnya didokumentasikan untuk dihadirkan di dunia media sosial yang gegap gempita.
Yuk ah, maksi bray. Ambil sendok dan garpu, dan dimulailah prosesi makan siang penuh syukur kepada Illahi. Wassalam (AKW).