Lobster & Persepsi

Garang tapi nikmat.

CIMAHI, akwnulis.com. Disaat jempol menari dilayar smartphone dan menikmati berbagai seliweran gambar photo dan video di media sosial yang biasanya langsung membangun persepsi bahwa seseorang tercermin dari apa yang ditampilkan di media sosialnya masing-masing.

Maka jikalau kita lemah kendali mental dalam memaknai bombardirnya gambar video menyenangkan di dunia medsos, bisa mengakibatkan kegalauan, kesedihan, iri dengki dan akhirnya malah menyiksa diri.

Misalnya yang paling mudah dengan postingan sajian makanan yang mem-bibita eh ngabibita (membuat ketertarikan, bhs sunda) seperti gambar lobster di awal tulisan ini.

Maka kecenderungannya adalah keinginan untuk menikmati, trus kemungkinan besar muncul persepsi bahwa penulis selalu atau sering makan-makanan mahal ini, tapi nggak ngajak-ngajak cuman pamer saja.

Padahal belum tentu pesepsi itu yang benar, karena perlu dibuktikan, perlu di cek, perlu tabayun… baru men-judge dengan persepsi awal yang hadir dalam lintasan pikir dihati dan kepala kita.

Siapa tahu, sebenarnya postingan tersebut adalah kekangenan yang memuncak karena sudah lama, sudah bertahun-tahun tidak makan lobster, sehingga kerinduan itu diwujudkan dalam mencari photo lama tentang lobster dan bersegera mempostingnya di medsos.

Atau memang iseng aja pengen posting tanpa ada kerinduan terhadap sajian lobster ini, atauu…. memang sesuai asumsi awal bahwa niatnya memang pamer di medsos bahwa seumur hidup baru bisa makan makanan ini, atau mungkin juga ini postingan orang lain yang diposting ulang karena merasa cocok dengan captionnya ‘Dibalik kegarangan keras dan berduri, tersimpan kelezatan dan kenikmatan‘, padahal bisa aja yang diposting adalah buah durian siap santap… bener khan maa bro?.

Jadi hati-hati dengan persepsi dan tetap jaga mental diri untuk tidak terlalu percaya dengan postingan – postingan gambar dan video di medis sosial, cukup anggap sebagai informasi yang menghibur saja, titik.

Begitupun dengan tulisan ini, singkat saja bacanya, senyumin, selesai.

Have a nice wekeend kawan, Wassalam (AKW).

Author: andriekw

Write a simple story with simple language, mix between Indonesian and Sundanese language.

4 thoughts on “Lobster & Persepsi”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: