
CIMAHI, akwnulis.com. Pertemuan dengannya kalau nggak salah akhir tahun 2019 lalu. Dikala sedang mencari pohon jeruk manis untuk koleksi di rumah, berjumpalah dengan sebuah pohon jeruk yang berbuah ranum dengan buahnya mini berbentuk bulatan kecil melonjong dengan sebagian berwarna kuning.
Penasaran donk, apalagi ibu penjualnya memberi penawaran untuk memetiknya dan langsung mengunyah. Nggak pake lama langsung buka mulut… dan upps tanpa dicuci… am.. nyam nyam… kunyaah…. rasa asam segar menyergap mulut tapi dilanjut dengan sebuah rasa manis alami dikala kulitnya dikunyah… enakk.
Langsung diangkut deh, eh dibayar dulu ketang, dan… masuk mobil.. angkuut.
Itulah cerita awal denganmu, sang jeruk mini yang bisa dinikmati tanpa repot membuka kulitnya. Tinggal petik, cuci, kunyah… insyaalloh vitamin C alami didapat dan kesegaran tersendiri hadir tanpa sekat. Meskipun tidak bisa semua orang menikmatinya karena sensasi asam pas gigitan pertama, langsung disemburkan dan menyerah.

Padahal kembali harus ingat prinsip kehidupan, bahwa dibalik asam garam kesulitan jikalau dikunyah.. eh dijalani dengan sabar maka akan bersua dengan kemanisan… maksudnya manisnya kehidupan, begitupun dengan jeruk mini ini.
Jika rasa asam hadir diawal, lanjut saja kunyah termasuk kulitnya, maka tak berapa lama rasa manis akan hadir memberi ruang dalam mulut kita. Keasaman berkurang tergantikan rasa manis alami yang menyenangkan.
Nah karena dirumah pada nggak tahan dengan keasaman awal, maka jeruk mini ini khusus konsumsi diriku hehehehe…. jadi punya buah spesial siap petik, tepat di belakang rumah.
Minggu berlalu bulan beringsut, ternyata hadirnya pohon buah jeruk mungil ini sangat mendukungku di masa wabah covid19, dikala vitamin C yang selalu ada di warung, supermarket dan apotek hilang karena tinggi peminat. Maka tinggal melangkah ke belakang rumah, memetik beberapa buah, cuci sebentar lalu satu-satu dikunyah, vitamin c alami didapat dengan mudah, Alhamdulillah.
Selamat mengunyah dan menikmati manisnya jeruk kecil tanpa perlu dikupas, tapi harus waspada dengan keasaman di awal gigitan.
Oh iya, setelah gugling, namanya adalah jeruk kumquat dan terdapat beraneka jenisnya. Entah apa yang kupunya, yang pasti vitamin C alami sudah tersedia…. sampai hari ini, karena ternyata petikan terakhir buah yang matang adalah tadi sore. Sisanya masih bunga dan pentil, semoga bertumbuh menjadi buah jeruk mini yang penuh rasa alami, semoga. Wassalam (AKW).
Now…you start being wise… talking about the ” sweet ‘n sour ” of life… well… try to enjoy it brother… it will reveal ” the real sweet “.. No sweat… he he
LikeLiked by 1 person
Offcourse sir, seiring perjalanan waktu juga momen pandemi covid19 ini semakin menyadarkan kita bahwa banyak hikmah yang didapat dan saatnya berubah.
LikeLike
kintunkeun
LikeLiked by 1 person
Aduhh…. parantos seep pak. Ayeuna masih pentil keneh
LikeLike
Waah…jeruknya mak nyuuss…
Pasti segaarrrnya ….manis asem…
Muantapb banget pak kabag jeruknya…👍👍👍
LikeLiked by 1 person
Aslina bu haseeeem tapi berakhir maniies…
LikeLike
wah di musim sekarang memang jeruk di butuhkan untuk dikonsumsi nih
LikeLiked by 1 person
Bener bangeeed….
LikeLiked by 1 person