Kopi & Setrika Ayam

Bersua dengan kopi dan kenangan..

BANDUNG, akwnulis.com. Harum daun pisang yang beradu dengan panasnya alas alat setrika tradisional memberikan sensasi keharuman yang bersemangat. Tujuan utama adalah menstabilkan panas alat seterika sebelum menyentuh permukaan kain yang menjadi obyek setrika ini, ternyata ada efek lain berupa keharuman khas daun pisang yang digunakan sebagai bantalan (buffer) untuk menyerap panas dan mengendalikan pasnya arang didalam mesin setrika.

Tak lupa persediaan pendukung adalah kipas dari anyaman bambu yang berguna untuk menjaga stabilitas bara arang yang menjadi sumber panas dari alat seterika ini. Meskipun sisa-sisa bara sering terhambur dan mengotori kain baju apalagi yang berwarna putih atau cerah. Itulah dinamika, sebuah perjuangan meraih kerapihan baju celana sarung dan sebagainya dengan proses penyetrikaan tradisional dengan setrikaan arang menghasilkan kerapihan, keharuman alami sekaligus sedikit serpihan warna hitam sisa bara yang menghambur.

Konsentrasi akan terlatih dengan setrika arang ini, karena jika tidak, maka baju, kain dan sebagainya bisa bolong akibat overheat dari setrika. Begitupun dengan kehati-hatian, tentu semakin teruji. Plus kekuatan tangan dan lengan karena seterika arang cukup berat lho…. Itulah yang dicontohkan bapak ibuku dimasa kecilku.

Andri kecil hanya memandang dengan takjub sebuah proses penyetrikaan sehingga melicinkan pakaian dan sekaligus jalan kehidupanku. Keharuman aroma daun pisang yang terbakar sebagai penyetabil panas seterika adalah parfum spesial yang tidak bisa dilukis dengan kata-kata. Nilai ketekunan, konsentrasi dan ketelitianlah yang diajarkan oleh ibu bapak. Karena seiring akil balig, setrika arang tergantikan oleh setrika listrik yang praktis, ringan dan mudah mengatur panas yang dihasilkan.

Sekarang semua tinggal kenangan, seindah kenangan masa kecil yang penuh warna warni. Setrika arang kepala ayam adalah salah satunya, sekarang hadir kembali bersama secangkir kopi. Melemparkan kembali rasa dan imagi ke 30an tahun silam….. betapa penuh perjuangan dan usaha untuk mengendalikan perasaan dalam meraih impian sederhana, yaitu hadirkan kerapihan dan keharuman di baju anak dan semua keluarga. Selamat memaknai setiap fragmen hidup ini, srupuut. Wassalam (AKW).

Author: andriekw

Write a simple story with simple language, mix between Indonesian and Sundanese language.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: