
SOREANG, akwnulis.com. Di jalan Gading Tutuka pertemuan ini bermula, berbincang santai tanpa sekat usia. Momen ini bisa dirasa karena memiliki satu tujuan sama, yaitu menikmati suanasa.. eh suasana sambil nyruput kopi panas tanpa gula.
Kedai kopi yang sederhana dengan udara terbuka.mengundang sesama coffee lover untuk berhenti dan mencoba. Meskipun sajiannya hanya berbasis kopi pangalengan jenis robusta, tetapi atmosfer kesederhanaannya memberi rasa nyaman berbeda. Begitupun harganya, bersahabat dengan dompet kita.
Esspresso 9 ribu rupiah dan blek kopi (black coffee ice) 10 ribu rupiah, jadi dengan 20 ribu sudah mendapatkan 2 sajian kopi tanpa gula… asyik khan?…

oh iya prosesnya manual menggunakan rockpresso sehingga espressonya agak sedikit kasar, tetapi tentu untuk rasanya akan tetap khas robusta, datar dan pahit nikmat, meskipun tidak sepahit di tinggal nikah mantan (mengutip kata-kata anak muda pengunjung yang duduk meriung).
Nama kedai kopinya adalah Bengras kopi, yang berasal dari bahasa sunda. Béngras itu artinya segar dan jelas, atau cénghar…. ih bahasa sunda lagi… cénghar itu…. ya segaar… jagjag waringkas.

“Nggak percaya?”... silahkan coba. Saya sih yakin bakal Béngras karena kopi robusta dengan tingkat kafein tinggi bakalan memberi efek segar dan tahan ngantuk… karena itu memang pembawaannya, cuma hati-hati jangan kebanyakan… bisa bikin dada bergetar lebih kencang… seperti kalau lihat kamuuuh…. awwwww.
Udah ah, selamat menikmati pahitnya kenyataan sambil menyeruput sajian kopi di Bengras kopi. Insyaalloh pahitnya kenyataan akan tereduksi oleh pahitnya sajian kopi robusta tanpa gula. Wassalam (AKW).
***