
BANDUNG, akwnulis.com. Terpana dan terdiam melihat sesuatu yang indah itu manusiawi, apalagi baru pertama kali. Neocortec bergerak dan memberi impuls ide bahwa yang dilihat oleh mata belum tentu sesuai dengan yang di cerna oleh otak kita.
Inilah yang terjadi pada saat kumpul bersama di sebuah restoran ternama, hadir sajian yang mungkin asing bagi beberapa peserta.
Tingkah yang umum adalah bisik bisik tetangga, “Apa sih itu teh?”… ada juga yang ambil photo dan kirim ke kolega eh istri atau anaknya agar dapat informasi, apakah itu sebenarnya.Tapi ada juga yang diam dengan wajah seolah biasa saja padahal dalam hati penuh tanda tanya tapi malu untuk bertanya……
Terakhir adalah pemberani, langsung nanya “Apa itu?” … tanpa takut disebut nggak gaul…. gampang khan……
…. eh ada satu lagi, yang cuek ajaa… lha wong bukan pesenan saya…. jadi biarkan saja.
“Apa coba yang jadi Bahasan?”..…
Iniiih…

Sajian cantik antara sebotol kaca teh dengan sorbet buah mangga dan es batu, memberi paduan warna coklat tua, kuning keemasan dan beningnya es batu.
Itu adalah sajian Sorbet Tropical, perpaduan sorbet dengan teh hangat.
“Tahu sorbet nggak?”
“Taplak bukan?”
“ih sanééés bin bukannn… itu mah serbet coy”
Sorbet itu kudapan dingin seperti ice cream tetapi bahan dasarnya bukan susu, bahan dasarnya adalah jus, sari buah atau air yang tambah perasa tertentu, perasaan yang baik tentunya untuk kesehatan heuheuheu…
Yang hadir ini adalah sorbet mangga yang segar dengan teh hangat plus es batu.. jadi warna warni menggoda dengan variasi rasa berbeda.
Cara nikmatinya gimana?….
Umumnya ya dicampur perlahan, jadi tehnya dituangkan ke sorbet, baru dinikmati. Trus yang mau dinikmati terpisah juga boleh, tehnya disrupuut trus sorbetnya disendok pelan-pelan….
Yang pasti, jangan lupa sebelum menikmatinya, baca Basmallah, “Bismillahirrohmannirrohim“..
Disendokin perlahan, masukin ke mulut, lumer tuh sorbet…. teh nya terasa segar bercampur dengan sorbet mangga yang mencair.
“Enak dong?”
“Monggo dicoba”……
Selamat Wiken kawan-kawan, Wassalam (AKW).