SUKABUMI, akwnulis.com. Sebuah nama dalam dunia usaha miliki pengaruh yang dahsyat. Karena dengan nama yang ‘mudah diingat’ alias susah lupa, maka akan melekat di alam bawah sadar meskipun miliki arti yang mungkin biasa, atau disebutnya ‘nama yang menjual‘.
Meskipun kebanyakan menghadirkan padanan kata dalam bahasa aing… eh bahasa asing.
Dalam dunia property kita akan jumpa dengan nama perumahan atau apartemen dengan nama ‘River side’ padahal memang posisinya sisi walungan (sungai), ada juga perumahan ‘Chicken hill‘ dan setelah ditelusuri adalah daerah ‘pasir hayam’…. atau kalau nama cafe yang pernah dikunjungi adalah cafe ‘domba jalu‘ yang diubah dengan bahasa prancis menjadi ‘eugene the goat‘… kereeen khan?
Nah…. nama cafe ini lebih beda lagi.

Namanya Like Earth Coffee, keren nggak?… sepintas langsung diartikan dengan bahasa inggris ke bahasa, maka artinya ‘Seperti bumi’…..
Bener nggak?….. ternyata SALAH.. tetot!!! bukan itu maksudnyaaaaa….
Cafe Like Earth ini mohon diartikan terpisah, gitu kata Yendra sang barista-nya.
Jadi, Like = Suka dan Earth = bumi, lalu disatukan… jadi Sukabumi… oalaaaaah gitu tho artinyaaa…. Ampyuuun.
Tapi efek yang diharepinnya dapet lho guys, dengan arti yang maksa ternyata malah inget terus padahal penterjemahan bahasanya berbeda makna tapi jadi setuju bahwa ‘like earth’ itu adalah ‘sukabumi’… wkwkwkwwk 😽😽😽😽
***

Tapi kepenasaran dan kebingungan ini terobati oleh tangan dingin Yendra, racikan manual brew V60nya dengan bean yellow honey Arabica Halu Cibeber menghasilkan sajian ciamik yang menggoda lidah.
Komposisi 1: 12nya dan panas air 88° celciusnya memunculkan aftertaste orange mandarin dan pahitnya pisang, meskipun hanya selarik lalu dan lewati indera perasa barang sekejap.
Body dan aciditynya strong bingit… cocok buat kaum kohitala (kopi hitam tanpa gula).
Sruput dulu aah, jangan lupa ‘Like Earth Coffee‘ klo beredar di sukabumi. Wassalam (AKW).
***