
JATINANGOR, akwnulis.com. Semilir angin harapan yang berhembus dari gunung manglayang menerbangkan angan ke masa silam.
Dikala rabu siang dan sabtu atau juga hari minggu harus pakepuk berkoordinasi demi terwujud 1 flight yang terdiri dari 3 orang mitra plus 1 bapak bos…. dan segera turun ke lapangan untuk bermain golf.
Di hari sabtu atau minggu, jam 06.00 wib sudah nyampe disini karena harus segera mengantar bos bergabung dengan pemain lain, jangan tanya jam berapa dari rumah dinas yang berada di kawasan bandung utara… so pasti nyubuh.
Pada saat bapak bos sudah turun ke lapangan golf, maka saatnya ‘me time’, meskipun tidak bisa pergi dari area Bandung Giri Gahana Golf & resort tetapi disini banyak pilihan kegiatan untuk membunuh bosan mengisi waktu dengan berbagai kelakuan.

Terkadang berenang, fitnes, ikutan sauna ataupun latihan mukul bola golf (practise) di dekat kantin bawah. Yang paling sering berselancar di menu restoran, mengunjungi eh menyicipi beraneka menu makanan yang tersedia… free.. karena nanti dibayarin bapak bos, “Baik bingit khaan?”
Nah jam makan siang standby jikalau bapak bos main 9 hole. Tetapi klo 18 hole maka dilanjut sampai sore…. nunggu lagi sambil jalan-jalan atau main tenis di belakang daan…. makan lagiiii. Efeknya samping depan belakang lho… maksudnya lemak di badan… sehingga dalam 3 tahun bertugas… naik berat badan suangat signifikan.. dari lulus kuliah 59 kg jadi 101 kg…… wuiiih penggemukan berhasil.
Maksudnya nggak hanya makan disini, tapi juga di tempat dan kegiatan lain…. dulu… 18 tahun lalu… oh my god… wiss tuwirr…. tobaaat.

Inilah tempatnya, Bandung Giri Gahana Golf & Resort dimana sekarang bisa hadir lagi disini menjejakkan kaki dan menyandarkan perasaan dalam acara silaturahmi dinas yang penuh kekeluargaan.
Kopi hitam jatah rapat hotel di cangkir putih menjadi teman pagi ini, tanpa gula diantara kita. Kopi tersaji berlatar belakang gunung geulis membuat suasana kembali memgingat ke masa-masa melankolis. Sebuah momen awal bekerja yang optimis dan belajar memahami apa yang disebut ‘realistis‘.
Sruputtt dulu bray….
Selamat memungut kenangan sambil menyeruput kopi pembagian. Wassalam (AKW).