Gayo Wine Japanesse.

Sruput kopay dingin duyuuu bray…. di sini.

Photo : Spider nyaaah nemplok / dokpri.

KUNINGAN, akwnulis.com. Pas milih kursi di ruangan bagian dalam, agak terdiam sejenak karena disambut laba-laba raksasa yang nemplok di dinding hitam. “Takuuuut… spiderrrr!” teriakan anak secara spontan bikin pengunjung lain menoleh, lalu tersenyum karena paham bahwa kekagetan itu beralasan.

Di dinding tembok berwarna hitam, nemplok hiasan kayu berbentuk laba-laba. Andaikan itu laba-laba hidup, pasti segera beranjak menghindari, pergi untuk tak datang lagi.

“Sayanggg…. itu cuman hiasan, nich ayah pegang” sambil tangan mencoba menggapai laba-laba kayu tersebut. Anak kecilku tersenyum, “Oh hiasan ya, oke deh” dua detik kemudian berlari mengitari meja lainnya dan sudah lupa dengan kekagetan melihat hiasan laba-laba raksasa.

Photo : Interior jadul / dokpri.

Interior cafe yang menyajikan beraneka makanan minuman dan tentunya manual brew coffee ini homy banget, enak buat nyantai dengan mayoritas nuansa kayu berpadu dengan warna-warni menyegarkan. Namanya cafe dua4 kopi berlokasi di daerah Ancaran Kota Kuningan, dari Alun-alun kuningan ke arah barat dan di perempatan setelah LP belok kanan ke arac Cijoho, terus lurus Ciporang dan setelah itu daerah ancaran. Ada beberafa.. eh beberapa cafe kopi disitu, tapi sekarang kesempatannya ke sini duluuuu…..

Pilihannya tetep #tidakadaguladiantarakita dan jatuh pada manual brew arabica gayo wine. “Kok nggak pesen kopi arabica jabar mas?”
“Tadinya moo gitu, eh readynya cuman arabica gayo wine dan solok, ya sudah pilih salah satu dech”

Photo : Gayo wine japanesse / dokpri.

Anak kecilku milih minuman coklat dan ibu negara dengan creme bruelle-nya. Nah aku mah penasaran dengan metode seduh ‘japanesse‘, langsung tanya dech sama sang baristanya, Kang Agus, yang moo kepo-in IGnya cari aja @ch33monk.

Model seduh manual japanesse ini basisnya tetep seduh pake V60 tetapi berbeda pada sentuhan akhir. Klo komposisinya sih standar, Kang Agus ini pake 1 : 15 dengan suhu 85° celcius. Bedanya adalah pada gelas server susah ready es batu yang menangkap tetesan cairan ekstraksi kopi gayo wine ini dan mengubah cairan panas menjadi dingin.

“Hasilnya?”

Segelas kopi dingin yang begitu kuat level aciditynya… nendang banget. Aroma harum standar, tetapi aciditynya tampil banget dan bikin segeer. Menyeruak fruity berry dan sesaat ninggal di ujung lidah, body medium bikin tersenyum.

Photo : Kang Agus sang Barista 24kopi / dokpri.

Memberi rasa segar di siang terang yang periang, sambil mengamati anak kecilku yang cilingcingcat (nggak mau diem barang sedetik), begitu exited dengan suasana baru dan beberapa barang jadul yang menjadi pelengkap interior cafe ini.

Yang kepo bin penasaran, tinggal search ada di gugel, cafe 24kopi..
Tring… langsung aja klik direction… eh tapi syaratnya klo lagi di kuningan… maksudnya Kabupaten Kuningan Jawa Barat, bukan area Kuningan Jakarta ya guys….. kejauhaaan.

Trus urusan harga yang bikin hepi, manual brew gayo wine ala japanesse ini di hargai 17ribu donk… worthed khan?… pokoknya harga-harganya bersahabat dech…

Yuk ah.. srupuuut… suegerrrr. Wassalam (AKW).

Author: andriekw

Write a simple story with simple language, mix between Indonesian and Sundanese language.

6 thoughts on “Gayo Wine Japanesse.”

Leave a comment