
BANDUNG, akwnulis.com. Hari kamis lalu adalah harpitnas alias hari kejepit nasional karena setelah hari rabunya libur karena pencoblosan, ditemani KOPI PEMILU, hari jumatnya libur nasional hari paskah, otomatis tersematlah harpitnas. Jangan lupa karena tanggal 17-nya libur maka pakaian Korpri harus dipakai.
Ternyata nyampe di kantor banyak yang saltum (salah kostum), pada pake batik biasa. Disini mah berlaku hukum alam, klo perbandingannya banyak yang berkorpri maka yang berbatik biasa yang kemaluan… eh yang malu, begitupun sebaliknya. Saling ledek pasti ada.
Kecuali yang saltumnya bos, nggak berani ledek-ledekan, paling secara halus heu heu heu… emang kamu mahluk halus?
Udah ah kok ngebahas saltum sih, sekarang pengen cerita tentang makna persahabatan dan persaudaraan yang diawali dari sebuah proses seleksi diklat yang kekinian dengan metode online dan video converence… tidak lagi menggunakan alat tulis karena semua serba digital. Hingga akhirnya lulus dan bersama-sama mengikuti training yang spesial, Reform Leader Academy.
Hari kamis lalu, agenda meeting ternyata bejibun juga di hari kejepit. Tapi tetap semangat dong. Di sela agenda makan sianglah, kami bisa bersua dengan sang Ketua Alumni RLA, memanfaatkan waktu yang sangat singkat.
Pertama pembicaraan hangat ditemani sajian manual brew Arabica Puntang wine di Gesa cafe, itu tuh yang di basement gedung sate samping pintu masuk museum, lengkap sudah kopi-kopi jawa barat, nggak bakal nyesel dech.

Untuk masalah makananan maka bergeserlah ke GreensandBean di jalan Bahureksa. Jalan kaki menuju lokasi agar memenuhi target 6000 langkah minimal sehari, tentu sambil ngobrol dan tengak tengok karena takut ada kendaraan nylonong mencelakai diri dan sang Ketua Alumni.

Pilihan makanannya adalah Nasi Hainan dan Vietnamese salad. Sementara sajian minumannya di-matchingkan dengan seragam korpri, maka teh biru yang menjadi pilihan, yaitu teh khas di resto ini yang menghasilkan warna biru, berasal dari bunga telang… nama resminya di sini adalah ‘Teh… halah lupa, ntar aku japri dulu.
Yang pasti, waktu maksi terbatas ini bisa dinikmati bersama dalam balutan tali persaudaraan RLA yang tak kan lekang oleh waktu, insyaalloh keberlanjutan kristalisasi program EODB ruang riung dapat segera terwujud di Kampus kita Kiarapayung.. srupuut… aaam.
Salam Reformers, Wassalam (AKW).