
BANDUNG, akwnulis.com. Variasi sajian makanan menjadi ilmu tersendiri. Meskipun ini tidak berdiri sendiri, diawali dengan pemilihan bahan makanan yang tepat, cara pengolahan yang benar dan pelaksanaan penyajian yang menarik dengan rasa yang mudah dinikmati banyak orang.
Di masa SLTP SLTA dulu, mulai mengenal dengan mata pelajaran tata boga. Sebuah mata pelajaran yang berhubungan erat dengan makanan serta minuman. Jauh sebelum itu, di masa kecil sebenernya sudah mulai beraktifitas seperti ini dengan istilah ‘papasakan‘ alias masak pura-pura tapi beneran… eh gimana siih?
Maksudnya masaknya sambil bermain dengan kawan, membuat perapian darurat, pake ketel kecil atau penutup kaleng kue, mentega dan minyaknya ambil dari dapur orangtua. Yang dipasaknya biasanya nasi dengan potongan bawang putih merah tanpa ukuran jelas plus garam. Yang paling sering masak eh goreng kerupuk… gampang dan dapat dinikmati bersama-sama.
Kalau sekarang, anak-anak mungkin babakaran dengan marsmallow dan barbeque, sementara di masa lalu adalah bakar jangkrik dan belalang yang begitu mudah di dapat dari kebun sekitar tempat bermain untuk menu penuh protein dengan rasa yang tak kalah dibanding daging ayam (pada waktu itu yaaa).
Pengalaman masa kecil yang menyenangkan.

Hari ini, sajian makanan yang dibuat dengan ilmu tata boga yang terus berkembang, membuat tampilan yang lucu untuk dipandang, pas di mulut dan yang pasti rasanya harus lezaaat.
Begitupun dengan hari ini, berjumpa dengan sajian makanan dan buah-buahan yang menarik sajiannya juga penasaran dengan rasanya… kemoon.. cobian.
Sebagai pembuka, senampan buah iris eh buah potong dengan kesegaran dan aneka warna menarik plus 2 buah bunga kuning bikin sajian lebih semarak. Yummy.. segerr.

Lalu beraneka salad mini tersaji dengan apik, pengen ngambil semua… tapi khan harus ingat orang lain juga kapasitas perut ini. Sehingga pilihannya jatuh kepada 2 sajian salad. Satu sajian salad sayuran seafood dan satu lagi salad mayonies… kecil tapi enak lho.
Giliran makan beratnya tentu saja sayuran dan goreng ikan yang menjadi pilihan. Tak lupa tahu goreng aci pedas dan sapi lada hitam menjadi pelengkapnya. Yang jadi pembeda, si potongan daging ikannya itu mirip cireng, penganan jajanan makanan ringan yang ngehits di Bandung. Pas dimakan… ya tetep ikan goreng, yaitu daging ikan dori.

Beraneka sajian makanan dan buah-buahan yang ditampilkan, diolah dan disajikan dengan berbagai teknik berdasarkan keilmuan dan tentu pengalaman sang Chef di meja dapur hingga sajian apik sang pelayan menjadi salah satu momen tasyakur binnikmah hari ini. Betapa berkah Illahi tiada henti, dengan segala kesempatan dan kemudahan ini. Alhamdulilah.
Selamat menjalani hari dengan tetap bersyukur dan menata hati. Wassalam (AKW).
***
Lokasi : Restoran Lt.3 Sensa Hotel, Cihampelas Walk Bandung.