Gaung & Getar di Dusun Bambu.

Perjumpaan penuh makna tentang asal muasal semesta..

Photo : Bangunan Rongga Budaya Dusun Bambu / dokpri.

KBB, akwnulis.com. Terdengar suara lantang dan penuh keyakinan, “Jauh sebelum terjadi dentuman keras atau Big Bang yang menciptakan alam semesta, dikala sunyi dan gelap adalah inti dari alam raya, maka yang paling awal hadir menjadi pendahulu adalah dua elemen, yaitu gaung dan getar”

Suwerr guys, melongo mendengar penjelasan singkat dari seorang sesepuh yang ‘tidak sengaja berjumpa’ di Rongga Budaya.

“Getar dan gaung inilah yang menjadi cikal bakal alam semesta, sebelum terjadinya Big Bang yi, getaran dan gaung yang bersinergi, bergerak dan bersuara bersama, menghasilkan energi yang menggerakkan proses dentuman besar terjadi…..”

Woaah… masih melongo…

Penjelasan yang menjadi khazanah wawasan baru, karena ini adalah bagian dari intrepretasi keilmuan dan juga spiritualitas yang disampaikan dalam kerangka budaya dan pelestariannya.

Disini…. di Rongga Budaya.

“Apa itu rongga budaya?”

Photo : angklung di rongga budaya / dokpri.

Rongga budaya adalah sebuah bangunan yang asri, dengan seluruh elemen bangunannya dominasi bambu, dari atap, dinding, lantai hingga tulisan identitas bangunan ini. Didalamnya terdapat beraneka peralatan musik dari bambu seperti angklung, calung, celempungan, dogdog lojor, dan juga karinding.

“Dimana itu?”

“Hayoooh kepooo” Senangnya menggoda yang penasaran.

Sebelum menjawab tempat dan lokasi, kembali pikiran tertuju kepada gaung dan gema dan senangnya bisa berbincang singkat dengan seorang seniman yang begitu antusias berbagi cerita tentang bambu nusantara serta philosophis yang terkandung dalam alat musik spiritual yang bernama ‘karinding‘.

Pembahasannya nanti yaa tentang Big bang & karindingnyaa…… Cekarang khan moo jawap duyu question tadi brow…. ih sok sok bahasa generasi millenial padahal mah masuk generasi …. kolonial… upssst.

Rongga budaya adalah sebuah bangunan yang didedikasikan oleh owner sebuah tempat wisata edukasi berbasis alam yang berpadu dengan restoran, tempat makan yang berpadu dengan alam serta menjadi pilihan untuk outdoor activity di Bandung Utara yaitu Dusun Bambu.

Rongga budaya menjadi bagian penting identitas dan mungkin roh esensi nama ‘Dusun Bambu‘, dimana menjadi tempat edukasi serta kumpul bersama siapapun dan tentunya para seniman, tokoh masyarakat yang peduli dan menggawangi tentang kekayaan nusantara yang sarat makna dan multi manfaat yaitu bambu, bambu nusantara.

Photo : Kaum selpiisme lagi berkumpul / dokpri

Keluar dari area belakang Rongga budaya maka langsung disuguhi dengan indahnya danau di area ini yang berpadu padan dengan aktifitas lalayaran paparahuan, tempat makan diatas danau serta tidak lupa sebuah aktifitas yang sama, dilakukan oleh hampir semua orang, dengan alat dan gaya masing-masing dengan tema wisata selpi…. hehehehe..

“Dimana itu alamatnya?”

Jangan manja ah, tinggal buka smartphone. Jangan hanya WAan atau update status aja, tapi pake google map atau aplikasi perjalanan dengan keyword ‘dusun bambu’…. jreng… hitungan detik langsung ketemu, dengan catatan kuota internet atau wifi gratisannya lagi on.

Photo : Tempat makan pinggir danau / dokpri.

Tapi buat yang malas nyari yaa.. ini dech lokasinya :

Dusun Bambu Resort
Website : dusunbambu.id
Alamat : Jl. Kolonel Masturi Km11 Kartawangi Cisarua Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat.
CP : 022- 82782020

“Okeh, puaskan?”

“Belummm…..”

Harap maklum aja, diriku khan bukan pemuas, udah kesinih ajaah…. ditunggu.

Photo : Kokolétrakan / dokpri.

Segera raga bergerak meninggalkan Rongga Budaya, menjejak rumput dengan kaki telanjang, agar merasakan langsung silaturahmi dengan alam sambil belajar memainkan kokolétrakan. Yup Kokolétrakan, alat musik sederhana dari dua bilah bambu yang bisa menghasilkan musik ringan dan riang, sebuah tandamata dari Abah Wawan, sesepuh rongga budaya. Wassalam (AKW).

Author: andriekw

Write a simple story with simple language, mix between Indonesian and Sundanese language.

2 thoughts on “Gaung & Getar di Dusun Bambu.”

Leave a comment