
CIMAHI, akwnulis.com. Bergerak dalam rutinitas kesibukan adalah ritme kehidupan. Tetapi cara mengisi waktu masing-masing orang adalah sebuah seni tersendiri. Jadi mari maknai waktu 24 jam sehari ini dengan kesibujan masing-masing, tapi harus ingat bahwa keseimbangan itu penting.
Begitupun dengan tulisan ini, bukan menjadi beban tetapi… sebuah tantangan bahwa inilah salah satu bukti ‘my time’, yang bisa saja terlewat begitu saja karena keasyikan bekerja…. atau berbincang dengan rekan, atasan, tamu, bawahan, orang tidak dikenal.. kenalan dulu, …….ngaler ngidul dan…… waktu bergerak terasa begitu cepaat…
Jadi…. kembali kepada slogan, ‘ngopay dan ngojay‘, saatnya ngopay bray….
Kali ini kesempatan mengeksekusi eh.. mengekstraksi bean kopi dari Thailand,…. makasih banget Mr Al dibawain jauh-jauh nich,… ayo kita cobaa…
Dari bungkusnya terlihat cukup simpel, tadinya disangka gambar berlian… ditilik-tilik… ternyata itu mesin roasting kopi.. bener khan?…
Lanjut ah… setelah diphoto bungkusnya lanjutlah dengan menggunting perlahan.. dan yeaah… biji-biji kopi terlihat dan.. agak bersinar???…. coba di lihat lebih seksama… seperti berminyak..
Agak aneh juga, tapi mungkin saja memang begitu…
Nggak usah bingung.. eksekusiii… grinderr dipasang ukuran coarse, terrrrr!!!!!…
Air panas sudah mendidih, filter siap di corong V60… kemon guys.
Bubuk kasar kopi sudah siap di corong V60, pasrah menerima proses ekstraksi yang akan mengubah diri.
Curr……

Tersajilah cairan hitam yang menyimpan harapan, sedikit aroma khas kopi hadir menyentuh ujung penciuman.
Perlahan tapi pasti, sruputan time…. cairan kopi arabica dari thailand ini menyentuh lidah dan lorong mulut. Membekaskan sebuah catatan penting, bodynya bold alias pahit mendekati rasa khas robusta… kelihatannya proses roastingnya dark roast sehingga yang hadir dominan bodynya, sementara acidity minimum meskipun taste kopinya hadir selarik dan selapis tipis.
Secara keseluruhan, performa yang hadir masuk ke penilaian lumayan dan biasa, tetapi……. yang mahal dan tak ternilai adalah perhatian dan silaturahmi dari seorang kawan, sekaligus sebuah nilai pengalaman untuk berkesempatan bisa mencoba mengolah, menyeduh dan mengekstraksi kopi lalu menikmati dan akhirnya menulisi… eh menuliskan sebuah cerita tentang prosesi seduh kopi arabica dari negara tetangga, sekali lagi makasih Mr. Al.
Sisa seduhan kopi masih tersaji diatas bejana kaca. Perlahan tapi pasti akan segera habis seiring waktu yang tak pernah mau berhenti.
Wilujeng ngopay Bray, Wassalam (AKW).
Kopi arabika thailand..masing2 negara mempunyai ciri spesipik..
Kopi Luwak dari indonesia dihasilkan dari prosesing hasil pencernaan luwak
Kopi gajah putih dari thailand apakah mungkin dihasilkan dari prosesing hasil pencernaan gajah putih?
Suatu pertanyaan yg misterius,yg wajib diteliti oleh para ahli dan penikmat kopi heu.heu…(just kidding n intermezo bos)
LikeLiked by 1 person
Wkwkwkwkwk…. Kopi Gajah mah teu wantun Pak…
LikeLike
” yang mahal dan tak ternilai adalah perhatian dan silaturahmi dari seorang kawan “…… better lose money than losing friends….
LikeLiked by 1 person
Itu dia sir, silaturahim adalah pembuka pintu rejeki.
LikeLike
Amen… brother
LikeLike