Kopi Lembang Pak Ali.

Ngopay kopi dari pak Ali…..

Photo : Nyeduh kopi sambil ngasuh / dokpri.

BANDUNG, akwnulis.com. Tanggal merah ditengah minggu tentu menjadi anugerah, bisa dimanfaatkan untuk mencurahkan perhatian kepada anak semata wayang juga pasti kepada ibunya.

Tapi tetap, ngopay jalan terus. Peralatan manual brew V60 sudah siap di rumah dan di kantor. Sehingga tidak perlu dibawa kesanah kesinih…. cukup bermodal niat, kesempatan, kopi bubuk dan air panas 90°… maka bisa ngopay dengan nikmat.

“Trus sama anak gimana?”

Sebuah pertanyaan yang menarik, tapi itulah indahnya mengasuh anak sambil ninyuh… eh sambil nyeduh kopi ala manual… maka pola seni dan kompromi yang dimainkan.

“Gimana caranya?”

“Bentar atuh… sekarang pilih dulu, kopi mana yang akan diseduh manual”

“Ayahhh…..!!!, hayu main di kotak” rengekan manja anak princes segera disambut dengan anggukan dan senyuman.

Horeee!!!,

Binar berjingkrak kegirangan. Raga ini beringsut menuju ‘kotak‘, selembar karpet tebal yang berisi mainan dengan pagar plastik yang terbuka. Sebagai wilayah demarkasi untuk bermain dan berkreasi sang anak tercinta.

***

Jadi….. nyeduh kopinya sambil ngasuh. Sehingga kompromi terjadi… gambar proses seduhan kopi yang tadinya hanya kopi diatas corong V60 dan bejana saji serta gelas kecil kaca kesayangan, harus bersanding dengan warna warni ceria dari mainan disney yang ada yakni donald duck yang lagi boncengan sama mickey mouse.

Eh ternyata photo sajian kopinya jadi aneka warna. Ngasuh jalan dan ngopaypun tetap terlaksana, kehidupan terus berjalan.

Kali ini hadir kopi tanpa label, pemberian dari Bapak Ali yang punya sendiri kebun hingga produk kopi dari daerah Lembang… disaat bersua minggu lalu, memberi sebungkus kopi bubuk ukuran kira-kira 200gr.

Alhamdulillah, milik tah….

Photo : Manual brew v60 kopi pak Ali / dokpri.

Sore ini di eksekusi dengan fi-sixti, suhu air 89° celcius dengan komposisi 1:1, yups.. 30gr beradu dengan 300 ml air….. jreng jreng.. tes.. tes.. tes.

Dikala bungkus coklatnya dibuka, rasa harum aroma kopi terasa menyambar penciuman. Ada rasa buah yang muncul tapi sulit mendefinisikan, pokoknya selarik banyangan rasa manis hadir dalam sekejap.

Penasaran….. setelah tetesan air seduhan tertampung sempurna. Pindah ke gelas duralex kecil… srupuuut…

Hei…. rasanya enak kawan. Body medium cenderung boldnya menyisakan after taste yang ninggal diujung lidah belakang, meskipun tidak lama tapi berpadu dengan acidity medium khas kopi arabica menambah nikmat ngopay sore ini. Dari sisi tastenya ada selarik rasa lemon, dan kakao plus setipis rasa karamel.

Ah takut salah… coba sruput lagi…. slurp.. slurpp….

Enak euy… dikala temperaturnya menurun. Body dan aciditynya menguat… pahitnya sedikit meningkat tetapi makin nikmat. Karena pahit asamnya sajian kopi bisa mengurangi dan menutupi pahit asamnya kenyataan hidup…. eaaaaa, apa seeeh kamuuh.

Sruput lagii…….

Hatur nuhun Pak Ali, wilujeng ngopay bray. Wassalam (AKW).

***

Author: andriekw

Write a simple story with simple language, mix between Indonesian and Sundanese language.

7 thoughts on “Kopi Lembang Pak Ali.”

Leave a comment