Arabica Papua di Tasikmalaya.

Menikmati kopi di kota Tasikmalaya…

Photo : Kopi & Bekjul / dokpri.

TASIKMALAYA, akwnulis.com. Adzan magrib akhirnya berkumandang, tepat beberapa menit setelah rapat ditutup dengan kesepahaman dan tentunya kesepakatan.

Tak berlama-lama, segera tunaikan shalat dan berkemas untuk kembali pulang setelah giat marathon meeting nonstop senin-jumat di minggu ini.

Dari mulai berendam di Subang, tidur di kamar nyem-POD di Stasiun gambir, hingga menikmati kopi kupu-kupu di Banten dan balik ke Bandung ditemani kopi reska di Kereta Api Argo Parahyangan hingga akhirnya sekarang terdampar di Kota Tasikmalaya.

Seminggu yang penuh dinamika, jangan ditanya cape dan tidak karena bukan untuk dikeluhkan. Jalani, syukuri dan nikmati.

Photo : Kopi papua siap dinikmati / dokpri.

Seperti saat ini, dihadapan telah tersaji Kopi Papua dengan metode Vietnam drip. Disebuah kedai kopi yang bernama Warung Kopi Lawas, artinya warung kopi jadul dengan interior cafe sedehana dan berdiri sejak tahun 2010 lalu..

Wuiih udah 9 tahun berarti yaa…

Lokasinya di sekitar mesjid agung Tasikmalaya, tepatnya di Jalan Empang No. 18 Empangsari Tawang Kota Tasikmalaya.

Photo : Daftar menu warung kopi lawas / dokpri.

Sajian menu bervariasi dan kopinyapun beraneka macam, dari mulai kopi jabar hingga aneka kopi nusantara. Tadinya moo pesen kopi arabica ciwidey, eh ternyata abis. Jadinya kopi arabica papua dech.

Didalam warung tersedia meja-meja coklat dan disampingnya ada juga ruangan ngopi plus di halaman… di trotoar juga disediakan meja kursi… cocok buat kongkow sambil ngopay, memperhatikan lalulintas jalan dan orang yang melintas menyusuri takdir kehidupan.

***

Photo : Suasana di halaman warung / dokpri.

Setelah bersabar menanti tetesan terakhir dari drip diatas cangkir, maka sruputan perdana menjadi penting…. srupuuut.

Woaah nikmat kawan, bodynya medium bold dan aciditynya masih terasa meskipun tidak terlalu asem. Tastenya hadir selarik berry dan…. harumnya kopi papua ini lumayan menarik hati. Ditambah dengan suasana yang menyenangkan, termasuk disaat akan mempotret secangkir kopi ini ternyata backgroundnya motor merah masa lalu, jelas konsep jadul warung kopi ini makin terasa.

Photo : Tempat pesan di warung kopi lawas / dokpri.

Sajian menu lainnya, ada juga roti dan teman2-nya, tapi dengan waktu yang terbatas maka ngopi hitam papua tanpa gula saja yang menjadi pilihan.

Trus di seberangnya ada juga Cafe Ara. Hanya saja tidak ada kopi yang disajikan manual. Hanya kopi versi mesin yang tersedia yaitu espresso, dopio, longblack dan americano plus latte dan coldbrew. Akhirnya hanya sayhello saja….

Tetapi yang pasti rasa kopi papua ala warung kopi Lawas bisa sedikit mengobati kerinduan mengopay manual ditengah berjibakunya tugas dan pengharapan. Wassalam (AKW).

Author: andriekw

Write a simple story with simple language, mix between Indonesian and Sundanese language.

5 thoughts on “Arabica Papua di Tasikmalaya.”

Leave a comment