
BANDUNG, akwnulis.com, “Nih de, kopinya klo mau nyoba. Tapi rasanya biasa aja” Kakak ipar nyodorin sebungkus kopi.
“Makasih Mas” Jawaban singkat sambil menerima sebungkus kopi berwarna putih hitam kelir hijau.
Sepintas dibaca, “Wow kopi gayo wine, perlu dicoba nich”
Sepenggal dialog yang dilanjutkan dengan berbagai cerita, dari urusan keluarga hingga negara. Kopinya tergeletak dulu di meja, sementara.
***
Ada hal yang mengganjal, dengan sepenggal dialog tadi. “Apa benar kopi gayo winenya miliki rasa biasa?” Penasaran jadinya.
“Bagaimana cara meredakan penasaran ini?”
“Gampang, buktikan saja!!”
Nggak pake lama, segera menyambar peralatan yang ada. Corong V60, kertas filter, timbangan, tombol merah air panas maksimal di dispenser segera pijit, grinder kabelnya dicolokin, server darurat dari botol kaca bersiap, gelas ukur berujung runcing siap bertugas.
Ternyata, kopi gayo wine ini sudah digrinder kasar, berarti tinggal dieksekusi saja.

Dengan ukuran 1 : 15 maka timbangan mulai beraksi, proses eksekusi dimulai. Kertas filter tidak lupa diguyur air panas dulu, supaya sisa zat kimia yang mungkin tertinggal bisa luluh pergi menuju keabadian.
Bubuk kopi segera mendiami corong V60, dipertemukan dengan curahan perlahan tapi pasti air panas 91° celcius. Berpadu sempurna, diawali dengan jabat erat proses blooming, dilanjutkan saling berpadu dalam orkesta ekstraksi yang penuh sensasi. Menghasilkan tetesan sempurna, kopi asli yang memecah diri memunculkan segala kelebihannya yang ditampung dalam gelas server bening bersahaja.
Ditengah prosesi yang sarat makna, terdengar nada sinis yang bikin hati tersenyum geli, “Ribet amat dek bikinnya, pengen satu dua gelas aja sampe begitu rumit dan lama, padahal kopinya nggak terlalu menggigit, biasa aja”
Hanya senyum simpul yang menjadi jawaban, karena proses ekstraksi biji kopi lebih menawan dibanding hanya ungkapan pesimisme yang mungkin dilandasi ketidaktahuan, biarkan saja.
***
“Silahkan mas, kopinya udah jadi!” Disorongkan satu sloki kecil ke hadapan kakak iparku, dia masih acuh, hanya anggukan singkat sebagai tanda terima kasihnya. Aku sih santai aja, segera diteguk perlahan. Nikmati keberkahan dan syukur nikmat atas segala kemudahan serta keunikan rasa yang Allah SWT berikan.
Aroma harum kopi arabika gayo wine memang saingan berat kopi arabika puntang pangalengan jabar yang berulangkali menjadi juara dunia.
Tetapi itu tadi, mari kita nikmati.
Body medium tetapi menyisakan ketebalan di ujung lidah dikala sudah disruput semua. Taste fruitty yang kuat begitu memanjakan syaraf perasa, dengan acidity yang mantab, akan mengagetkan bagi yang belum biasa.
Jeddd.. dangg!!!, keasaman serasa anggur fermentasinya mengena. Bikin terperanjat sejenak dan lanjut nikmat.
Alhamdulillahirobbil alamin.
Tiba-tiba kenikmatan nyruput gayo wine ini terganggu oleh seruan mendadak sang kakak ipar, “Busyeet!!!, nendang banget nich kopi. Kok bisa gini dek?”
Wajahnya memandangku lekat-lekat, “Kemaren bikin diaduk biasa, nggak muncul rasa wine dan cafeinnya”
Senyumanku melebar, jangan bersombong diri ah. Nggak baik itu. Tarik nafas dulu yaaa.
“Itulah mas, sebuah hasil tidak akan menghianati proses maksimal yang dilalui”
Kakak iparku tersenyum, lalu berseru, “Tambah lagiii!!” Segera isi gelas server dituangkan habis ke gelas kecilnya. Srupuuut….. dan kami lanjut ngopi sambil tertawa bersama.
Nikmat itu adalah akibat, tetapi proses adalah inti dari perjalanan hidup yang hebat. Wassalam (AKW).
****
Kopi yang diseduh pake manual brew V60 adalah :
Wine coffee Gayo Arabica
Specialty coffee dari Aman Kuba
Produksi H. Aman Kuba, Takengon Aceh
amankuba.coffee@gmail.com
Netto 250 gram
Dinkes S.PRIT 610110614061
Halal
Fresh-Aroma-Mellow-Sweet.
Wih.. kebayang nikmatnya.. tuh.. sayang cuma bisa dibayangin.. hihi.. top bingitts..
LikeLike
Minimal mengendapkan nikmat dari sisi imajinasi, nah suatu saat ada sempat maka segera beraksi dan nikmati….
LikeLike
Setuju dengan proses yang tidak pernah menghianati hasil pak. Ada yang ditanyakan, timbangan 1:15 itu perbandingan kopi dengan apa ya.. 😀
LikeLike
Makasiih bu, 1 : 15 itu artinya dalam proses nyeduh kopinya. Air 100ml digunakan untuk menyeduh 15 gr biji kopi yang di grinder kasar.
LikeLike
Wowwwww Mantapsss Jiwaaaa ☕️
LikeLike
Nikmaaat… Alhamdulillahirobbil alamin.
LikeLike
Mantaaap nikmatnya kopi gayo…
LikeLike
Mantaabs pisan pa bos.
LikeLike
2 tahun saya di takengon, kayaknya saya pernah lewat depan pabriknya h. aman kuba ini deh
LikeLike
Waaah… kayaknya sensasi lebih mantabs klo bisa nyeduh di pabriknya
LikeLike
Nice post 😀
Itu si kakak iparnya mungkin pas bikin kopi tubruk langsung main disiram air panas aja kali ya makanya flavournya gak kerasa? 😵
LikeLike
Iya, jadi proses ekstraksi biji kopinya
LikeLike
Iyaaa… jadi ekstraksi biji kopinya nggak sempurna.
LikeLike
Haha.. as usual… Selalu bikin penasaran…
LikeLike
Insyaalloh bisa menikmatinya suatu saat nanti….
LikeLike