
BANDUNG, akwnulis.com, Sebuah seruan menggetarkan suasana siang itu, “Coba kopi Arabica Gayonya di V60 om!”
“Siapp” jawaban lugas tapi sopan dari sang pelayan memberi keyakinan bahwa pilihan menu yang diminta tidak salah.
Cerita lanjutan dari Ngopi di Braga 1 dimulai… jeng jreeng.
Suasana jalan Braga Kota Bandung berangsur normal dari kondisi macet menjadi padat merayap. Maksudnya mobil yang lewat sudah bisa bergerak perlahan.
Hanya butuh waktu sekitar 10 menitan, kopi pilihan tersaji apik dengan menggunakan cangkir khas berwarna putih dengan gagang runcing melancip.

Tadinya pengen nyoba kopi Arabica Pangalengan diseduh pake V60, tapi pas lihat daftar harganya… agak mengkeret karena untuk 1 sajian itu harganya 96ribu. Trus klo metode Ibrik/tubruk/french press dibanderol 79ribu.
“Katanya orang kaya, harga segitu itungan” terdengar sang Gerutu berkoar kembali disamping bahu kanan. Aku tersenyum, kali ini tidak usah responsif dengan ledekan.
Keep calm.
Biarkan rasionalitas dan nurani serta isi dompet berkordinasi, sehingga kembali bisa menikmati sajian kopi yang sudah ada di depan mata dengan harga jauh lebih murah.
Entar klo pas ada waktu dan ada duitnya, diusahakan balik lagi dan menjajal rasa menyeruput suasana disini dengan sajian kopinya yang secara harga dijual paling aduhai selain kopi luwak.
“Lho kopi luwak ada, kok nggak pesen?”
Kembali senyumku mengembang, ada alasannya sehingga tidak terlalu menyukai kopi luwak. “Penasaran?… tunggu tulisan selanjuutnyaah”
***
Kopi Arabica Gayo tersaji dengan elegan, bercangkir putih dengan pegangan runcing dipadu dengan latar belakang biji kopinya dalam wadah kaca serta gelas server 0,25 liter yang elegan.

Nggak pake lama, segera dieksekusi, srupuuut……
Aroma kopi arabica memanjakan cuping hidung dengan keharumannya. Bodi medium menyisakan ketebalan rasa pahit diujung bibir bawah setelah cairan pergi meninggalkan lidah. Acidity medium menuju strong dengan taste fruittynya memberikan sensasi rilex sesaat dan betapa nikmatnya hidup di dunia ini.
“Jadi, jangan lupa bersyukur bray!!”
***
Sruputan terakhir menutup sesi relaksasi fikir serta raga yang haus atas sensasi rasa dari sajian kopi yang ada. Segera menghambur keluar restoran dan kembali ke dunia nyata.
Mobil tersenyum menanti dengan setia di pinggir jalan, hingga akhirnya kembali bersama menapaki kehidupan fana, Wassalam (AKW).
Kabita aseli… Iraha2 ngajajalna ulah nyalira…
LikeLike
Betul pa. Patut dicoba, berrr.. sama-sama.
LikeLike
Subhanallah
Bismillah menambah nikmatssss dengansss Ngupiiii bersama kang AKW 😊☕️😊
LikeLike
Alhamdulillah… srupuuut
LikeLike