Sendiri & Kopi Wine

Mencoba menyendiri agar menyerap diksi dan aksi dalam warnai kehidupan hakiki.

Terdiam memandang meja coklat yang seakan menyeringai, mencemooh kesendirian ini. Tidak mengusik semedi cantik di siang bolong yang cukup terik.

“Bukan tak ingin bercengkerama denganmu sang meja, tapi kesendirian ini pun penuh makna” sebuah ungkapan pembenaran yang memang apa adanya. Meja coklat tersenyum simpul.

Beberapa menit kemudian, kesendirian ini terusik oleh hadirnya senampan harapan yang berisi.gelas kaca beserta bejana yang berisi cairan hitam nan harum. Sesaat terpaku oleh sihir natural yang datang tak diundang. Mematung meski otak tetap waras, mata menyipit mencoba membaca mantera yang tertera di secarik kertas coklat lusuh, “Kintamani Wine!!!”

Aku tidak sendirian.

Sebelum cairan hitam nan harum ini berubah wujud, maka secepat kilat sekuat guntur, segera menuangkan ke gelas kaca. Angkat gelas senyuman kopi Wine mengubah kesendirian menjadi kehangatan dan jalinan persehabatan.

Masalah rasa jangan ditanya, Kintamani Wine dengan manual brew V60 memberi sensasi tersendiri. Aroma, body dan aciditynya memiliki citra kuat dan penuh kesegaran.

Sekali lagi aku tidak sendirian.

Banyak kawan-kawan Kintamani Wine yang juga bersedia menemani, tapi apa daya sang waktu dan kekuatan perut juga yang membatasi perjumpaan ini.

Dengan berat hati, kesendirian ini disudahi. Kembali bergabung dengan kumpulan para pencari jatidiri yang terus berdiskusi meskipun hari sudah tidak pagi lagi. (AKW).

***

Catatan : Lokasi Genesis Cafe, Jalan Raya Lembang No.70 Gudang Kahuripan – Bandung Barat (Sebrang RM Pengkolan).

Author: andriekw

Write a simple story with simple language, mix between Indonesian and Sundanese language.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: